Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Tim Valorant Indonesia Walk Out di Final SEA Games, hingga Berbagi Medali Emas dengan Singapura

Kompas.com - Diperbarui 12/05/2023, 10:57 WIB

KOMPAS.com - Partai Grand Final antara tim Indonesia dan Singapura untuk cabang olahraga (cabor) e-sports Valorant di SEA Games 2023 resmi digelar kemarin, Rabu (10/5/2023).

"Duel maut" untuk menyabet medali emas berakhir dengan antiklimaks, sebab pertandingan penentu kampiun SEA Games 2023 disetop, sampai akhirnya Indonesia melakukan "walk-out" alias mengundurkan diri.

Usut punya usut, penghentian laga final ini berakar dari dugaan kecurangan yang dilayangkan tim Indonesia kepada tim Singapura.

Baca juga: Tim SEA Games Valorant Indonesia Tak Lanjutkan Pertandingan Final

Lantas, seperti apa kronologinya? Berikut penjelasannya sebagaimana dikutip KompasTekno dari berbagai sumber, Kamis (11/5/2023).

Dugaan kecurangan di match kedua

Technical Pause tim Indonesia karena dugaan kecurangan yang dilakukan tim SingapuraValorant Esports Indonesia Technical Pause tim Indonesia karena dugaan kecurangan yang dilakukan tim Singapura

Pada babak final kemarin, skuad Indonesia (INA) tertinggal 0-1 setelah kalah di peta Ascent dengan skor 8-13. Beralih ke peta kedua alias Split, tim Tanah Air masih tunduk pada skuad Singapura dengan skor 4-10.

Sebelum ronde ke-15 dimulai, skuad Indonesia menyetop pertandingan secara sementara lewat Technical Pause.

Untuk diketahui, Technical Pause itu dilakukan jika perangkat keras (komputer) dan game Valorant mengalami masalah, misalnya crash yang berkepanjangan.

Baca juga: Final Valorant SEA Games Indonesia Vs Singapura Ditunda, Dugaan Kecurangan

Technical Pause tidak dapat digunakan oleh pemain dan pelatih untuk mendiskusikan taktik, tetapi setidaknya bisa dimanfaatkan untuk me-reset mentalitas jika ingin melakukan comeback.

Adapun penyetopan ini berlangsung selama dua jam lebih hingga siaran langsung pertandingan tersebut dihentikan.

Dalam jeda yang panjang ini, penonton di kolom komentar YouTube "Valorant Esports Indonesia" menjadi ricuh. Sebagian dari penonton berasumsi bahwa tim Singapura melakukan kecurangan.

"Cheat kali ni," tulis satu penonton dengan handle @Vallen02 D.

"Ketauan cheat tapi gak didiskualifikasi kah?" komentar penonton lain dengan handle @Alvin.

Tak lama kemudian, Sekjen Pengurus Besar Esports Indonesia (PBESI) Frengky Ong berkomentar lewat story Instagram pribadinya. Story ini kemudian dibagikan kembali oleh akun seputar olahraga Indonesia dengan handle @timgoal.

"Time OUT!!! Singapura ketahuan pakai kamera di in-game (bug abuse)," tulis Frengky.

"tim Valorant Indonesia melakukan komplain berat. Fairness (keadilan) itu penting dalam olahraga!" lanjutnya.

Adapun kecurangan (bug) yang dimaksud memungkinkan karakter (agent) Cypher untuk memasang kamera di tempat yang seharusnya tidak bisa menjadi "wadah" untuk kamera.

Alhasil, tim Singapura bisa mendapatkan informasi lebih banyak terkait pergerakan skuad Indonesia.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com