Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Twitter Tidak Lagi Batasi Akun Pemerintah Rusia dan China

Kompas.com - 10/04/2023, 19:03 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sejak mengambil alih Twitter, Elon Musk ingin mewujudkan kebebasan bicara di platform jejaring sosial berlogo burung "Lady Bird" itu.

Salah satunya adalah menghapus berbagai kebijakan yang menghambat kebebasan berbicara (free speech) di platform tersebut.

Kini, hal tersebut diwujudkan dengan pencabutan "hukuman" pembatasan terhadap akun yang berafiliasi dengan Pemerintah Rusia

Sebelumnya, Twitter memblokir media yang disponsori pemerintah Rusia, seperti Sputnik dan Russia Today (RT), untuk menjalankan iklan dan monetisasi di platform-nya. Kebijakan ini diterapkan pasca-invasi Rusia pada Ukraina Februari 2022 lalu.

Baca juga: Twitter Akan Tandai Kicauan Hoaks Soal Perang Rusia-Ukraina

Setahun berselang, Elon Musk mencabut pemblokiran tersebut sejalan dengan dorongan Musk yang lebih luas untuk kebebasan berbicara. Kebijakan ini mencakup penghapusan pembatasan serupa pada akun media pemerintah China.

Dengan begitu, media yang terafiliasi pemerintah Rusia dan China dapat kembali beriklan di Twitter.

Menurut laporan socialmediatoday, pencabutan blokir iklan terhadap media yang terafiliasi pemerintah Rusia dan China ini terjadi di tengah bisnis mobil listrik Elon Musk, Tesla yang sedang mengembangan pabrik komponen baru di Shanghai.

Saat ini, Tesla disebut-sebut sedang berupaya memperluas bisnisnya di China dan India. Kedua negara ini punya riwayat sendiri dengan Twitter.

Misalnya, kelompok-kelompok yang terafiliasi dengan pemerintah China disebut-sebut terbukti menggunakan serangkaian tweet untuk propaganda.

Sementara pemerintah India dikatakan kerap meminta Twitter menghapus tweet yang dipandang kritis terhadap Pemerintah.

Untuk mengatasi potensi konflik dengan dua negara itu, Musk diprediksi bakal mengandalkan kebijakan Community Notes, bukan dari keputusan manajemen Twitter yang dipimpinnya itu, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari SocialMediaToday, Senin (10/4/2023).

Baca juga: Beda Sikap, Elon Musk Tolak Blokir Media Rusia di Internet Starlink

Rusia balas dendam, Twitter diblokir

Setelah pembatasan, Rusia tidak tinggal dia. Negeri Beruang Merah itu memblokir akses ke Twitter sejak Maret 2022.

Menurut Pengawas media Rusia, Roskomnadzor, penangguhan itu merupakan upaya balasan kepada Facebook dan Twitter yang telah memblokir akses media pemerintah milik Rusia.

Roskomnadzor mengatakan, pembatasan yang dilakukan Twitter mencederai "hak dan kebebasan warga negara Rusia".

Akibat pemblokiran ini, warga Rusia kesulitan untuk mengakses kedua media sosial populer tersebut, mengakibatkan putusnya salah satu sumber informasi yang datang dari luar Rusia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com