KOMPAS.com - ChatGPT menjadi chatbot berbasis kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) yang banyak digunakan oleh orang di seluruh dunia.
Pengguna aktif bulanan (monthly active users/MAUs) layanan chatbot bikinan OpenAI ini diklaim sudah tembus 100 juta orang per Januari 2023.
Salah satu yang menjadi daya tarik ChatGPT adalah kemampuan chatbot AI ini dalam menjawab pertanyaan pengguna secara luwes, tak seperti chatbot pada umumnya yang kaku seperti robot.
Secara umum, ChatGPT mampu menyelesaikan beragam tugas/perintah dan mendukung 95 bahasa. Tak heran bila ChatGPT akhirnya dimanfaatkan untuk mengerjakan pekerjaan rumah (PR), tugas, atau memudahkan pekerjaan lainnya.
Yang menjadi pertanyaan, sebenarnya seberapa pintar ChatGPT ini?
Baca juga: Bill Gates Prediksi ChatGPT Bisa Jadi Guru
OpenAI juga sudah memperkenalkan program AI language model terbarunya, yaitu GPT-4 yang disebut lebih pintar ketimbang ChatGPT.
Untuk melihat "kepintaran" keduanya, OpenAI menguji kemampuan ChatGPT (GPT-3.5) dan GPT-4 dengan ujian profesional dan akademik yang biasa digunakan di Amerika Serikat.
Pengujian tersebut termasuk ujian Scholastic Aptitude Test (SAT), ujian bar, Graduate Record Exam (GRE), hingga berbagai ujian Advanced Placement (AP).
Total ada 16 kategori ujian yang diuji kepada ChatGPT. Hasil pengujiannya pun di visualisasikan oleh Visual Capitalist.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.