Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Tuvalu, Negara yang Mendulang Pendapatan Besar dari Domain Internet

Kompas.com - 20/03/2023, 14:31 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Industri strategis seperti pertanian, pengolahan, dll biasanya menjadi penyumbang Pendapatan Domestik Kotor (PDB) atau Gross Domestic Product (GDP) tinggi dari sebuah negara.

Namun, berbeda dengan Tuvalu. Negara kepulauan yang terletak di Samudera Pasifik ini ternyata memiliki pendapatan besar yang berasal dari internet.

Bisa dibilang begitu lantaran di dunia maya, Tuvalu memiliki kode negara atau country code Top Level Domain (ccTLD) dengan akhiran ".tv".

Seperti diketahui ccTLD tiap negara berbeda-beda seperti ".id" untuk Indonesia, ".us" untuk Amerika Serikat, dan lain sebagainya. 

Baca juga: Apa Itu Domain? Mengenal Fungsi serta Jenisnya

Artinya, domain .tv seharusnya digunakan untuk situs-situs web yang berasal dari Tuvalu. Namun, penggunaan domain .tv kini bervariasi, utamanya karena "TV" juga merupakan singkatan dari televisi.

Terlebih, tak sedikit perusahaan media yang membuat situs web dengan akhiran .tv, agaknya untuk menggambarkan bahwa aneka website tersebut menawarkan konten-konten yang biasa dilihat di televisi.

Nah, karena banyak yang menggunakan ccTLD milik Tuvalu .tv tadi, maka perusahaan-perusahaan penyewa domain tentunya harus membayar royalti kepada Tuvalu, pemilik asli dari domain .tv.

Domain .tv penyumbang PDB tinggi

Tuvalu IslandPixabay Tuvalu Island
Awal mula domain atau ccTLD .tv menjadi penghasilan Tuvalu bisa dilihat pertama kalinya pada 1998 lalu.

Kala itu, tepatnya 6 Agustus 1998, sebuah perusahaan yang dijuluki dengan .tv Corporation International (DotTV) mendapatkan hak untuk menjual lisensi penggunaan .tv, supaya bisa digunakan oleh berbagai website komersil di luar Tuvalu. 

DotTV kabarnya mendapatkan hak untuk menjual lisensi .tv hingga beberapa tahun mendatang. Adapun perizinan penggunaan ccTLD .tv ini tentunya melibatkan kerja sama dengan pemerintah Tuvalu.

Pada saat itu, Tuvalu sepakat untuk menerima pembayaran sekitar 50 juta dollar AS (sekitar Rp 768 miliar, asumsi 1 dolar AS = Rp 15.375) untuk membuat ccTLD .tv dipakai di website yang berasal dari luar negara Tuvalu.

Baca juga: Tuvalu Ingin Pindahkan Negaranya ke Metaverse karena Terancam Tenggelam

Kabarnya, pendapatan dari lisensi penggunaan .tv pada 1998 itu membuat perkembangan negara kepulauan Tuvalu maju dengan pesat. Bahkan pada saat itu, angka pendapatan kotor dalam negeri atau PDB Tuvalu meningkat 50 persen.

Dengan penghasilan ini pula, Tuvalu bisa memasang listrik di beberapa titik terluar pulau-pulau yang ada di Tuvalu dan bisa membuat beragam program beasiswa pendidikan bagi para masyarakatnya. 

Saat ini, domain .tv dijual oleh penyewaan domain website populer GoDaddy, setelah VeriSign mengakuisisi DotTV dan memiliki hak untuk menjual lisensi .tv sejak 2001 lalu.

Sebagaimana dirangkum KompasTekno dari News.co.au, Senin (20/3/2023), Tuvalu kini kabarnya mendulang pendapatan sekitar 2 juta dollar AS (sekitar Rp sekitar Rp 30,7 miliar) per tahun dari royalti penjualan lisensi domain .tv mereka ke publik. 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com