Dari hasil pengujian, terlihat ChatGPT lemah dalam tiga kategori ujian, yaitu ujian bar, literatur Inggris, dan codeforses rating (programming).
ChatGPT mendapatkan skor di bawah 10 persentil untuk tiga kategori ujian tersebut. Artinya, ada 90 persen peserta ujian lain yang memiliki skor lebih tinggi dibandingkan ChatGPT.
Pada Maret lalu, OpenAI resmi memperkenalkan AI language model baru, yaitu GPT-4.
GPT-4 ini akan menjadi suksesor dari GPT-3.5, model AI yang saat ini tertanam di chatbot ChatGPT. Sebagai suksesor, GPT-4 diklaim lebih cerdas dan dapat menjawab sejumlah pertanyaan dan perintah pengguna yang lebih kompleks dibanding GPT-3.5.
Secara detail, GPT-4 disebut bisa menampung sekitar 25.000 kata dalam sekali pemrosesan, sekitar delapan kali lebih banyak dibanding versi sebelumnya.
Selain itu, GPT-4 juga disebut lebih pintar, akurat, kreatif, dan kini dapat merespons pertanyaan pengguna yang berasal dari sebuah gambar di ChatGPT.
Dari infografis yang dipublikasi Visual Capitalis, terlihat bahwa GPT-4 memang lebih unggul dibandingkan ChatGPT. Pasalnya, GPT-4 mampu mendapatkan lebih dari 50 persentil di 12 kategori ujian.
Baca juga: ChatGPT Bikin Sayembara Berburu Bug, Hadiah Terbesar Hampir Rp 300 Juta
Adapun GPT-4 paling "pintar" di kategori ujian, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari situs VisualCapitalist, Rabu (3/5/2023):
Selengkapnya, tingkat kepintaran ChatGPT (GPT-3.5) dan GPT-4 di 16 kategori ujian profesional dan akademik bisa dilihat melalui infografik berikut ini:
How Smart is ChatGPT? ????https://t.co/G3CEGJ0jjA pic.twitter.com/XbdEQ3h4tj
— Visual Capitalist (@VisualCap) April 27, 2023
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.