Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat Kebangkitan dan Kejatuhan Web Browser Sebelum Era Google Chrome

Kompas.com - 05/05/2023, 19:10 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Tahun 2000-an: Internet Explorer dan Mozilla Firefox

Ketenaran browser Netscape perlahan luntur, tergantikan oleh Internet Explorer. Browser tersebut diluncurkan sebagai paket tambahan untuk sistem operasi PC bikinan Microsoft, yaitu Windows 95 yang dirilis tahun 1995.

Pada tahun yang sama, browser Opera juga meluncur. Namun, mengingat popularitas Windows pada saat itu, Internet Explorer lebih cepat diadopsi oleh pengguna internet.

Pada awal 2000-an, Internet Explorer digunakan lebih dari 90 persen pengguna internet secara global. Sedangkan Netscape hanya digunakan oleh 3,6 persen pengguna. Sementara, pengguna Opera stagnan di sekitar angka sekitar 1,4 persen.

Pada September 2002 lahirlah browser Mozilla Firefox. Kehadiran Firefox menjadi pesaing dekat Internet Explorer. Pada Juni 2008, Internet Explorer digunakan oleh 53 persen pengguna internet global. Sementara Firefox digunakan oleh 42 persen pengguna internet global.

Saat ini, Google Chrome juaranya

Ilustrasi perubahan logo Chrome dari versi awal hingga versi 100.Google Ilustrasi perubahan logo Chrome dari versi awal hingga versi 100.
Pada tahun yang sama, tepatnya 2 September 2008, Google Chrome lahir dan meramaikan persaingan peramban.

Salah satu fitur pembeda Chrome dengan peramban lain adalah setiap tab beroperasi secara terpisah. Artinya, ketika satu tab error, tab lain masih dapat berfungsi seperti biasa.

Baca juga: Google Minta Pengguna Chrome di Desktop Segera Update

Semenjak dirilis pada 2008, Chrome terus menggaet pengguna. Di awal tahun 2011-an, persaingan pasar browser makin ketat.

Dengan jumlah pengguna internet global sekitar 2 miliar orang, Firefox berhasil menjadi browser yang paling banyak digunakan di dunia (42,4 persen), disusul oleh Internet Explorer (26,5 persen), Google Chrome (24,1 persen), Safari (4,1 persen), Opera (2,5 persen), dan lainnya (0,4 persen).

Pada Februari 2013, Google Chrome menguasai 50 persen pangsa pasar browser. Semenjak saat itu, popularitas Google Chrome terus menanjak.

Sementara pangsa pasar pesaingnya seperti Firefox dan Internet Explorer (berubah nama menjadi Microsoft Edge pada 2015) terus turun.

Google Chrome menjadi browser paling banyak digunakan di dunia, mengalahkan Microsoft Edge, Firefox, Opera, Safari, dan lainnya.Visual Capitalist Google Chrome menjadi browser paling banyak digunakan di dunia, mengalahkan Microsoft Edge, Firefox, Opera, Safari, dan lainnya.
Satu dekade setelah dirilis (September 2018), Google Chrome tercatat digunakan oleh 79,6 persen pengguna internet untuk browsing. Melampaui pengguna Firefox (10,2 persen), Microsoft Edge (4 persen), Safari (3,4 persen), Opera (1,5 persen), dan lainnya (1,3 persen).

Hingga Maret 2022, Google Chrome masih bertakhta sebagai browser paling populer dan banyak digunakan di dunia. Menurut data Visual Capitalist terakhir, Google Chrome dipakai oleh 80,3 persen dari total 4,87 miliar pengguna internet global per Maret 2022.

Animasi persaingan browser web populer di dunia dalam 28 tahun terakhir dapat dilihat melalui twit @VisualCap di bawah ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com