Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Foto Bikinan AI Menangkan Kompetisi Fotografi Bergengsi Dunia

Kompas.com - Diperbarui 19/04/2023, 08:28 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Belakangan, foto yang dihasilkan dari teknologi kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) menimbulkan polemik.

Yang terbaru, foto yang dibuat oleh AI berhasil memenangkan ajang fotografi bergengsi dunia bernama Sony World Photography Awards (SWPA) kategori kreatif.

Foto AI yang berjudul "cheeky monkey" yang menampilkan dua orang perempuan dari generasi yang berbeda dalam warna hitam dan putih. Foto ini dibuat oleh seorang fotografer asal Jerman, Boris Eldagsen.

Setelah diumumkan sebagai pemenang, Eldagsen menolak hadiah dari hasil foto AI yang dikirimkannya itu. 

Usut punya usut, Eldagsen ternyata sengaja memgirimkan foto "cheeky monkey" itu untuk melihat kesiapan kompetisi fotografi internasional, bila ada peserta yang mengirimkan foto AI.

Baca juga: Mengenal Midjourney, Program AI Pengolah Teks Jadi Gambar Pesaing Dall-E

Dalam blog miliknya, Eldagsen mengambil kesimpulan bahwa kompetisi fotografi dunia macam Sony World Photography Awards (SWPA) belum siap akan hal itu. Sebab, foto AI miliknya masih bisa lolos, bahkan dinobatkan sebagai pemenang.

"Ini adalah “momen bersejarah” karena ini pertama kalinya gambar AI memenangkan kompetisi fotografi internasional yang bergengsi," kata Eldagsen, sebagaimana dikutip dari blog eldagsen.com, Selasa (18/4/2023).

"Berapa banyak dari Anda yang tahu atau menduga bahwa itu dihasilkan oleh AI? Sesuatu tentang foto ini terasa janggal, bukan?" lanjut dia.

Menurut Eldagsen, foto AI tidak bisa disamakan dengan karya fotografi, apalagi sampai bersaing di kompetisi fotografi internasional macam Sony World Photography Awards.

"Gambar AI dan fotografi tidak boleh bersaing satu sama lain dalam penghargaan seperti ini. Mereka adalah entitas yang berbeda. AI bukan fotografi. Oleh karena itu, saya tidak akan menerima penghargaan tersebut," tulis Boris Eldagsen di blog miliknya.

Dalam blognya, Eldagsen juga mendorong adanya diskusi terbuka soal batasan karya yang dianggap sebagai fotografi dan yang tidak.

Baca juga: Apa Itu AI Art Generator dan Contohnya?

AI "tiru" foto berlisensi

Tampilan hasil gambar bikinan tools AI milik Stability AI, Stable Diffusion yang merupakan hasil daur ulang dari gambar milik Getty Images. Indikasinya, ada watermark Getty Images yang terdistorsi dalam gambar tersebut.The Verge / Stable Diffusion Tampilan hasil gambar bikinan tools AI milik Stability AI, Stable Diffusion yang merupakan hasil daur ulang dari gambar milik Getty Images. Indikasinya, ada watermark Getty Images yang terdistorsi dalam gambar tersebut.
Sebelumnya diwartakan, perusahaan generator gambar Artificial Intelligence (AI) bernama Stability AI digugat oleh perusahaan penyedia gambar dan foto terbesar di dunia, Getty Images.

Musababnya, gara-gara masalah dugaan pelanggaran hak cipta. Menurut pihak Getty Images, Stability AI telah menggunakan jutaan gambar yang dilindungi oleh hak cipta milik Getty Images tanpa lisensi.

Jutaan gambar Getty Images yang dilindungi hak cipta itu digunakan Stability AI untuk melatih sistem kecerdasan buatan (AI) miliknya yang bernama "Stable Diffusion".

Bukti tools AI Stable Diffusion milik Stability AI menggunakan stok gambar Getty Images untuk data pelatihan, dapat dilihat jelas dari kecenderungan Stable Diffusion yang membuat ulang tanda air alias watermark "Getty Images", seperti gambar di bawah atas.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com