Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kebangkrutan Silicon Valley Bank Berawal dari Sebuah Rilis Pers

Kompas.com - Diperbarui 15/03/2023, 08:31 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

Meskipun menjadi tumpuan perusahaan kripto, namun untuk penyimpanan uang tunai, hampir setengah dari total pelaku kripto yang didukung AS mendepositkannya di Silicon Valley Bank, termasuk dana dari modal ventura untuk perusahaan kripto dan beberapa perusahaan aset digital, sebagaimana dihimpun dari CNBC.

Momen pengumuman penjualan saham oleh SVB Financial Group yang bebarengan dengan tumbangnya Silvergate, kemungkinan ikut mempercepat kebangkrutan Silicon Valley Bank.

Bos startup kelimpungan

Kebangkrutan Silicon Valley Bank ini membuat bos-bos startup kalang kabut. Sebab, kolapsnya SVB ini bakal menimbulkan efek domino yang luas ke industri statup teknologi. Dampak terparahnya adalah matinya startup-startup kecil.

Baca juga: The Fed Naikkan Suku Bunga, Apa Dampaknya Bagi Startup Indonesia?

Tutupnya SVB membuat nasabah tidak bisa mengambil uang depositnya. Bahkan, mereka berpotensi kehilangan uang simpanan yang dititipkan kepada SVB.

Hal itu bisa berdampak pada arus (cash flow) startup, khususnya startup kecil. Efek instan yang bisa dialami startup adalah ketidakmampuan menggaji pegawai dan menutup biaya operasional perusahaan, seperti sewa gedung/kantor, membayar penyedia perangkat lunak, biaya langganan layanan cloud, dan lainnya.

Menurut laporan Reuters, beberapa bos startup teknologi pun akhirnya turun tangan untuk menyelamatkan sejumlah strtup.

Salah satunya dilakukan CEO OpenAI, Sam Altman yang dilaporkan menggunakan uang pribadinya untuk menyelamatkan sejumlah bisnis setelah bangkrutnya SVB.

Salah satu orang yang meminta pinjaman dari Altman adalah Gurson, CEO Rad AI yang juga merupakan saudara dari Altman.

Dalam waktu kurang dari dua jam, Altman menawarkan pinjaman dana enam digit (jutaan dollar AS) untuk menutup gaji para pegawai Gurson.

Hal yang sama juga dilakukan oleh bos startup lain, seperti  Co-CEO startup fintech Brex, Henrique Dubugras, dan Aleem Mawani, pendiri Streak, sebuah perusahaan dengan sekitar 30 karyawan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com