Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hacker Klaim Serang Sistem Layanan BSI, Ini Tips agar Data Nasabah Aman

Kompas.com - 15/05/2023, 15:00 WIB

KOMPAS.com- Seluruh layanan PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengalami eror selama empat hari mulai dari tanggal 8 sampai 11 Mei 2023. Akibatnya, nasabah tidak dapat melakukan transaksi di kantor cabang, ATM, bahkan BSI Mobile.

Belakangan disebutkan bahwa BSI mengalami serangan siber berupa ransomware. Ransomware adalah jenis perangkat lunak berbahaya (malicious software/malware) yang digunakan hacker untuk mengancam dan meminta uang tebusan dari korban.

Ransomware masuk ke perangkat korban melalui berbagai cara, seperti link palsu e-mail, pesan instan, atau situs web. Ransomware dapat mengunci komputer dan mengenkripsi file penting yang telah ditentukan sebelumnya dengan kata sandi.

Baca juga: Hacker Spesialis Ransomware Klaim Jadi Dalang BSI Down dan Ancam Sebar Data Nasabah

Gangguan sistem BSI itu sempat membuat nasabah tidak dapat melakukan transaksi di kantor cabang, ATM, bahkan BSI Mobile. Namun, kini layanan BSI sudah berangsur pulih.

Sebetulnya, serangan siber ke layanan perbankan beberapa kali terjadi di Indonesia. Misalnya, Bank Indonesia yang menjadi target serangan ransomware pada Desember 2021. Bank Jatim dan perusahaan asuransi BRI Life juga dilaporkan mengalami kebocoran data nasabah pada 2021.

Melihat beberapa kejadian tersebut, ada beberapa tips yang bisa dilakukan agar data nasabah tetap aman.

Baca juga: Marak Serangan Siber Sistem Perbankan, SDM Bidang Cybersecurity Masih Jadi PR

Tips jaga data keuangan bagi nasabah bank

Pengamat keamanan siber Harry Sufehmi dan Prataman Persadha memberikan sejumlah tips untuk menjaga data keuangan nasabah tetap aman, terutama ketika bank tempat menyimpan uang terkena serangan siber. Berikut beberapa tipsnya:

  1. Selalu pastikan nasabah memiliki cetakan rekening koran yang selalu up-to-date. Sehingga jika terjadi masalah di bank, nasabah memiliki buktinya.
  2. Pastikan bahwa jumlah uang di suatu rekening bank paling banyak adalah Rp 2 milyar. Sebab, nominal tersebut adalah jumlah maksimal yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) di Indonesia.
    Jika sudah melebihi Rp 2 milyar, nasabah disarankan membuka rekening baru di bank yang berbeda.
  3. Jangan pernah klik link apapun yang dikirim orang anonim ke nasabah, baik lewat SMS, e-mail, atau media lainnya.
  4. Nasabah disarankan melakukan pergantian seluruh kredensial seperti password mobile banking hingga pin ATM secara berkala.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com