KOMPAS.com - Silicon Valley Bank (SVB) dinyatakan bangkrut dalam kurun waktu 48 jam. Otoritas berwenang Amerika Serikat (AS) akhirnya resmi menutup bank terbesar-16 di AS ini, Jumat (10/3/2023).
Ini adalah kegagalan bank terbesar di AS sejak krisis finansial tahun 2008 lalu. Sebelumnya, SVB merupakan bank yang menyimpan deposit sekaligus pemberi pinjaman bagi banyak perusahaan rintisan (startup).
Lantas, apa penyebab kebangkrutan Silicon Valley Bank dalam kurun waktu yang singkat?
Menurut laporan CNN, satu hal yang mempercepat kebangkrutan SVB dipicu oleh sebuah pengumuman atau rilis pers yang dikeluarkan induk perusahaan, SVB Financial Group, Rabu (8/3/2023) lalu.
Dalam pengumumannya, SVB Financial Group mengatakan bahwa mereka ingin meningkatkan modal sebesar 1,75 miliar dollar AS (sekitar Rp 26,9 triliun) dengan menjual rugi sekuritas senilai 21 miliar dollar AS (sekitar Rp 323,9 triliun).
Baca juga: Bank Para Startup Silicon Valley Bank Kolaps dalam 48 Jam
Mereka juga mengatakan akan menjual 2,25 miliar (sekitar Rp 34,7 triliun) saham baru untuk menutup lubang kerugian yang dialaminya sejak Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed, menaikkan suku bunga untuk memperlambat inflasi.
Pengumuman ini lantas membuat kepanikan di kalangan nasabah, yang mayoritas adalah perusahaan startup. Mereka melihat bahwa ada masalah finansial yang serius di SVB. Walhasil, para nasabah kemudian menarik uang dalam jumlah besar.
"Orang-orang seketika khawatir bahwa SVB akan kekurangan modal," kata Fariboz Moshirian, profesor UNSW dan direktur Institute of Global Finance, dihimpun KompasTekno dari The Guardian, Selasa (14/3/2023).
Perusahaan modal ventura Founders Fund milik Peter Thiel menjadi salah satu Venture Capital (perusahaan modal ventura) yang pertama yang menarik portofolio bernilai jutaan dollar AS dari SVB.
Selanjutnya, banyak VC yang mengikuti Founders Found, seperti Union Square Ventures dan Coatue Management.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.