Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pendapatan Apple Turun, Cuma iPhone yang Penjualannya Naik

Kompas.com - 05/05/2023, 09:30 WIB
Caroline Saskia,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Apple mengumumkan laporan keuangan perusahaan untuk kuartal II tahun fiskal 2023. Laporan tersebut menunjukkan bahwa performa dari penjualan iPhone terbilang positif karena melampaui ekspetasi.

Selama tiga bulan terakhir, penjualan iPhone menghasilkan pendapatan sebesar 51,33 milliar dollar AS (Rp 754,5 triliun, kurs hari ini Rp 14.699). Angka tersebut lebih tinggi dari ekspetasi analis Wall Street yang berada di angka 48,84 milliar dollar AS (Rp 717,9 triliun).

Tidak hanya itu, penjualan iPhone di kuartal II-2023 ini juga lebih tinggi dari kuartal fiskal yang sama di tahun lalu. Sebagai gambaran, penjualan iPhone pada kuartal fiskal II-2022 tercatat 50,57 miliar dollar AS (Rp 743,3 triliun).

Dihimpun KompasTekno dari Phone Arena, Jumat (5/5/2023), peningkatan penjualan iPhone yang dialami Apple pada tahun ini adalah 1,5 persen.

Baca juga: Harga iPhone Kian Mahal, Ini Buktinya

Kenaikan penjualan iPhone ini salah satunya didongrak oleh iPhone 14 dan iPhone 14 Pro warna kuning yang baru-baru ini diperkenalkan.

CEO Apple, Tim Cook mengatakan penjualan iPhone yang melampaui target perusahaan di tengah ketidakjelasan kondisi markoekonomi ini bisa sisebut sebagai kabar baik.

“Terlepas dari lingkungan makroekonomi yang menantang dan harus memasang target yang tinggi,” ujar Cook.

Pendapatan Apple turun

Kendati demikian, jika melihat laporan pendapatan Apple secara keseluruhan, kondisinya tidak sebaik peforma penjualan iPhone.

Apple mencatat pendapatan di kuartal II-2023 sebesar 94,84 milliar AS (Rp 1.394 triliun), yang lebih rendah dari target perusahaan yang berada di angka 92,26 milliar dollar AS (Rp 1.356 triliun).

Dibandingkan dengan tahun sebelumnya, untuk periode yang sama, pendapatan Apple mengalami penurunan pendapatan sebesar 2,5 persen. Untuk diketahui, pendapatan Apple pada kuartal II-2022 adalah 97,28 miliar (Rp 1.429 triliun).

Ilustrasi iPad.Apple Insider Ilustrasi iPad.

Walau Apple berhasil meningkatkan penjualan iPhone dibanding kuartal sebelumnya, beberapa perangkat Apple yang lain justru mengalami penurunan.

Penjualan iPad, misalnya, pada kuartal fiskal tahun ini, penjualan iPad tercatat 6,67 miliar dollar AS (Rp 98 triliun).

Sementara itu, ekspektasi analis berada di angka 6,69 milliar dollar AS (Rp 98,3 triliun) dan laporan fiskal di kuartal II-2022 berhasil menyentuh angka 7,65 miliar dollar AS (Rp 112,4 triliun).

Kemudian, penjualan AirPods dan Apple Watch juga masing-masing mengalami penurunan penjualan dari 8,81 miliar dollar AS (Rp 129,5 triliun) pada kuartal fiskal II-2022 menjadi 8,76 miliar dollar AS (Rp 128,7 triliun) di tahun ini.

Berjaya di Eropa dan Asia

Jumlah pendapatan yang berhasil diraup berdasarkan wilayah/negara kerap mengalami penurunan. Sebab, penjualan produk Apple di AS turun secara year-on-year (YoY) dari 37,78 miliar (Rp 555,3 triliun) dollar AS menjadi 40,88 miliar dollar AS (Rp 600,9 triliun).

Baca juga: iPhone yang Diremajakan Kuasai Pasar Ponsel Bekas Tahun 2022

Hal serupa juga dialami di negara Tiongkok, yakni turun lagi dari 17,81 miliar dollar AS (Rp 261,7 triliun) menjadi 18,34 dollar AS (Rp 269,5 triliun).

Sementara di Negeri Sakura, Jepang, Apple juga terbilang merugi karena penjualan perangkat di negara tersebut turun dari 7,18 miliar dollar AS (Rp 105,5 triliun) menjad 7,72 miliar dollar AS (Rp 113,4 triliun)

Dari keseluruhan negara yang dipaparkan, hanya wilayah Eropa dan Asia Pasifik yang berhasil mengalami kenaikan secara YoY.

Laporan keuangan tersebut mengungkapkan Apple berhasil meraup pendapatan di Eropa sebesar 23,95 miliar dollar AS (Rp 352,04 triliun) dari 23,29 miliar dollar AS (Rp 343,8 triliun) dan Asia Pasifik sebesar 8,12 miliar dollar AS (Rp 119,3 triliun) dari 7,04 milliar dollar AS (Rp 103,4 triliun).

Apple mengungkapkan pihaknya bakal terus berinvestasi jangka panjang berdasarkan nilai-nilai perusahaan, memajukan produk yang bebas karbon, hingga membuat kemajuan besar pada rantai pasokan hingga 2030 mendatang.

“Kami akan melanjutkan investasi jangka panjang kami berdasarkan nilai-nilai perusahaan, termasuk membuat kemajuan besar untuk mengembangkan produk bebas karbon dan rantai pasokan hingga 2030,” pungkas Cook.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com