Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Facebook Menyerah Garap NFT, Apa Kabar NFT Ghozali Everyday?

Kompas.com - Diperbarui 15/03/2023, 10:08 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Meta, induk Facebook dan Instagram menyerah menggarap NFT alias Non Fungible Token. Buktinya, belum ada setahun sejak dirilis, Meta memutuskan berhenti mengembangkan fitur NFT ini di dua platform media sosialnya.

Setelah fitur NFT disetop dalam beberapa minggu ke depan, pengguna Instagram dan Facebook tidak dapat lagi menjual dan memajang koleksi NFT miliknya.

Kehadiran fitur NFT di Instagram dan Facebook ini tak lepas dari meroketnya pamor NFT pada tahun 2021 lalu. Namun, kini, pasar NFT cenderung mengalami tren penurunan, semenjak harga Ethereum anjlok.

Di tengah pasar NFT yang lesu, Meta tampaknya memilih menyerah dan menghapus fitur NFT dari Instagram dan Facebook. Lantas, di tengah pasar NFT yang lesu, bagaimana kabar NFT Ghozali Everyday yang sempat viral di Indonesia?

Baca juga: Selamat Tinggal NFT di Instagram dan Facebook

Harga NFT Ghozali Everyday terjun bebas

Koleksi 933 NFT Ghozali Everyday. 

Dok. OpenSea/Ghozali Everyday Koleksi 933 NFT Ghozali Everyday.
Untuk menyegarkan ingatan, NFT adalah sebuah token kriptografi yang mewakili suatu barang yang dianggap unik. Dengan memiliki aset NFT, pemilik seperti memiliki karya seni atau barang antik. Sederhananya, NFT ibarat sertifikat atas karya tersebut dan pemilik bisa menjualnya.

Baca juga: Bill Gates Sebut NFT dan Kripto sebagai Greater Fool Theory, Apa Maksudnya?

Kepopuleran aset kripto Non Fungible Token di Indonesia bisa dibilang turut didongkrak dengan viralnya koleksi NFT Ghozali Everyday.

Dalam kasus Ghozali, "barang antik" di sini adalah kumpulan 933 buah foto selfie Ghozali yang dijual di marketplace NFT populer, OpenSea. Foto selfie yang jumlahnya hampir 1.000 buah itu dikumpulkan Ghozali sejak 2017 silam, saat usianya masih 18 tahun.

Grafik penjualan koleksi NFT Ghozali Everyday yang melandai.  per 27 Februari 2023, floor prize koleksi NFT Ghozali Everyday hanya tersisa 0,045 ETH atau setara Rp 1,1 juta.  Padahal, saat viral pada 2022, koleksi NFT berupa foto selfie Ghozali itu sempat menyentuh floor prize tertinggi sebesar 0,3 ETH (sekitar Rp 14,3 juta) pada Januari.opensea Grafik penjualan koleksi NFT Ghozali Everyday yang melandai. per 27 Februari 2023, floor prize koleksi NFT Ghozali Everyday hanya tersisa 0,045 ETH atau setara Rp 1,1 juta. Padahal, saat viral pada 2022, koleksi NFT berupa foto selfie Ghozali itu sempat menyentuh floor prize tertinggi sebesar 0,3 ETH (sekitar Rp 14,3 juta) pada Januari.
Saat pertama kali menjual NFT pada Senin (10/1/2022), foto selfie Ghozali memiliki floor price sebesar 0,001 ETH (Ethereum) atau kira-kira hampir Rp 48.000.

Menurut laman resmi OpenSea, floor price sendiri adalah harga terendah untuk satu item dalam koleksi, yang diperbarui secara real-time oleh OpenSea.

Karena viral, harga koleksi NFT Ghozali Everyday juga ikut terkerek naik. Pada 13 Januari 2022, floor price untuk NFT Ghozali Everyday sudah melejit, yakni dijual paling murah seharga sekitar 0,3 ETH atau setara Rp 14,3 juta untuk satu foto selfie.

Baca juga: Transaksi NFT di OpenSea Turun 99 Persen Pasca-Mei 2022

Ketika itu, foto selfie dari koleksi Ghozali Everyday paling mahal dijual sebesar 66.346 ETH (setara Rp 3,1 triliun). Foto selfie itu adalah item "Ghozali_Ghozalu #528" yang kini dimiliki dan dijual kembali oleh pengguna OpenSea dengan username "sonbook".

