Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Guru Besar AI Mundur dari Google, Ingatkan Bahaya AI di Masa Depan

Kompas.com - 03/05/2023, 08:35 WIB

KOMPAS.com - Tokoh ilmuwan penting yang dijuluki “guru besar AI” alias The Godfather of AI, Geoffrey Hinton mengundurkan diri dari Google, Setelah lebih dari beberapa dekade mengabdi.

Dalam kesempatan yang sama, Hinton juga mengungkapkan potensi bahaya artificial intelligence (AI). Menurut pengakuannya, perjalanan karier membuat guru besar AI itu menyesal dan takut terhadap konsekuensi produk kecerdasan buatan yang ia kembangkan.

Selama di Google, Hinton bisa dikatakan sebagai pelopor dari produk-produk yang mengandalkan kecerdasan buatan (AI/Artificial Intelligence).

Pada 2012 lalu, Hinton dan dua kerabatnya dari lulusan Universitas Toronto menciptakan teknologi AI yang diyakini perusahaan bisa menjadi kunci di masa depan, yaitu jaringan saraf pembelajaran dari sebuah teks digital.

Baca juga: IBM Berencana Gantikan Karyawan dengan AI untuk 7.800 Posisi

Hinton menganggap hal tersebut dapat menjadi solusi yang ampuh bagi mesin untuk memahami hingga menghasilkan teks dan bahasa.

Namun, selama beberapa tahun mengembangkan produk berteknologi AI, tepatnya saat Google dan OpenAI mulai mengembangkan chatbot AI, pandangan Hinton terhadap teknologi yang ia buat pun berubah.

“Apa yang ada di dalam sistem ini, sebenarnya jauh lebih baik daripada apa yang ada di otak (manusia),” ujar Hinton, dirangkum KompasTekno dari The New York Times, Rabu (3/5/2023).

Produk generatif AI juga dinilai dapat menjadi alat menyebarkan informasi yang salah (misinformasi). Teks, foto, video yang keliru dan tidak sesuai faktanya akan mulai berseliweran di dunia maya.

Dalam waktu singkat, produk serupa juga memiliki risiko menggantikan pekerjaan manusia, atau bahkan bisa berdampak bagi umat manusia.

“Susah untuk mencegah aktor jahat menggunakannya (produk AI) untuk hal-hal buruk,” tambah Hinton.

Baca juga: AI Bisa Bobol Password dalam Hitungan Detik, Ini Cara Menghindarinya

Ilustrasi ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) bikinan OpenAI.KOMPAS.com/ Galuh Putri Riyanto Ilustrasi ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence) bikinan OpenAI.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com