Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siapa Sapardi Djoko Damono yang Jadi Google Doodle Hari Ini

Kompas.com - 20/03/2023, 06:47 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Terlihat perkembangan jelas dalam puisi Sapardi terutama dalam hal susunan formal puisi-puisinya. Ia dianggap sebagai penyair yang orisinil dan kreatif.

Baca juga: Dari Ilustrasi Puisi hingga Film Pendek, Ini Deretan Karya Seni Berkualitas yang Dibuat dengan Oppo Find X Series

Puisi Sapardi Djoko Damono banyak dikagumi karena banyak kesamaan dengan yang ada dalam persajakan Barat yang disebut simbolisme sejak akhir abad ke-19.

SSD juga dikenal sebagai salah satu penyair romantis Indonesia. Banyak puisi-puisinya romantisnya mampu menyentuh hati masyarakat. Salah satu puisi yang paling dikenal adalah "Aku Ingin", puisi tahun 1989 yang SSD masukkan dalam buku kumpulan puisi berjudul "Hujan di Bulan Juni".

"Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api, yang menjadikannya abu. Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan, yang menjadikannya tiada.

Beberapa karya Sapardi Djoko Damono lainnya di antaranya:

  • Duka-Mu Abadi (1969)
  • Mata Pisau (1974)
  • Perahu Kertas (1983)
  • Sihir Hujan (1984)
  • Arloji (1998)
  • Ayat-ayat Api (2000)
  • Mata Jendela (2000)
  • Ada Berita Apa Hari Ini
  • Den Sastro (2003)
  • Kumpulan cerpen Pengarang Telah Mati (2001)
  • kumpulan sajak Kolam (2009)
  • Buku-buku karya Sapardi Djoko Damono yaitu:
  • Sosiologi Sastra: Sebuah Pengantar Ringkas (1978)
  • Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang (1979)
  • Kesusasteraan Indonesia Modern: Beberapa Catatan (1999)
  • Novel Jawa (1950-an)
  • Telaah Fungsi, Isi dan Struktur (1996)
  • Politik, Ideologi dan Sastra Hibrida (1999)
  • Sihir Rendra: Permainan Makna (1999)
  • Puisi Indonesia Sebelum Kemerdekaan: Sebuah Catatan (2004)

Sapardi juga menerjemahkan beberapa karya sastra asing ke dalam Bahasa Indonesia. Seperti:

  • Lelaki Tua dan Laut (The Old Man and the Sea karya Hemingway)
  • Puisi Cina Klasik, Puisi Klasik, Shakuntala, Amarah I dan II (The Grapes of Wrath karya John Steinbeck)

Sapardi Djoko Damono telah menerima berbagai penghargaan dan hadiah sastra dari dalam dan luar negeri. Pada 1963 Sapardi mendapat Hadiah Majalah Basis atas puisi Balada Matinya Seorang Pemberontak. Pada 1978 ia menerima Cultural Award dari pemerintah Australia.

Pada 1983, ia memperoleh hadiah Anugerah Puisi-Puisi Putera II atas bukunya Sihir Hujan dari Malaysia. Pada 1984 Dewan Kesenian Jakarta memberi penghargaan atas buku Perahu Kertas. Mataram Award diterima Sapardi pada 1985. Hadiah SEA Write Award (Hadiah Sastra Asean) dari Thailand diterima pada 1986.

Sapardi meraih Anugerah Seni dari Departemen Pendidikan dan Kebudayaan pada 1990. Kalyana Kretya dari Menristek RI diraih pada 1996.

Pada 2003, ia mendapat penghargaan Achmad Bakrie Award for Literature. Disusul Khatulistiwa Award pada 2004. Penghargaan dari Akademi Jakarta diraih pada 2012.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com