Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Film Adaptasi Game dengan Rating Tertinggi Versi Rotten Tomatoes

Kompas.com - 13/04/2023, 18:02 WIB
Mikhaangelo Fabialdi Nurhapy,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Game tidak sekadar dimainkan. Video game juga kerap diadaptasi menjadi sebuah film. Yang terbaru adalah game Mario Bross yang diangkat menjadi film dengan judul The Super Mario Bross Movie. 

Namun, sebuah film yang diadaptasi dari game kerap dipandang sebelah mata.

Bukan tanpa sebab, film berbasis game seringkali dianggap tidak dapat "menerjemahkan" interaktivitas dan gameplay dalam sebuah permainan ke layar lebar.

Tidak hanya itu, film biasanya punya durasi yang lebih pendek dibanding game sehingga seolah terberburu-buru dalam membangun karakter tokoh dan alur cerita.

Meski demikian ada pula sejumlah film adaptasi game yang mendapat respons positif.

Berikut daftar 10 film game dengan skor tertinggi, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari skor terendah ke tertinggi dari situs Rotten Tomatoes, Kamis (12/4/2023).

Baca juga: Arab Saudi Gelontorkan Rp 567 Triliun untuk Jadi Pusat Industri Game

Mortal Kombat (1995)

ilustrasi Mortal Kombat 1995The Hollywood Reporter ilustrasi Mortal Kombat 1995
Gamers yang suka game adu jotos (fighting) mungkin sudah tidak asing dengan Mortal Kombat.

Game yang populer karena pertempurannya yang sangat kejam ini pertama kali diluncurkan untuk mesin arcade pada 1992 sebelum akhirnya diangkat ke layar lebar pada 1995.

Soal cerita, Mortal Kombat (1995) mengisahkan Lord Rayden yang melatih tiga seniman bela diri bernama Sonya Blade, Liu Kang, dan Johnny Cage.

Ketiga karakter ini kemudian berpartisipasi dalam turnamen antardimensi untuk mengalahkan Shang Sung, sosok yang ingin mengambil alih dunia.

Di Rotten Tomatoes, film yang disutradarai Paul W.S. Anderson ini memiliki skor kritikus 45 persen dan skor audiens 57 persen.

Rampage

Kisah persahabatan manusia dan seekor gorilla albino Kisah persahabatan manusia dan seekor gorilla albino

Kata "rusuh" mungkin sempurna untuk mendeskripsikan game Rampage.

Sebab dalam game ini, pemain berperan sebagai monster raksasa yang akan menghancurkan gedung pencakar langit sambil melindungi diri dari ancaman militer.

Tentunya, versi film dari game tersebut menghilangkan unsur interaktif karena pemain tidak lagi berperan menjadi monster.

Di dalam film Rampage, karakter utamanya adalah seorang ahli primata bernama Davis Okoye yang bekerja sama dengan insinyur genetika untuk mengakhiri kekacauan yang disebabkan gorila, serigala, dan reptil raksasa.

Film yang dibintangi Dwayne Johnson alias The Rock ini mendapatkan skor kritikus 51 persen dan skor audiens 72 persen di Rotten Tomatoes.

Para kritikus berpendapat bahwa Rampage sangat cocok untuk penonton yang menginginkan aksi beruntun tanpa harus banyak berpikir.

Baca juga: Game Sepak Bola FIFA Ganti Nama Jadi EA Sports FC

Tomb Raider

Alicia Vikander dalam Tomb Raider (2018)Warner Bros. Entertainment Inc Alicia Vikander dalam Tomb Raider (2018)
Lara Croft merupakan salah satu karakter ikonik dalam dunia game. Oleh karena itu, tidak heran jika Hollywood memiliki minat untuk menceritakan kisah Lara lewat medium film.

Seperti game-nya, Tomb Raider edisi film berkisah tentang petualangan Lara Croft. Hanya saja, dalam film ini Lara berusaha untuk mencari ayahnya yang hilang secara misterius.

Dalam perjalanannya, badai yang dahsyat menggulingkan kapal Lara sehingga ia terdampar di sebuah pulau asing. Lara pun harus bertahan hidup dari segala ancaman dan menemukan petunjuk terkait keberadaan ayahnya.

Menurut situs Rotten Tomatoes, film aksi yang dibintangi Alicia Vikander ini memperoleh skor kritikus 53 persen dan skor audiens 55 persen.

