Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Asal-usul Bitcoin yang Pendirinya Masih Misterius hingga Saat Ini

Kompas.com - 27/04/2023, 11:30 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber Forbes

Di tahun yang sama, muncul pesaing baru dari Bitcoin yang bernama Namecoin dan Litecoin. Itu adalah dua mata uang kripto lain yang muncul setelah Bitcoin.

Walau harus bersaing dengan beberapa mata uang yang lain, Bitcoin masih tetap mempertahankan popularitasnya meskipun nilainya terus fluktuatif hingga saat ini.

Baca juga: Cara El Salvador Menambang Bitcoin, Pakai Tenaga Gunung Api

Kondisi Bitcoin sampai sekarang

Seperti yang disebut di atas, kondisi pergerakan nilai Bitcoin masih tergolong fluktuatif sampai saat ini. Pada 2017, nilai Bitcoin pernah tembus 10.000 dollar AS (Rp 149,9 juta) per kepingnya.

Kemudian, pada 2018, harga Bitcoin pernah turun sebesar 22 persen dari 6.400 dollar AS (Rp 95 jutaan) per koin menjadi 4.883,09 dollar AS (Rp 73 jutaan) per koin.

Melansir dari Investopedia, selama pandemi Covid-19 berlangsung, harga Bitcoin mulai mengalami kenaikan dan berada di angka 6.965,72 dollar AS (Rp 104 jutaan) di awal tahun 2020.

Per Desember 2020, harga mata uang tersebut tercatat 29.000 dollar AS (Rp 434,8 juta), naik 416 persen dari periode sebelumnya.

Harga Bitcoin terbaru menurut pantauan KompasTekno di Google Market, Rabu (26/4/2023), harga Bitcoin tembus sekitar Rp 422,125 juta per kepingnya.

Terlepas dari sifat investasinya yang begitu fluktuatif, mata uang kripto sudah lebih beragam dibanding sebelumnya dan kapitalisasi pasar kripto juga mengalami kenaikan.

Sejumlah perusahaan hingga pihak pemerintah pun mulai mengizinkan dan menerapkan kegiatan transaksi menggunakan mata uang kripto.

Baca juga: Republik Afrika Tengah Jadikan Bitcoin sebagai Mata Uang Resmi

Kendati investasi jenis ini cukup populer di beberapa kalangan, ada baiknya mengetahui seluk beluk dari prinsip investasi aset mata uang kripto terlebih dahulu.

Dengan pemahaman dan pengetahuan yang cukup, investor pemula bisa lebih mudah memahami kondisi dan situasi investasi kripto, serta dapat terhindari dari praktik penipuan yang tidak diinginkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Sumber Forbes
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com