Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebangkrutan Silicon Valley Bank Berawal dari Sebuah Rilis Pers

Kompas.com - Diperbarui 15/03/2023, 08:31 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan bangkrut dalam kurun waktu 48 jam. Otoritas berwenang Amerika Serikat (AS) akhirnya resmi menutup bank terbesar-16 di AS ini, Jumat (10/3/2023).

Ini adalah kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis finansial tahun 2008 lalu. Sebelumnya, SVB merupakan bank yang menyimpan deposit sekaligus pemberi pinjaman bagi banyak perusahaan rintisan (startup).

Lantas, apa penyebab kebangkrutan Silicon Valley Bank dalam kurun waktu yang singkat?

Menurut laporan CNN, satu hal yang mempercepat kebangkrutan SVB dipicu oleh sebuah pengumuman atau rilis pers yang dikeluarkan induk perusahaan, SVB Financial Group, Rabu (8/3/2023) lalu.

Dalam pengumumannya, SVB Financial Group mengatakan bahwa mereka ingin meningkatkan modal sebesar 1,75 miliar dollar AS (sekitar Rp 26,9 triliun) dengan menjual rugi sekuritas senilai 21 miliar dollar AS (sekitar Rp 323,9 triliun).

Baca juga: Bank Para Startup Silicon Valley Bank Kolaps dalam 48 Jam

Mereka juga mengatakan akan menjual 2,25 miliar (sekitar Rp 34,7 triliun) saham baru untuk menutup lubang kerugian yang dialaminya sejak Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, menaikkan suku bunga untuk memperlambat inflasi.

Pengumuman ini lantas membuat kepanikan di kalangan nasabah, yang mayoritas adalah perusahaan startup. Mereka melihat bahwa ada masalah finansial yang serius di SVB. Walhasil, para nasabah kemudian menarik uang dalam jumlah besar.

"Orang-orang seketika khawatir bahwa SVB akan kekurangan modal," kata Fariboz Moshirian, profesor UNSW dan direktur Institute of Global Finance, dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Selasa (14/3/2023).

Perusahaan modal ventura Founders Fund milik Peter Thiel menjadi salah satu Venture Capital (perusahaan modal ventura) yang pertama yang menarik portofolio bernilai jutaan dollar AS dari SVB.

Selanjutnya, banyak VC yang mengikuti Founders Found, seperti Union Square Ventures dan Coatue Management.

Menurut laporan The Verge, pada tanggal 9 Maret saja, nasabah SVB mencoba menarik deposit sebesar 42 miliar dollar AS (sekitar Rp 646 triliun). Angka itu setara dengan seperempat dari total deposito bank SVB dalam sehari.

Sejak pengumuman, SVB Financial tak kunjung menemukan pembeli sekuritas yang potensial. Mereka kemudian membatalkan rencana penjualan saham baru senilai 2,25 miliar dollar AS tadi.

Baca juga: Silicon Valley Bank Kolaps, Bos-bos Startup Teknologi Ketar-ketir

Saham SVB kemudian anjlok 60 persen pada hari Kamis (9/3/2023), sehari setelah pengumuman. Dampaknya, saham bank lain juga ikut merosot lantaran investor juga mulai ketakutan akan terulangnya krisis keuangan global 2008 lalu.

Dua hari setelah pengumuman SVB Financial Group, atau tepatnya hari Jumat (10/3/2023), Silicon Valley Bank dinyatakan bangkrut.

Di waktu yang hampir bersamaan, Silvergate Capital, pemberi pinjaman utama bagi pelaku industri kripto juga mengumumkan penghentian operasional mereka, sekaligus melikuidasi banknya, pada 9 Maret, sehari setelah pengumuman induk Silicon Valley Bank.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com