Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

WFH 3 Hari Seminggu di Jakarta, Hemat 42 Jam dan Bebas Emisi CO2 190 Kilogram

Kompas.com - Diperbarui 16/03/2023, 07:47 WIB

Menurut riset tersebut, wilayah pusat kota Jakarta semakin macet pada 2022 dibandingkan 2021. Indikasi Jakarta semakin macet terlihat dari rata-rata waktu tempuh jarak 10 kilometer (km) yang meningkat.

Menurut data TomTom Traffic Index, pada 2021 dibutuhkan rata-rata 19 menit 50 detik untuk menempuh jarak 10 km di Jakarta.

Lalu, pada 2022, rata-rata waktu tempuh jarak 10 kilometer (km) di Jakarta tercatat di angka 22 menit 40 detik. Angka tersebut lebih lama 2 menit 50 detik dibanding 2021.

Dengan rata-rata waktu tempuh jarak 10 km selama 22 menit 40 detik, Jakarta menempati peringkat ke-29 sebagai kota paling macet di dunia.

Sepanjang tahun 2022, menurut TomTom, hari dengan kepadatan lalu lintas terparah di Jakarta jatuh pada Jumat, 9 Desember 2022. Pada hari itu, dibutuhkan waktu 29 menit 30 detik untuk menempuh jarak 10 km di Jakarta.

Apa itu jejak karbon atau carbon footprint?

Jejak karbon atau carbon footprint adalah jumlah emisi karbon dioksida (CO2) yang dihasilkan dari seluruh aktivitas seseorang atau entitas lain, termasuk gedung, perusahaan, negara, penyedia layanan digital, dan lainnya.

Baca juga: Teknologi Cloud Disebut Bisa Kurangi Emisi Karbon hingga 78 Persen

Jejak karbon mencakup emisi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil di pabrik, pemanas, transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk menghasilkan listrik yang terkait dengan barang dan jasa yang dikonsumsi.

Carbon footprint dapat memberikan dampak negatif bagi lingkungan, seperti kekeringan, berkurangnya sumber air bersih, cuaca ekstrem, bencana alam, dan lainnya, sebagaimana dihimpun dari laman Zero Waste Indonesia.

Jika carbon footprint semakin melimpah, dampak akhir yang dapat terjadi ialah perubahan iklim, sebagaimana dihimpun dari Sciencing.

Dalam kasus work from home, pekerja tak perlu menggunakan transportasi dan menggunakan listrik di kantornya. Hal inilah yang tampaknya mendongkrak pengurangan emisi karbon dioksida bila pekerja WFH, sebagaimana disebutkan riset TomTom di atas.

Dengan kata lain, bekerja dari rumah bisa mengurangi emisi karbon dioksida, sehingga secara bersamaan ikut mengurangi dampak kerusakan lingkungan.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Sumber TomTom
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com