KOMPAS.com - Sebuah laporan dari perusahaan teknologi Cisco, menunjukkan bahwa hanya ada 39 persen perusahaan di Indonesia yang siap menghadapi ancaman keamanan siber modern.
Fakta ini terungkap dalam laporan bertajuk Cybersecurity Readiness Index Cisco: Resilience in a Hybrid World.
Laporan tersebut mengukur kesiapan perusahaan-perusahaan dalam menjaga keamanan siber guna menghadapi berbagai ancaman. Ada sebanyak 6.700 responden dari 27 negara yang dilibatkan dalam survei ini.
Menurut studi tersebut, angka 39 persen ini masih lebih besar dibandingkan rata-rata global. Meski demikian, jumlah 39 persen perusahaan di Indonesia yang siap menghadapi keamanan siber ini masih tergolong rendah.
Baca juga: Indonesia Jadi Anggota Dewan Keamanan Siber di Asia Pasifik
Menurut Executive Vice President dan General Manager of Security and Collaboration Cisco, Jeetul Patel, saat ini peralihan ke dunia kerja hybrid memang membuat keamanan siber menjadi lebih kompleks.
Ia mengatakan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan platform terintegrasi untuk mencapai ketahanan keamanan sekaligus mengurangi kompleksitas.
"Organisasi-organisasi harus berhenti melakukan pendekatan pertahanan dengan menggabungkan alat-alat dengan fungsi khusus," kata Patel dalam keterangan resmi yang diterima KompasTekno, Rabu (29/3/2023).
Ia juga mengatakan bahwa sebanyak 96 persen responden memperkirakan akan terjadi insiden keamanan siber yang dapat mengganggu kegiatan bisnis dalam 12 hingga 24 bulan ke depan.
Oleh karena itu, para pemimpin bisnis juga harus menetapkan garis dasar kesiapan di lima pilar keamanan seperti identitas, perangkat, jaringan, beban kerja aplikasi dan data untuk membangun organisasi yang aman dan tangguh.
"Dengan membangun basis, organisasi dapat membangun kekuatan mereka dan memprioritaskan area mana yang membutuhkan lebih banyak kematangan dan meningkatkan daya tahan mereka," kata Patel.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.