Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Induk Facebook Umumkan PHK Massal Gelombang Kedua, 10.000 Karyawan Terdampak

Kompas.com - 15/03/2023, 06:48 WIB
Penulis Bill Clinten
|

KOMPAS.com - Meta mengumumkan akan kembali melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) alias layoff massal terhadap karyawannya. Ini adalah PHK massal kedua yang dilakukan induk Facebook, Instagram, dan WhatsApp ini.

Hal ini disampaikan langsung oleh CEO Meta, Mark Zuckerberg dalam sebuah memo yang juga dimuat di akun Facebook resmi Zuckerberg.

Dalam memo tersebut, Mark Zuckerberg mengatakan bahwa perusahaan bakal mem-PHK sekitar 10.000 karyawan dan menutup sekitar 5.000 lowongan pekerjaan.

Nantinya, layoff Meta "gelombang kedua" ini akan berdampak pada sejumlah divisi dan dilakukan secara bertahap.

Pada Maret ini, PHK akan dilakukan kepada sejumlah karyawan yang ada di divisi human resource department atau HRD.

Baca juga: Induk Facebook PHK Besar-besaran, 11.000 Karyawan Terdampak

Lalu, karyawan-karyawan terdampak yang ada di divisi teknologi akan menerima informasi PHK pada April mendatang, dilanjutkan dengan informasi PHK di divisi bisnis Meta. 

Meski sudah terjadwal, Zuckerberg mengatakan bahwa proses PHK kali ini, begitu juga pemberitahuan PHK kepada yang terdampak dan pemberian benefit, pesangon, dan lain sebagainya, bakal bisa berjalan melewati April 2023. 

Namun, ia memastikan bahwa segala proses PHK dan perubahan terhadap tenaga kerja Meta akan rampung sebelum akhir tahun ini. 

"Saya berharap untuk melakukan penyesuaian organisasi (Meta) ini secepat mungkin tahun ini, sehingga kami bisa melewati masa-masa sulit yang penuh dengan ketidakpastian, dan fokus dengan apa yang sudah menjadi prioritas kami," ujar Zuckerberg, dikutip KompasTekno dari Facebook.com, Rabu (15/3/2023). 

"Saya tahu ini akan sulit, tetapi saya tidak memiliki jalan lain. Satu hal yang pasti, kami akan selalu mendukung orang-orang yang terdampak PHK, sama seperti sebelumnya, dan kami akan memperlakukan mereka sepantas-pantasnya," imbuh Zuckerberg. 

Ke depannya, Zuckerberg berencana untuk mencabut kebijakan pembekuan perekrutan (freeze hiring) dan mutasi karyawan di tiap grup yang ada di Meta.

Lalu, Meta juga bakal fokus di beberapa proyek yang penting, membatalkan sejumlah proyek yang dianggap tidak menjadi prioritas, serta meningkatkan produktivitas karyawan untuk melancarkan strategi Tahun Efisiensi (Year of Efficiency) di 2023 ini.

Baca juga: Karyawan Induk Facebook yang Di-PHK Protes Tak Dapat Pesangon Sesuai Janji

Gelombang kedua setelah November 2022

Ilustrasi Meta Platforms Inc.The Verge/ Alex Castro Ilustrasi Meta Platforms Inc.

Ini bukan pertama kali Meta melakukan PHK besar-besaran. Sebelum ini, Zuckerberg sudah mengumumkan PHK massal di Meta pada November 2022 lalu. 

Kala itu, jumlah yang terdampak adalah 11.000 karyawan atau sekitar 13 persen dari total karyawan Meta, lebih banyak dari PHK karyawan yang diumumkan Maret ini.

Artinya, sudah lebih 20.000 karyawan yang di-PHK Meta, jika menghitung total PHK terbaru yang diumumkan Zuckerberg pekan ini. 

Menurut Zuckerberg kala itu, keputusan mem-PHK karyawan ini dilakukan karena investasi besar-besaran Meta yang dimulai sejak awal pandemi tidak sesuai ekspektasi perusahaan.

Terlebih masalah ekonomi makro global, terutama di Amerika Serikat (AS), juga berpengaruh terhadap bisnis Meta yang mayoritas didorong oleh iklan.

Seperti diketahui, tak sedikit memang perusahaan saat ini yang menghemat untuk tidak beriklan di tengah kondisi ekonomi global yang tidak baik-baik saja.

"Hal ini mengakibatkan pendapatan kami terus menurun dan lebih rendah dari ekspektasi kami. Saya salah akan strategi saya pada saat itu, dan saya mengakui hal ini," kata Zuckerberg kala itu.

Ke depannya, bukan tidak mungkin Meta akan kembali melakukan PHK lagi. Pasalnya, 2023 dianggap Meta sebagai tahun pengehematan alias Year of Efficiency.

Sehingga, wajar saja apabila perusahaan yang dirintis Zuckerberg ini memangkas sejumlah biaya hingga karyawan dalam beberapa bulan ke depan, tentunya demi membuat arus kas perusahaan kembali sehat.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Sumber Facebook


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com