Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Microsoft Umumkan Security Copilot, AI Khusus Ahli Keamanan Siber

Kompas.com - 29/03/2023, 14:01 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Microsoft memperkenalkan teknologi kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence) terbarunya yang khusus ditujukan untuk para ahli keamanan siber, bernama "Microsoft Security Copilot".

Teknologi baru ini memiliki fungsi yang mirip dengan chatbot AI ChatGPT di Bing dan Microsoft 365 Copilot yang diluncurkan sebelumnya.

Yang menjadi pembeda, Microsoft Security Copilot bakal bertindak sebagai asisten untuk ahli keamanan siber dalam mengidentifikasi dan menginvestigasi insiden keamanan yang terjadi di sistem perusahaannya.

Hal itu dimungkinkan karena Microsoft Security Copilot ditenagai oleh model bahasa alami (natural language) GPT-4 bikinan OpenAI serta model bahasa keamanan dari Microsoft sendiri.

Baca juga: ChatGPT Makin Pintar dengan Plugin, Bisa Cari Informasi dari Situs Lain

Tampilan prompt bar Microsoft Security Copilot. Ahli kemanan siber bisa memasukkan pertanyaan yang berkaitan dengan keamanan di sistem perusahaannya.YouTube/ Microsoft Security Tampilan prompt bar Microsoft Security Copilot. Ahli kemanan siber bisa memasukkan pertanyaan yang berkaitan dengan keamanan di sistem perusahaannya.
Nantinya, para ahli siber bisa menggunakan Microsoft Security Copilot melalui sebuah prompt bar, layaknya ChatGPT.

Ahli siber bisa memasukkan pertanyaan seperti "apa saja insiden keamanan di perusahaan saya?".

Security Copilot bakal merespons pertanyaan tersebut dan menjelaskan masalah keamanan yang pernah terjadi di sistem perusahaan pengguna.

Security Copilot dapat membuat ringkasan kerentanan (vulnerability) tertentu, memasukkan file, URL, hingga cuplikan kode untuk dianalisis.

Ahli siber juga bisa meminta informasi insiden dan peringatan (alerts) dari alat keamanan lainnya.

Jadi, secara umum, para pakar keamanan siber dapat menggunakan Security Copilot untuk membantu penyelidikan insiden keamanan atau untuk meringkas peristiwa dengan cepat dan membantu pelaporan.

Database dari Badan Keamanan Siber dan internal Microsoft

Pengguna Micorosft Security Copilot juga bisa  memasukkan file, URL, atau cuplikan kode untuk dianalisis.YouTube/ Microsoft Security Pengguna Micorosft Security Copilot juga bisa memasukkan file, URL, atau cuplikan kode untuk dianalisis.
Untuk memberikan respons yang sesuai dengan pertanyaan ahli siber, Microsoft Security Copilot juga mengandalkan 65 triliun sinyal peringatan keamanan per hari.

Peringatan tersebut dikumpulkan dari database milik Microsoft, database dari Badan Keamanan Siber Amerika Serikat, sertadatabase dari NIST (National Institute of Standard Technology) AS.

Baca juga: Microsoft Luncurkan AI Copilot untuk Word, Excel, dan PowerPoint

Semua riwayat pertanyaan dan tanggapan juga dapat tersimpan di Security Copilot. Bagi pakar keamanan siber, Microsoft Security Copilot juga bisa mempercepat kerja tim dalam mencari celah keamanan.

Microsoft Security Copilot juga memiliki fitur bernama Prompt Book. Fitur ini memungkinkan ahli siber mendapatkan serangkaian langkah yang dapat digabungkan menjadi satu tombol agar lebih mudah digunakan.

Misalnya, Prompt Book digunakan untuk menyimpan teknik reverse engineering (rekayasa mundur) untuk mengetahui proses, pola, desain, ataupun cara kerja suatu program.

Dengan fitur ini, peneliti keamanan tidak perlu lagi menunggu seseorang di tim mereka untuk melakukan analisis, karena dapat dilakukan hanya dengan satu perintah saja.

Bahkan, Security Copilot juga dapat diperintahkan untuk membuat slide PowerPoint yang menguraikan insiden dan vektor serangan.

Microsoft Security Copilot dapat diperintahkan untuk membuat slide PowerPoint yang menguraikan insiden dan vektor serangan keamanan.YouTube/ Microsoft Security Microsoft Security Copilot dapat diperintahkan untuk membuat slide PowerPoint yang menguraikan insiden dan vektor serangan keamanan.
Microsoft menggarisbawahi, Security Copilot adalah bukan produk teknologi AI yang "Maha Benar". Terkadang, teknologi ini juga memberikan respons yang kurang sesuai.

Untuk itu, arsitek keamanan AI di Microsoft, Chang Kawaguchi, mengungkapkan bahwa Security Copilot akan menyantumkan sumber atau referensi yang menjadi dasar dari respons yang diberikan.

Security Copilot juga akan menyediakan fitur umpan balik (feedback) yang lebih kompleks, bukan dalam bentuk tanda jempol ke atas (suka) atau ke bawah (tidak suka) saja.

Hal itu demi memastikan respons yang diberikan sesuai dengan konteks data yang dimiliki masing-masing ahli siber.

Untuk saat ini, Microsoft Security Copilot bisa dicoba oleh sedikit pelanggan saja. Belum ada jadwal untuk peluncuran bagi pengguna umum, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari The Verge, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Chatbot AI Google Bard dan Bing Kompak, Sama-sama Salah Informasi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com