Tidak hanya itu, potensi kemunculan AI ini juga dapat menghilangkan pekerjaan menghafal. Berbagai macam alasan seperti itulah yang secara tidak langsung membuat Hinton berhenti dari Google dan tidak ingin mengembangkan produk AI.
Baca juga: Chatbot AI Google Bard dan Bing Kompak, Sama-sama Salah Informasi
Dalam unggahannya di Twitter pribadi dengan handle @geoffreyhinton, Senin (1/5/2023), kritik yang ia sampaikan melalui wawancara The New York Times tidak ditujukan untuk menjelekkan nama perusahaan.
In the NYT today, Cade Metz implies that I left Google so that I could criticize Google. Actually, I left so that I could talk about the dangers of AI without considering how this impacts Google. Google has acted very responsibly.
— Geoffrey Hinton (@geoffreyhinton) May 1, 2023
Hinton mulai mengeluarkan opini dan kritiknya setelah resmi keluar dari Google supaya klaim yang disampaikan tidak memengaruhi kinerja Google. Ia juga menambahkan bahwa Google sejauh ini sudah bertindak sangat bertanggungjawab.
“Dalam (wawancara) The New York Times hari ini, Cade Metz (wartawan NYT) menyiratkan bahwa saya meninggalkan Google agar saya bisa mengkritisi perusahaan,” tulisnya.
“Sebenarnya, saya keluar agar saya dapat membicarakan tentang bahaya AI tanpa harus mempertimbangkan dampak kepada Gogle. Google sudah bertindak sangat bertanggung jawab,” tutupnya.
Melansir Bharat Times, saat ini Hinton berencana untuk menghabiskan waktunya berdiskusi dan berbagi pandangan terkait risiko dan dampak AI kepada publik.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.