Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bukan Street Fighter atau Tekken, Ini Dia Game "Adu Jotos" Pertama di Dunia

Kompas.com - 07/05/2023, 08:00 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Sebagian besar orang mungkin mengira game Street Fighter atau Tekken mengira salah satu dari game itu merupakan game adu jotos alias fighting pertama di dunia.

Sebab, edisi perdana Street Fighter dirilis pertama kalinya di platform Arcade pada 1987 silam, kemudian Tekken dirilis di platform yang sama pada tahun 1994. 

Meski demikian, hal tersebut agaknya kurang tepat lantaran ada game fighting yang sudah dirilis lebih dulu bertahun-tahun sebelumnya.

Ialah Heavyweight Champ, game buatan Sega yang dirilis di platform Arcade sekitar 1976 silam. Game ini memiliki tampilan visual sederhana dua dimensi dengan warna monokrom (hitam putih).

Baca juga: 5 Game HP yang Cocok buat Main Bareng Keluarga

Game ini hanya menampilkan dua karakter yang saling berhadapan dengan latar belakang berwarna hitam.

Kedua karakter itu digambarkan mengenakan sarung tinju dan berhadapan untuk bertanding.

Game ini memiliki kontrol sederhana, di mana pemain bisa melayangkan tinjuan tinggi atau rendah, serta kontrol maju ke depan untuk membantu melancarkan serangan.

Karena kontrolnya dinilai cukup mudah dan memiliki elemen kompetitif yang sederhana, game ini menjadi populer di negara asalnya kala itu, yaitu Jepang.

Heavyweight Champ versi remake 

Heavyweight Champ edisi remake tahun 1987.Arcade History Heavyweight Champ edisi remake tahun 1987.

Pada 1987, game Heavyweight Champ dibuat versi barunya (remake) untuk platform yang sama dengan judul yang sama pula. Namun, dengan sejumlah peningkatan. 

Hal yang paling mencolok di game Heavyweight Champ versi anyar ini adalah tampilan visualnya yang berwarna. 

Selain itu, game ini juga menawarkan sudut pandang pemain yang berbeda dari edisi pertama, yaitu dari belakang petinju yang sedang dikontrol. Kendati demikian, jenis tampilan visual yang ditawarkan masih sama, yaitu dua dimensi.

Di luar tampilan visual, game ini masih menawarkan kontrol yang sederhana dan mudah, sama seperti edisi pertama. 

Sebelum kesuksesan Heavyweight Champ edisi kedua, game-game fighting lain sebenarnya juga ikut meempopulerkan game dengan genre fighting di platform Arcade.

Dua yang cukup terkenal kala itu adalah Karate Champ, game fighting keluaran 1984 yang menyertakan elemen olahraga karate, serta Street Fighter dengan karakter ikonik "Ryu" yang dirilis pada 1987 lalu.

Kedua game ini dianggap memiliki kontrol unik dan berbeda dari game adu tinju Heavyweight Champ, serta dianggap sebagai game pertarungan "modern" yang memiliki mekanisme serta tampilan visual yang sudah berwarna.

Baca juga: Epic Games Bagi-bagi Game PC Gratis dalam Waktu Terbatas, Ini Daftarnya

Game fighting sambangi konsol game

Ilustrasi game Way of Exploding Fist.Wikipedia Ilustrasi game Way of Exploding Fist.
Setelah hadir di platform Arcade, game-game dengan genre fighting lantas mulai masuk ke berbagai platform komputer dan konsol game lawas, seiring dengan kepopuleran perangkat-perangkat tersebut pada tahun 1980-an. 

Salah satunya adalah game fighting berjudul Karateka yang dirilis pada tahun 1984 di paltform Apple II. 

Kemudian ada game yang menampilkan aktor fighting kenamaan, Bruce Lee dengan judul Way of the Exploding Fist yang dirilis pada 1985 di platform Commodore 64 dan ZX Spectrum. 

Beberapa game fighting lain yang kala itu menarik minat sejumlah gamers Commodore 64 dan ZX Spectrum mencakup International Karate (1985) dan Barbarian: The Ultimate Warrior (1987).

Sejumlah game Street Fighter juga diketahui meramaikan pasar game yang bisa dimainkan di konsol rumahan, seperti Street Fighter II: Champion Edition (1992) di konsol Mega Drive, serta X-Men vs. Street Fighter (1996) di konsol Sega Saturn dan PlayStation. 

Kelahiran game fighting 3D

Ilustrasi gameplay Tekken (1995).FightersGeneration Ilustrasi gameplay Tekken (1995).
Pada pertengahan 1990-an game fighting dengan tampilan visual tiga dimensi (3D) mulai bermunculan. 

Game pertama yang "meledak" di pasar kala itu adalah game bikinan Sega bernama Virtua Fighter. Game ini dirilis di platform Arcade dan Sega Saturn pada 1993 lalu.

Di game tersebut, pemain akan disuguhkan tampilan karakter 3D dengan jumlah karakter dan "jurus" serta gaya bertarung yang bervariasi. 

Kesuksesan Virtua Fighter membuat kompetitor Sega, yaitu Namco, "putar otak". Mereka pun kemudian merilis game fighting ikonik Tekken pada 1995 lalu untuk PlayStation.

Pada 1990 hingga 2000-an, kedua game 3D ini berkompetisi dengan banyaknya edisi game Street Fighter yang dirilis di berbagai platform, game franchise baru dengan judul King of Fighters dan Marvel vs Capcom, hingga seri game bertarung Guilty Gear

Ilustrasi game Bushido Blade.Eurogamer Ilustrasi game Bushido Blade.

Ada pula beberapa game unik lain yang memiliki tema game fighting sendiri, seperti Soul Calibur yang mengadopsi karakter-karakter dengan mitologi Yunani, hingga game bertarung ala prajurit samurai Jepang Bushido Blade.

Baca juga: Melihat Evolusi Game Minecraft dari Tahun ke Tahun

Saat ini, game fighting sudah cukup populer dan mendapatkan tempat tersendiri di hati para kalangan gamers, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Guardian.com, Minggu (7/5/2023).

Hingga kini pula, banyak judul game fighting yang memiliki basis penggemar tersendiri, dan tak sedikit game fighting yang diadaptasi dari sebuah karya lain macam komik, animasi jepang alias anime, dan lain sebagainya. 

Beberapa seri game fighting yang populer dan masih dirilis saat ini adalah Street Fighter, Tekken, Mortal Kombat, Super Smash Bros, Soul Calibur, The King of Fighters, Marvel vs. Capcom, Dragon Ball Z, One Piece, Naruto, Dead or Alive, dan masih banyak lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan

Tesla Lakukan PHK Terbesar, 14.000 Karyawan Diberhentikan

e-Business
Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Jadwal MPL S13 Pekan Ini, Evos Glory Vs Onic Esports

Game
Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com