Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa itu "Bug" Cypher yang Bikin Indonesia Walk Out di Final SEA Games Valorant

Kompas.com - 12/05/2023, 12:30 WIB
Bill Clinten,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Tempat-tempat yang dilarang tersebut mencakup tempat yang tidak bisa dilihat oleh pemain lawan, tempat yang bisa menyamarkan posisi kamera, hingga tempat yang bisa melindungi Spycam untuk dihancurkan.

Baca juga: Diwarnai Drama, Indonesia dan Singapura Berbagi Medali Emas dari Valorant di SEA Games 2023

Adapun bunyi aturan tersebut, yang tercantum dalam Bab 9 "Bug and Exploit Adjudication" halaman 21 Pasal 9.2 "Agent Specific Bug" ayat 9.2.1 "Cypher",  adalah sebagai berikut: 

All Cypher cams that cannot be destroyed or seen via utilizing map textures are considered banned exploits. All cams must be destructible, have the ability to be seen by both teams, and must not exploit map textures to create a one-way view. Cypher cams cannot be placed outside of map boundaries at any point. A player shall not alter the utility’s intended purpose by using map textures, other utility, or weapons to gain a competitive advantage. All uses of a Cypher cam to gain an unfair competitive advantage will be considered banned exploits.

Terjemahan:

Semua kamera Cypher yang tidak dapat dihancurkan atau dilihat melalui penyamaran tekstur peta dianggap sebagai eksploitasi yang dilarang. Semua kamera yang dipasang harus dapat dirusak oleh pemain, memiliki kemampuan untuk itu dilihat oleh kedua tim, dan tidak boleh mengeksploitasi tekstur peta untuk membuat menimbulkan efek kamera satu arah. Kamera Cypher juga tidak dapat ditempatkan di luar batas peta di titik mana pun. Di skema kompetitif, seorang pemain tidak boleh mengubah tujuan kemampuan Cypher ini dengan menggunakan tekstur peta, kemampuan lainnya, atau senjata untuk mendapatkan keunggulan di dalam game. Semua penggunaan kamera Cypher untuk mendapatkan keunggulan kompetitif di dalam game ini lantas akan dianggap sebagai eksploitasi yang dilarang.

Memasang Spycam di tempat tinggi

Bukti-bukti bug kamera Cypher yang ditangkap oleh Richard Permana dan diunggah di Instagram Stories akun @nxlfrgdibtj.Instagram/@nxlfrgdibtj Bukti-bukti bug kamera Cypher yang ditangkap oleh Richard Permana dan diunggah di Instagram Stories akun @nxlfrgdibtj.

Pada ronde kedua Grand Final Valorant SEA Games 2023 kemarin, timnas Singapura diduga telah memasang kamera di tempat tinggi yang tersembunyi, sehingga kamera tersebut bisa melihat pergerakan pemain dari timnas Indonesia. 

Meski tersembunyi, timnas Indonesia tampaknya cukup jeli untuk melihat pergerakan terselubung timnas Singapura. 

Pasalnya, bukti-bukti penempatan kamera ini sempat diketahui oleh pemain timnas Indonesia, lalu dijadikan postingan Instagram Stories oleh Wakil Head Coach Timnas di SEA Games 2023, Richard Permana melalui akun Instagram-nya dengan handle @nxlfrgdibtj.

Dalam berbagai postingan ini, bisa dilihat bahwa pemain timnas Singapura memasang Spycam di tempat tinggi yang tersembunyi yang dilarang dalam rulebook.

Dengan begitu, pemain Indonesia otomatis tidak bisa menghancurkan Spycam tersebut, dan pemain Singapura bisa melihat pergerakan tim musuh, meski game belum dimulai. 

Dugaan kecurangan alias bug abuse kamera Cypher ini kabarnya dilakukan berkali-kali, sehingga timnas Indonesia melayangkan komplain dan menghentikan pertandingan, seperti apa yang diinformasikan di atas. 

Baca juga: Game Counter Strike Dipakai untuk Sebar Informasi Konflik Rusia Ukraina

Nah, karena masih bisa dipakai di dalam game, bug yang berasal dari kemampuan unik Cypher ini artinya belum diperbaiki oleh Riot Games, selaku pengembang Valorant. 

Belum ada informasi apakah bug Cypher ini akan diperbaiki atau tidak. Sebab, penempatan kamera Cypher masih menjadi sebuah sorotan dan bisa menjadi bug apabila diletakkan di tempat-tempat yang tidak seharusnya.

Namun yang jelas, konflik antara Singapura dan Indonesia di Grand Final Valorant SEA Games 2023 ini, yang melibatkan bug Cypher tadi, sudah terselesaikan lewat perolehan medali emas untuk kedua tim.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com