Mortal Kombat (2021)

ilustrasi film Mortal Kombat 2021NME ilustrasi film Mortal Kombat 2021
Mortal Kombat masuk dalam list ini. Bedanya, film keluaran 2021 ini sukses meraih skor yang lebih tinggi dibanding versi 1995. Film ini mendapatkan skor kritikus 54 persen dan skor audiens 86 persen.

Skor kritikus memang hanya naik 9 persen, tetapi skor audiens meningkat drastis sebesar 29 persen.

Adapun Mortal Kombat (2021) bercerita tentang petarung MMA, Cole Young yang diburu oleh sosok bernama Sub-Zero tanpa alasan yang jelas. Cole yang khawatir akan keselamatan keluarganya lantas mengunjungi Sonya Blade dan pada akhirnya bertemu Lord Raiden.

Cole pun berlatih bersama Liu Kang, Kung Lao, dan Kano untuk mempersiapkan diri dalam pertempurannya melawan Outworld.

Film yang diramaikan Lewis Tan dan aktor laga asal Indonesia, Joe Taslim disebut layak ditonton untuk penggemar game-nya karena aksinya yang intens.

Baca juga: Game Mobile Blackpink The Game Siap Dirilis, Begini Tampilannya

The Super Mario Bros. Movie

The Super Mario Bros The Super Mario Bros
Meskipun sudah menjadi game yang "melegenda", Mario tidak pernah mendapatkan adaptasi film selain Super Mario Bros. pada 1993 yang dicecar kritikus dan audiens.

Kini, Mario kembali eksis lagi lewat film animasi bertajuk The Super Mario Bros. Movie.

Melihat plotnya, film Mario ini mengajak penonton untuk mengikuti perjalanan Mario dan Princess Peach dalam menghentikan rencana jahat Bowser.

Alur ini cukup unik apabila dibandingkan dengan game Mario lawas yang tak bosan-bosannya bercerita tentang penyelamatan Princess Peach.

Untuk skornya, The Super Mario Bros. Movie memperoleh rating 57 persen dari kritikus dan 96 persen dari audiens. Sehingga, dapat dikatakan bahwa kritikus dan audiens tidak sepemikiran ketika menonton film ini.

Film yang menggandeng Chris Pratt, Jack Black, dan Anya Taylor-Joy ini juga memecah rekor pembukaan terbesar film animasi dengan angka 368 juta dollar AS atau setara Rp 5,4 triliun.

Sonic The Hedgehog

Tampilan baru Sonic the Hedgehog usai direvisi.YouTube/Paramount Pictures Tampilan baru Sonic the Hedgehog usai direvisi.
Sedari dulu, Sonic selalu dianggap sebagai rival Mario. Bahkan, keduanya juga bersaing lewat game fighting Super Smash Bros. Ultimate dan game olahraga Mario & Sonic at the Olympic Games.

Tak hanya soal karakter dan game-nya saja, film kedua franchise tersebut pun juga bersaing sebagai film adaptasi game terbaik di situs Rotten Tomatoes.

Melihat skornya, Sonic The Hedgehog meraih rating 64 persen dari kritikus dan 93 persen dari audiens.

Film yang menceritakan konflik antara Sonic dan Dr. Robotnik ini dipuji kritikus karena keseruannya yang cocok ditonton keluarga.

Kritikus juga tidak lupa menyanjung akting Jim Carrey yang berperan sebagai Dr. Robotnik. Akting ini disebut ekspresif dan mengingatkan kritikus pada deretan film lawas Jim Carrey.

Pokémon Detective Pikachu

Pokemon Detective PikachuIMDb Pokemon Detective Pikachu
Selain The Super Mario Bros. Movie, Pokémon Detective Pikachu juga menjadi film adaptasi game Nintendo yang masuk dalam daftar ini.

Dalam film Pokémon Detective Pikachu, Tim Goodman yang diperankan Justice Jesse Smith sedang mencari ayahnya, Harry Goodman yang hilang tanpa sebab.

Tak sendiri, Tim ditemani oleh rekan ayahnya, Detective Pikachu yang mampu berbicara.

Bak detektif dan asisten, keduanya berusaha mengungkap kebenaran di balik misteri kehilangan Harry Goodman.

Film ini mendapatkan skor kritikus 68 persen dan skor audiens 79 persen.

