Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Mundur dari CEO Twitter Juni, Penggantinya Perempuan

Kompas.com - 12/05/2023, 07:40 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Elon Musk bersiap untuk mundur dari jabatan CEO Twitter yang diembannya saat ini.

Dalam sebuah kicauan melalui akun Twitter pribadinya, Musk mengumumkan telah merekrut CEO Twitter baru. Meski belum "spill" alias mengumbar identitasnya, Elon Musk memastikan bahwa CEO Twitter yang baru adalah seorang perempuan.

CEO Twitter yang baru itu rencananya bakal mulai menjabat sekaligus menggantikan Elon Musk dalam 6 minggu ke depan atau sekitar akhir Juni 2023.

Dalam twit yang sama, Elon Musk juga mengungkapkan deretan peran baru yang bakal ia emban setelah menanggalkan jabatan CEO.

Baca juga: Inikah Alasan Elon Musk Bakal Mundur dari CEO Twitter Akhir 2023?

Musk merinci, ia bertanggung jawab sebagai Executive Chairman, CTO (Chief Technology Officer) serta mengawasi produk, software, dan sistem operasi Twitter.

"Dengan senang hati saya mengumumkan bahwa saya telah merekrut CEO baru untuk X/Twitter. Dia akan mulai menjabat dalam ~6 minggu! Peran saya akan beralih menjadi ketua eksekutif & CTO, mengawasi produk, perangkat lunak, dan operasi sistem," twit @elonmusk, Jumat (12/5/2023).

Mundur karena polling Twitter

Pengunduran diri Elon Musk dari CEO Twitter ini bukan sesuatu yang mengagetkan. Pasalnya, Musk sendiri yang membuat jajak pendapat di Twitter, bertanya "bertanya apakah saya harus mundur sebagai CEO Twitter atau tidak?".

Elon Musk menyebut akan mematuhi apapun hasil polling tersebut.

Pantauan KompasTekno, sebanyak 17,5 juta lebih suara terkumpul dalam polling tersebut. Hasilnya, 57,5 persen responden setuju Elon Musk mundur dari kursi nomor satu di Twitter. Sementara 42,5 persen lainnya menyatakan tidak setuju.

Mengingat janjinya akan mematuhi hasil polling, Elon Musk pun menyatakan bakal mundur dari jabatan CEO Twitter dalam sebuah cuitan.

Ketika itu, Musk baru akan mundur dari CEO Twitter setelah ia menemukan orang "yang cukup bodoh untuk menerima jabatan CEO Twitter (menggantikan dirinya)!".

Kini, Elon Musk tampaknya sudah menemukan pengganti yang cocok untuk CEO Twitter.

Desakan investor Tesla

CEO Tesla & SpaceX, Elon Muskbusinessinsider.com CEO Tesla & SpaceX, Elon Musk
Desakan agar Elon Musk mundur dari jabatan CEO Twitter, salah satunya bersumber dari pemegang saham Tesla.

Desakan tersebut muncul gara-gara investor perusahaan mobil listrik milik Musk kini tengah gusar, setelah Elon Musk gencar menjual saham miliknya di Tesla.

Sepanjang tahun 2022, Musk dilaporkan telah menjual saham Tesla nyaris 40 miliar dollar AS (Rp 624 triliun). Hal tersebut dilakukan Musk untuk membeli dan menyelamatkan bisnis Twitter.

Baca juga: Investor Tesla Desak Elon Musk Mundur dari CEO Twitter

Musk diketahui menjual 22 juta lembar saham yang bernilai sekitar 3,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 56,1 triliun).

Musk juga menjual 19,5 juta saham Tesla bernilai sekitar 3,95 miliar dollar AS (Rp 61,6 triliun). Transaksi ini tercatat dilakukan beberapa hari setelah Musk membeli Twitter.

Rentetan penjualan saham Tesla tersebut membuat investor merasa ditinggalkan oleh Musk. Sebab, miliarder Amerika Serikat (AS) tersebut dinilai kini lebih fokus ke Twitter.

Para investor meyakini apa yang dilakukan Musk terhadap saham Tesla, akan berdampak buruk bagi bisnis perusahaan mobil listrik itu.

Oleh karena itu, para investor kabarnya mendesak Elon Musk mundur dari kursi CEO Twitter.

Salah satu investor utama Tesla, Le KoGuan menilai bahwa Musk sudah sepenuhnya fokus ke Twitter, ketimbang menjadi insinyur. Untuk itu, ia meminta Musk mencari orang lain untuk menggantikannya.

Di Twitter sendiri, kehadiran Elon Musk dipucuk kepemimpinan juga memantik polemik dan menimbulkan banyak kebijakan yang dinilai kontroversial.

Pada hari pertama, Elon Musk berkantor di kantor pusat Twitter saja, beberapa eksekutif Twitter termasuk Chief Executive Officer Parag Agrawal dipecat dari perusahaan.

Hal kontroversial lainnya yaitu mengembalikan beberapa akun yang sudah lama ditangguhkan Twitter, misalnya akun Donald Trump, dengan dalih kebebasan berbicara.

Belum lagi praktik penangguhan akun sejumlah jurnalis yang meliput Elon Musk dan dinilai berpotensi membahayakan keluarga Musk.

Sayangnya, sejumlah keputusan itu tak membuat Twitter makin dicintai pengguna. Sejumlah pengguna bahkan berencana pindah ke platform media sosial lainnya setelah Twitter menangguhkan akun para jurnalis.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com