Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Penemuan CCTV yang Jadi Andalan untuk Pantau Mudik Lebaran

Kompas.com - 23/04/2023, 16:00 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Clear Way

KOMPAS.com - Kamera closed circuit television (CCTV) kerap kali digunakan untuk mengawasi atau memonitor sebuah keadaan atau kejadian.

Tidak hanya di pasang di sudut ruangan saja, CCTV juga dipasang di setiap sudut jalan, di lampu rambu-rambu lalu lintas, hingga dipasang di bagian depan mobil (dashcam) untuk merekam seluruh kejadiaan berkendara.

Kini, CCTV juga menjadi salah satu perangkat yang penting untuk memantau arus mudik dan arus balik selama Lebaran 2023 dan tahun-tahun sebelumnya.

CCTV ini bisa diakses publik secara real-time. Sehingga, para pemudik bisa memantau kamera CCTV yang terpasang di sejumlah titik pada ruas jalan tertentu, melalui smartphone atau tablet saat di perjalanan.

Jika ada beberapa ruas jalan yang dianggap macet, pemudik dapat memilih rute lain yang mungkin lebih sepi atau lebih lancar.

Mengingat fungsinya yang saat ini cukup penting, bagaimana awal mula ditemukannya kamera CCTV, serta bagaimana perkembangannya?

Baca juga: 5 Tips Memanfaatkan HP Bekas, Bisa Jadi Remote sampai CCTV

Awal penemuan CCTV

Ilustrasi CCTV atau kamera keamanan. Shutterstock/DVKi Ilustrasi CCTV atau kamera keamanan.

Kamera CCTV pertama kali ditemukan oleh Walter Bruch pada tahun 1942 di Jerman. Kamera tersebut pertama kali digunakan untuk memantau roket jenis V-2 di masa perang.

Kemudian, tujuh tahun setelahnya, tepatnya 1949, CCTV mulai dikomersialkan dan tersedia untuk publik. Masyarakat bisa membeli kamera CCTV untuk keperluan tertentu.

Setelah mulai dikenal publik, perangkat pemantau kejadian langsung ini pun dengan cepat diminati oleh pasaran. Kontraktor dari pihak pemerintah dilaporkan mulai mengadopsi teknologi kamera CCTV untuk meningkatkan kontrol keamanan.

Bisnis dari kamera CCTV ini pun meluas dari Jerman hingga ke negara Inggris pada 1960. Hanya saja, penggunaan CCTV belum semasif zaman sekarang dan fitur yang ditawarkan juga masih terbatas.

Dulu, kamera CCTV hanya digunakan untuk memantau kejadian secara langsung dan rekaman tersebut dialirkan ke monitor. Rekaman kejadian tersebut ditujukan untuk memonitor kejadiaan saat itu saja, dan hasil rekaman yang dimunculkan belum dapat disimpan seperti sekarang.

Beberapa waktu setelahnya, para engineer mulai memperkenalkan sistem perekaman baru yang dinamai reel-to-reel. Sistem itu memungkinkan CCTV melakukan perekaman kejadian, tetapi masih harus dikontrol oleh operator secara manual.

Jadi, saat melakukan perekaman, operator haus memasukkan kaset (tape) ke alat perekam dan siap melakukan pergantian ke kaset yang baru apabila kaset yang lama sudah penuh.

Namun, sistem tersebut dinilai merepotkan dan ketinggalan zaman sejak kemunculan perangkat VCR (Voice Cockpit Recorder) pada 1970-an. VCR kala itu lebih diminati masyakarat karena punya banderol harga yang murah, mudah diakses dan digunakan.

Ilustrasi VCR (Voice Cockpit Recorder)Forbes Ilustrasi VCR (Voice Cockpit Recorder)

Halaman Berikutnya
Halaman:
Sumber Clear Way
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com