Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disney Tutup Divisi Metaverse, Imbas dari Rencana PHK Massal

Kompas.com - 30/03/2023, 08:00 WIB
Caroline Saskia,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Perusahaan hiburan terbesar di dunia, Walt Disney, menutup divisi metaverse-nya. Informasi ini dibocorkan oleh salah satu sumber anonim yang diketahui dekat dengan permasalahan ini.

Dari informasi yang disampaikan, Walt Disney melakukan penutupan divisi metaverse karena ingin melakukan restrukturisasi perusahaan dan berencana memangkas 7.000 karyawannya dalam dua bulan ke depan.

Rencana pemangkasan itu sebelumnya sudah disampaikan oleh CEO Walt Disney Bob Iger pada Februari lalu. Namun, pada Selasa (28/3/2023) melalui memo internal perusahaan, Iger kembali mengumumkan bahwa proses pemangkasan bakal dilakukan pada awal minggu ini.

Keputusan restrukrisasi tersebut tampaknya berimbas ke divisi metaverse. Dirangkum KompasTekno dari The Wall Street Journal, Kamis (30/3/2023), divisi tersebut terdiri dari 50 karyawan dan dipimpin oleh mantan eksekutif produk konsumen Disney, Mike White.

Baca juga: Disney Plus Umumkan Paket Langganan dengan Iklan, Ini Harganya

Divisi metaverse Disney ini bertanggungjawab untuk menemukan cara agar perusahaan dapat menyampaikan ceritanya dengan gaya yang lebih interaktif dan menggunakan format teknologi yang baru.

Adanya keputusan pemangkasan tersebut mengindikasikan bahwa seluruh anggota tim metaverse telah kehilangan pekerjaan mereka. Konon, pemimpin divisi metaverse dikabarkan tidak kena imbas PHK (pemutusan hubungan kerja).

Hanya saja, posisi White saat ini masih belum diketahui jelas, apakah ia dipindahkan ke divisi lain atau tidak. White sendiri dan pihak perusahaan juga belum memberi respons atau tanggapan lebih lanjut terkait permasalahan ini.

Perjalanan divisi metaverse

Mantan CEO Walt Disney Bob Chapek dalam acara pembukaan D23 Expo di Anaheim Convention Center, California, Amerika Serikat, Jumat (9/9/2022).KOMPAS.com/BILL CLINTEN Mantan CEO Walt Disney Bob Chapek dalam acara pembukaan D23 Expo di Anaheim Convention Center, California, Amerika Serikat, Jumat (9/9/2022).
Pada Februari 2022, mantan CEO Walt Disney, Robert Alan Chapek menunjuk White sebagai kepala tim divisi metaverse. Chapek menyampaikan tujuan dibentuknya divisi metaverse adalah untuk menciptakan paradigma yang baru terhadap konsumen.

Siapapun yang terlibat dalam kisah yang dibagikan Disney dapat merasakan pengalaman yang berbeda. Maka dari itu, Chapek optimis dan menyakini bahwa produk metaverse dapat menjadi produk storytelling yang terdepan.

“Selama lebih dari 100 tahun, perusahaan kami kerap menemukan dan memanfaatkan teknologi untuk menghidupkan kembali cerita dengan gaya yang lebih mendalam dan berdampak di dunia hiburan,” tulis Chapek dalam memo perusahaan.

“Hari ini, kami memiliki kesempatan untuk menghubungkan sejumlah alam semesta dan menciptakan paradigma yang baru terkait pengalaman dan keterlibatan konsumen melalui kisah kami. Ini disebut sebagai metaverse,” lanjut Chapek.

Baca juga: Meski Bikin Rugi Induk Facebook, Proyek Metaverse Tetap Lanjut 2023

Strategi yang dibuat untuk mencapai visi itu adalah dengan membuat aktraksi taman hiburan, menciptakan teknologi baru yang bakal disematkan ke aplikasi olahraga fantasi, dan produk serupa lainnya yang ditujukan untuk meningkatkan pengalaman konsumen.

Tidak hanya itu, divisi metaverse pernah berencana mengintegrasikan data pelanggan dari berbagai platform Disney, seperti Disney Plus, aplikasi berbasis mobile, dan aplikasi belanja online untuk digunakan para pengunjung taman hiburan Disney.

Ringkasnya, dengan mengintegrasikan data tersebut, konsumen dapat langsung membeli makanan, barang, dan produk lainnya dengan lebih mudah.

Kendati begitu, berselang satu tahun setelahnya, strategi metaverse Disney tampak abu-abu dan penuh ketidakjelasan. Berbagai macam rencana dan ekspektasi yang telah disusun pun dianggurkan begitu saja tanpa kejelasan.

Terlepas dari hal itu, Disney bukanlah satu-satunya perusahaan yang gagal mewujudkan ambisi metaverse-nya. Perusahaan teknologi Meta yang dipimpin Mark Zuckerberg juga pernah gagal meluncurkan produk metaverse-nya, yakni Meta Quest Pro.

Divisi Meta yang berfokus pada pengembangan produk metaverse, Reality Labs Meta juga mengalami kerugian operasional sebesar 13,72 miliar dollar AS (Rp 207,2 triliun, estimasi kurs hari ini Rp 15.103) di tahun lalu.

Baca juga: Cara Tukar Poin Telkomsel dengan Langganan Disney+ Hotstar via MyTelkomsel

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Motorola Edge 50 Ultra dan 50 Fusion Meluncur, Harga mulai Rp 6 Jutaan

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Ketika Sampah Antariksa NASA Jatuh ke Bumi Menimpa Atap Warga

Internet
CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

CEO Apple Bertemu Presiden Terpilih Prabowo Subianto Bahas Kolaborasi

e-Business
'Fanboy' Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

"Fanboy" Harap Bersabar, Apple Store di Indonesia Masih Sebatas Janji

e-Business
WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

WhatsApp Rilis Filter Chat, Bisa Sortir Pesan yang Belum Dibaca

Software
Steam Gelar 'FPS Fest', Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Steam Gelar "FPS Fest", Diskon Game Tembak-menembak 95 Persen

Game
AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

AMD Umumkan Prosesor Ryzen Pro 8000, Bawa AI ke Laptop dan Desktop

Hardware
Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Samsung S22 Series, Tab S8, Z Fold 4, dan Z Flip 4 Kebagian Galaxy AI Bulan Depan

Software
Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Kominfo Sebut Game Bermuatan Kekerasan Bisa Diblokir

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com