KOMPAS.com - Dalam sebuah komponen komputer khususnya pada perangkat keras (hardware) umumnya akan tertanam sebuah firmware. Komponen tersebut yang berfungsi untuk mengontrol fungsi dasar perangkat keras.
Firmware umumnya dikembangkan oleh produsen hardware dan dirilis bersama perangkat keras tersebut. Lantas apa yang dimaksud dengan firmware? Selengkapnya berikut ini pengertian, fungsi, dan contoh-contoh dari firmware.
Dilansir dari Tech Target, firmware merupakan salah satu bentuk pemrograman yang ditulis ke memori non-volatile perangkat keras. Firmware adalah bentuk perangkat lunak yang tertanam di hardware, seperti komputer, smartphone, printer, dan lainnya yang berfungsi untuk memberikan instruksi mengontrol fungsi dasar perangkat keras dalam beroperasi.
Firmware bisa dikatakan juga sebagai program kecil atau kode yang terintegrasi secara langsung dalam chip atau memori perangkat keras. Hal ini yang memungkinkan hardware dapat berfungsi dengan benar dalam mengambil perintah dari pengguna.
Tak hanya smartphone dan komputer, saat ini firmware tersemat di segala hal hingga Internet of Things (IoT).
Baca juga: Pengertian Shareware Software, Jenis-jenis dan Contohnya
Firmware memiliki fungsi utama dalam mengontrol perangkat, dan dapat diperbarui untuk meningkatkan performa dan memperbaiki masalah. Selain itu terdapat beberapa fungsi detail lainnya meliputi:
Terdapat banyak jenis firmware, namun berikut ini beberapa kategori firmware berdasarkan tingkat integrasi perangkat keras.
Jenis firmware ini terletak paling bawah dalam struktur perangkat dan memiliki fungsi untuk mengontrol dan mengelola hardware yang mendasar. Firmware jenis ini biasanya sering ditemui di sistem, seperti BIOS, firmware mikrokontroler, bootloader dan lainnya.
High-level firmware umumnya lebih kompleks daripada firmware tingkat rendah. Program ini berjalan di atas firmware dasar pada perangkat elektronik tertentu, seperti ponsel atau perangkat IoT. Selain itu jenis firmware ini menyediakan antarmuka yang lebih mudah dipahami dan digunakan oleh pengguna akhir.
Firmware subsistem sering kali hadir sebagai bagian dari sistem tertanam. Ini sebanding dengan firmware tingkat tinggi karena dapat diperbarui dan lebih kompleks daripada firmware tingkat rendah.
Subsistem firmware dapat digunakan untuk mengontrol perangkat keras seperti pengaturan BIOS, keyboard, dan mouse.
Terdapat beberapa contoh firmware yang biasa ditemui pada perangkat elektronik.
Merupakan firmware yang paling umum dikenal dan terinstal di komputer. BIOS sendiri digunakan pada komputer selama booting. Fungsi dari sistem ini adalah mengonfirmasi bahwa semua perangkat keras berfungsi sebelum meneruskan proses ke sistem operasi.
Firmware hard disk berguna untuk mengontrol dan mengatur bagaimana hard disk digunakan, seperti mengatur bagaimana data disimpan dan diakses pada perangkat tersebut.
Firmware ini membantu ponsel selama booting dan menghubungkan berbagai komponen perangkat keras untuk mengontrol fungsi dan operasi dasar pada perangkat, seperti mengatur booting dan shutdown, menangani input dan output data, mengatur daya baterai, dan lain sebagainya.
Baca juga: Seberapa Menjanjikan Peluang Karier sebagai Software Developer di Era Digital?
Demikian pengertian firmware, jenis-jenis, serta contohnya. Semoga bermanfaat.