Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Dampak Silicon Valley Bank Kolaps pada Keberlangsungan Startup Teknologi

Kompas.com - 14/03/2023, 18:30 WIB

KOMPAS.com - Silicon Valley Bank (SVB) ditutup alias dinyatakan bankrut oleh otoritas keuangan Amerika Serikat (AS) pada Jumat minggu lalu (10/3/2023). Peristiwa ini sontak menjadi kebangkrutan bank terbesar kedua setelah krisis keuangan 2008 di AS.

Penyebab Silicon Valley Bank bankrut atau kolaps ditengarai karena beberapa faktor. Salah satu puncaknya adalah terdapat aksi bank run, di mana para nasabah menarik uang simpanan dalam jumlah besar yang disinyalir karena SVB mengalami krisis modal.

Baca juga: Mengenal Silicon Valley Bank, Banknya Para Startup yang Baru Saja Kolaps

Setelah aksi tersebut, Silicon Valley Bank bankrut dalam rentang 48 jam. Penyebab Silicon Valley Bank kolaps bisa dibaca lebih lanjut di artikel ini “Hanya dalam Rentang 48 Jam, Begini Penyebab Silicon Valley Bank Kolaps”.

Sejak dinyatakan pada 10 Maret 2023, kebangkrutan Silicon Valley Bank segera dirasakan oleh beberapa perusahaan-perusahaan rintisan (startup) yang bergerak dalam inovasi dan pengembangan teknologi.

Dampak Silicon Valley Bank kolaps

Untuk diketahui, Silicon Valley Bank didirikan pada 1983 oleh Bill Biggerstaff dan Robert Medearis, dengan CEO pertama bernama Roger Smith. Sejak awal berdiri, SVB berfokus menyediakan layanan deposito dan pembiayaan untuk para startup teknologi.

Dikutip dari laman resmi Silicon Valley Bank, lantaran punya spesialisasi layanan keuangan, tersebut bank ini menjuluki dirinya sebagai “The financial partner of the innovation economy”. SVB membantu keuangan startup untuk bisa bertumbuh.

SVB mengeklaim telah menjadi bank yang menyediakan pembiayaan untuk hampir setengah dari perusahaan teknologi dan perawatan kesehatan berbasis modal ventura di Amerika Serikat.

Dengan model bisnis seperti ini, Silicon Valley Bank bisa disebut sebagai “sahabatnya” para perusahaan rintisan. Saat Silicon Valley Bank bankrut, layanan keuangan yang disediakan untuk para startup teknologi pun menjadi tersendat.

Perlu diketahui, pada 10 Maret 2023, California Department of Financial Protection and Innovation memutuskan untuk menutup operasi SVB. Lalu, mereka menunjuk Federal Deposit Insurance Corporation (FDIC) untuk mengembalikan deposito nasabah.

Dikutip dari laman resmi FDIC, dalam rangka mengembalikan deposito yang diasuransikan ke nasabah, FDIC telah membuat badan khusus bernama Deposit Insurance National Bank of Santa Clara (DINB).

Baca juga: Kebangkrutan Silicon Valley Bank Berawal dari Sebuah Rilis Pers

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke