KOMPAS.com - Berbagai jenis aplikasi yang kini tersedia menawarkan sejumlah layanan dan fitur yang dapat meningkatkan produktivitas atau memudahkan pengguna mengerjakan pekerjaan.
Kendati demikian, semakin banyak aplikasi yang terinstal dan digunakan, performa daya perangkat juga akan ikut terpengaruh.
Apalagi, jika pengguna mengakses beberapa aplikasi dalam satu waktu, maka baterai perangkat biasanya akan cepat terkuras. Terutama, apabila menggunakan aplikasi yang memang boros baterai.
Menurut firma riset pCloud, terdapat sejumlah aplikasi populer di smartphone yang lebih banyak mengonsumsi daya dibanding aplikasi lain.
Baca juga: 10 Tips agar iPhone Tidak Boros Baterai
Riset itu dipublikasikan dalam laporan berjudul “Secret Phone Killers - Which apps are the most demanding on your phone?”.
Dalam laporan tersebut, pCloud menyebut ada beberapa aplikasi yang tetap berjalan di latar belakang meskipun sudah ditutup.
Aplikasi yang di-download juga meminta akses terhadap fungsi tertentu, seperti kamera, mikrofon, hingga lokasi. Permintaan akses seperti itu juga disebut bisa memengaruhi daya baterai.
Menurut pCloud, tiga faktor yang menentukan apakah aplikasi menguras baterai atau tidak adalah ketika aplikasi meminta izin akses lokasi atau kamera, baterai yang dikonsumsi aplikasi, hingga memiliki fitur mode gelap atau tidak.
Dalam penelitiannya, pCloud mengetes sebanyak 16 fungsi fitur yang dapat diakses masing-masing aplikasi, sebagai acuan dasar dalam penelitian.
Fungsi tersebut mencakup dark mode (mode gelap), akses file/foto di media, akses informasi Wi-Fi, kontak, storage (media penyimpanan), informasi panggilan, lokasi, kamera, kalendar, SMS, hingga pengaturan data.
Dari hasil temuannya, berikut adalah 20 aplikasi yang paling banyak menguras baterai smartphone, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari situs resmi pCloud, Kamis (27/4/2023).
Baca juga: Terbukti, Fitur Always on Display iPhone 14 Tidak Bikin Boros Baterai
FitBit dan Verizon menjadi aplikasi yang paling banyak menguras baterai dengan skor tertinggi, yakni 92,31 persen. Kedua aplikasi meminta izin akses 14 dari 16 fungsi fitur yang tersedia. Mulai dari akses kamera, mikrofon, lokasi, dan koneksi Wi-Fi.
Sementara itu, Facebook, Instagram, Snapchat, YouTube, WhatsApp, dan LinkedIn tercatat sebagai aplikasi media sosial yang paling banyak menguras baterai.
Enam aplikasi media sosial tersebut meminta sejumlah izin akses, seperti akses foto ke media, lokasi, mikrofon, dan Wi-Fi.
Namun, dari keenam aplikasi tadi, Instagram disebut paling tidak banyak menguras baterai karena menawarkan fitur dark mode. Fitur itu diklaim dapat menghemat 30 persen kapasitas baterai.
Beralih ke kategori aplikasi lain, yakni aplikasi kencan online (dating apps). Tinder, Bumble, dan Grindr tercatat sebagai aplikasi yang boros baterai karena mengakses 11 fungsi di smartphone dan tidak menawarkan fitur dark mode.
Sementara itu, aplikasi transportasi seperti Uber membutuhkan kapasitas penyimpanan yang cukup besar yang dapat memengaruhi kinerja ponsel. Oleh karena itu, pengguna diimbau untuk menggunakan salah satu aplikasi transportasi saja untuk menghemat kapasitas storage.
Cara agar aplikasi tidak membuat baterai boros dapat dilakukan dengan mematikan background activity atau aktivitas latar belakang. Fitur tersebut dapat mematikan aktivitas latar belakang saat aplikasi tidak digunakan, sehingga tidak terus-menerus memakan daya.
Jika hal tersebut tidak dilakukan, aplikasi tetap bekerja walaupun sudah ditutup dan membuat baterai bekerja lebih berat. Cara mematikan background activity bisa dilakukan dengan mengikuti tutorial berikut.
Baca juga: Ramai soal Radiasi Ponsel Meningkat 1.000 Kali saat Baterai Tinggal 10 Persen, Ini Faktanya
Perlu diketahui bahwa KompasTekno menggunakan Xiaomi 12 Pro yang menjalankan Android 13. Kemungkinan, ada beberapa langkah dan opsi pengaturan yang berbeda di setiap perangkat.