Kritiknya kurang lebih mengomentari plotnya yang sebenarnya bisa lebih "liar" lagi, mengingat Pokémon pada umumnya tidak bisa berbicara.

Selebih dari itu, kritikus mengatakan bahwa game ini cocok untuk mayoritas penggemar seri Pokémon.

Baca juga: 3 Pameran Game di Dunia Alternatif E3, Layak Dinanti

Sonic The Hedgehog 2

Sonic the Hedgehog 2Paramount Pictures and Sega of America Sonic the Hedgehog 2
Sekuel film Sonic The Hedgehog menempati posisi ketiga sebagai film adaptasi game dengan rating kritikus tertinggi.

Lebih spesifiknya, kelanjutan dari film yang diluncurkan tahun 2020 ini memperoleh skor kritikus 64 persen dan skor audiens 96 persen.

Rata-rata kritikus setuju bahwa film ini sangat layak dinikmati oleh penonton yang menyukai prekuelnya.

Dari segi plotnya sendiri, Sonic The Hedgehog 2 masih bercerita tentang upaya Sonic dalam mencegah Dr. Robotnik alias Eggman mendominasi dunia.

Menariknya, sekuel ini menghadirkan sejumlah karakter baru dari seri Sonic, yaitu Tails dan Knuckles.

The Angry Birds Movie 2

Poster film animasi Angry Birds 2.Instagram/Angry Birds Poster film animasi Angry Birds 2.
Seperti namanya, The Angry Birds Movie 2 merupakan sekuel dari The Angry Birds Movie yang dirilis pada 2016.

Berbeda dengan game Angry Birds yang mengharuskan pemain melawan babi Bad Piggies, film ini justru menunjukkan kerja sama antara burung dan babi melawan musuh bernama Zeta.

Hal ini disebabkan karena Zeta ingin mengambil alih pulau Angry Birds dan Bad Piggies. Jadi, keduanya harus melupakan konflik sejenak jika tidak ingin kehilangan rumahnya.

The Angry Birds Movie 2 meraih skor 73 persen dari kritikus dan 84 persen dari audiens. Menurut para kritikus, film ini sangat menghibur dan leluconnya selalu "kena".

Rating yang tinggi ini merupakan peningkatan signifikan dari prekuelnya. Sebagai perbandingan, The Angry Birds Movie mendapatkan skor 43 persen dari kritikus dan 46 persen dari audiens.

Mengutip situs Deadline, alur kedua film itu sama-sama "rusuh", tetapi sekuelnya diwarnai lelucon yang lebih lucu.

Baca juga: Rekomendasi 5 Game Baru April 2023, Salah Satunya Buatan Indonesia

Werewolves Within

ilustrasi film Werewolves WithinVariety ilustrasi film Werewolves Within
Dari banyaknya film adaptasi game yang diluncurkan, Werewolves Within menjadi favorit para kritikus dengan skor 86 persen. Di sisi lain, film ini meraih skor 80 persen dari audiens.

Werewolves Within diadaptasi dari game Virtual Reality (VR) keluaran 2016 dengan nama yang sama. Game yang diterbitkan oleh Ubisoft ini memiliki cara permainan seperti Werewolf dan Among Us.

Artinya, setiap pemain punya perannya sendiri, misalnya Villager dan Werewolf. Villager perlu mencari identitas Werewolf kemudian menumpaskannya, sedangkan Werewolf harus membunuh setiap Villager untuk meraih kemenangan.

Nah, konsep game tersebut kemudian diangkat ke layar lebar.

Ceritanya, penjaga hutan Finn Wheeler, kurir pos Cecily Moore, dan penduduk kota Beaverfield lainnya harus mengungsi di sebuah penginapan lokal karena adanya badai salju yang merusak generator listrik.

Situasi kian memanas ketika Finn menemukan faktor kesengajaan di balik kerusakan generator itu. Finn dan Cecily pun perlu mengungkap identitas Werewolf yang menjadi dalang perusakan.

Selain itu, kedua karakter ini harus memastikan agar pengungsi tidak panik atau saling menuduh.

Kritikus menyukai film ini karena Werewolves Within merupakan campuran komedi dan horor yang belakangan ini jarang dibuat perusahaan film. Keseimbangan antara dua unsur tersebut membuat film ini wajib untuk ditonton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com