Sekarang, memasuki pertengahan Maret 2023, harga NFT Ghozali Everyday terpantau terjun bebas. Menurut data riwayat penjualan di situs Opensea, per 27 Februari 2023, floor price koleksi NFT Ghozali Everyday hanya tersisa 0,045 ETH atau setara Rp 1,1 juta.

Selain harganya turun, frekuensi transaksi bulanan NFT milik Ghozali juga semakin berkurang. Misalnya, pada Februari, hanya ada dua transaksi saja dengan total 0,09 ETH (sekitar Rp 2,33 juta).

Padahal, saat viral pada 2022, koleksi NFT berupa foto selfie Ghozali itu sempat menyentuh floor price tertinggi sebesar 0,3 ETH (sekitar Rp 14,3 juta) pada Januari. Ketika itu, ada 157 transaksi NFT Ghozali dengan volume transaksi mencapai 48,6 ETH atau setara Rp 1,26 miliar.

Menurut pantauan KompasTekno, harga penjualan koleksi NFT paling baru hanya berkisar di angka 0,05 ETH (sekitar Rp 1,2 juta) hingga paling rendah 0,006 ETH (sekitar Rp 155.000).

Padahal pada Januari 2022, harga penjualan tertinggi untuk satu koleksi NFT foto selfie Ghozali sempat tembus 2 ETH atau setara Rp 51,8 juta.

Pasar NFT lesu

Ilustrasi NFTUnsplash Ilustrasi NFT
Setelah popularitasnya meroket pada 2021 lalu, tren transaksi jual-beli aset Non-Fungible Token atau NFT tengah melandai. Volume atau jumlah perdagangan, serta harga jual rata-rata aset NFT di sejumlah marketplace NFT mulai menurun pada periode Februari-Maret 2022.

Pada Agustus 2022, volume perdagangan NFT semakin anjlok. Menurut laporan firma analitik DappRadar, ketika itu, volume perdagangan harian NFT berbasis blockchain Ethereum di OpenSea dilaporkan menurun ke angka 5 juta dollar AS saja (kira-kira Rp 74,2 miliar).

Padahal pada 1 Mei, OpenSea tercatat mencetak rekor volume perdagangan harian tertinggi sebesar 405,75 juta dollar AS atau setara Rp 6 triliun.

Baca juga: Pencipta Ethereum Buka Suara soal Anjloknya Harga Mata Uang Kripto

Bila dihitung, volume perdagangan pada 28 Agustus itu rontok hampir 99 persen dibandingkan pada 1 Mei lalu.

Adapun anjloknya volume perdagangan, jumlah pengguna, hingga harga dasar NFT di OpenSea diyakini merupakan imbas dari nilai aset kripto Ethereum yang tengah mengalami tren "bearish" alias pelemahan dalam beberapa waktu terakhir.

Pantauan KompasTekno di situs CoinDesk, Selasa (30/8/2022) pukul 15.25 WIB, Ethereum sendiri kini diperdagangkan di level 1.596 dollar AS (kira-kira Rp 23,6 juta) per kepingnya.

Semenjak saat itu, harga Ethereum masih stagnan di bawah angka 1.700 dollar AS (sekitar Rp 26 juta) per kepingnya.

Bila ditarik lebih jauh ke belakang, tren pelemahan nilai Ethereum ini telah terjadi sejak November 2021, ketika Ethereum mencetak rekor harga tertinggi di kisaran 4.700 dollar AS per keping (sekitar Rp 66,74 juta).

Sejak November 2021, harga Ethereum cenderung terus diperdagangkan di bawah 4.000 dollar AS, bahkan menyentuh harga terendah di kisaran 994 dollar AS pada Juni 2022. 

Tren pelemahan Ethereum ini terjadi seiring dengan pelemahan mata uang kripto lainnya, terutama Bitcoin sebagai mata uang kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar.

Namun, kini, pasar NFT dilaporkan mulai bangkit. Menurut DappRadar, volume perdagangan NFT naik selama dua bulan berturut-turut, yaitu pada Desember 2022 dan Januari 2023.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com