Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Prof. Dr. Ahmad M Ramli
Guru Besar Cyber Law & Regulasi Digital UNPAD

Guru Besar Cyber Law, Digital Policy-Regulation & Kekayaan Intelektual Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran

kolom

Apakah Al Bisa Mengelola Emosi dan Bagaimana Regulasinya?

Kompas.com - 17/05/2023, 09:43 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

MANUSIA pada dasarnya bisa menjadi pintar jika ia belajar. Sumber pembelajaran antara lain adalah ilmu pengetahuan informasi dari buku, artikel ilmiah, berbagai sumber konten digital, dan tentu saja interaksi langsung dengan orang yang mentransfer ilmu.

Lalu bagaimana halnya dengan Artificial Intelligence (AI)? AI bisa berprilaku cerdas layaknya manusia tidak lain karena dukungan data dan informasi, dan “dilatih” oleh pengembangnya dengan berbagai dukungan sains.

Cara kerja AI

Sebagaimana dipublikasikan oleh Colorado State University Global Campus (CSU Global) dengan judul How Does AI Actually Work? (9/8/2021), AI adalah teknologi yang memungkinkan mesin dan aplikasi komputer meniru kecerdasan manusia, belajar dari pengalaman melalui pemrosesan berulang, dan pelatihan algoritmik.

AI digunakan untuk memecahkan masalah, menghasilkan solusi, menjawab pertanyaan, membuat prediksi, atau menawarkan saran strategis.

Lebih lanjut CSU Global menjelaskan contoh penggunaan AI, misalnya untuk merancang tata letak toko yang lebih efektif, menangani manajemen stok, dan memberikan saran belanja, seperti melalui rekomendasi yang diterapkan Amazon.

Di bidang kesehatan, teknologi AI telah dilatih untuk menyediakan pengobatan yang dipersonalisasi, pengingat kapan pasien perlu minum obat, dan saran latihan khusus yang harus mereka lakukan untuk meningkatkan pemulihan dari cedera.

Untuk bidang Life Sciences, teknologi AI dapat diterapkan secara aktif untuk meninjau kumpulan data kompleks yang berguna dalam pengujian obat atau vaksin baru, membantu organisasi ilmu hayati mendapatkan obat yang efektif untuk dipasarkan dengan lebih cepat.

CSU Global juga mencontohkan untuk bidang manufaktur, yaitu terkait prediksi beban dan permintaan untuk pabrik, meningkatkan efisiensi, dan memungkinkan manajer pabrik membuat keputusan yang lebih baik tentang pemesanan bahan, jadwal penyelesaian, dan masalah logistik lainnya.

Hal yang signifikan adalah di bidang keuangan, di mana AI dapat dimanfaatkan untuk mendeteksi, dan mencegah penipuan transaksi keuangan, memberikan penilaian yang lebih akurat, dibanding yang dapat dilakukan oleh penilai kredit tradisional, dan mengotomatiskan semua jenis tugas terkait data yang ditangani secara manual.

Cabang disiplin ilmu AI

AI bisa diimplementasikan berkat dukungan beberapa sub disiplin ilmu AI. Merujuk pada rilis CSU Global dapat diuraikan sebagai berikut.

Pertama, Machine Learning, sub disiplin terkait aplikasi spesifik AI, yang memungkinkan sistem komputer, program, atau aplikasi belajar secara otomatis, dan mengembangkan hasil yang lebih baik, berdasarkan pengalaman.

Machine Learning memungkinkan AI untuk menemukan pola dalam data, mengungkap wawasan, dan meningkatkan hasil tugas apa pun, yang telah ditetapkan untuk dicapai oleh sistem.

Kedua, Deep Learning, Jenis pembelajaran mesin khusus, yang memungkinkan AI untuk belajar dan meningkatkan proses data.

Sub disiplin ilmu ini berbicara tentang penggunaan jaringan saraf tiruan yang meniru jaringan saraf biologis di otak manusia, untuk memproses informasi, menemukan koneksi antara data, dan menghasilkan kesimpulan, atau hasil berdasarkan penguatan positif dan negatif.

Ketiga, Neural Networks, sub disiplin yang berbicara tentang proses analisis kumpulan data berulang, untuk menemukan asosiasi dan menginterpretasikan makna dari data yang tidak terdefinisi.

Neural Networks beroperasi seperti jaringan neuron di otak manusia, yang memungkinkan sistem AI mengambil informasi big data, mengungkap pola di antara data, dan menjawab pertanyaan terkait.

Keempat, Cognitive Computing, adalah bidang ilmu penting lainnya dari sistem AI yang dirancang untuk meniru interaksi antara manusia dan mesin.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

[POPULER TEKNO] IndiHome Segera Gabung Telkomsel | Pengguna iPhone Bisa Login Satu Akun WhatsApp di 4 HP Sekaligus

[POPULER TEKNO] IndiHome Segera Gabung Telkomsel | Pengguna iPhone Bisa Login Satu Akun WhatsApp di 4 HP Sekaligus

Internet
Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Vivo S17 Series Meluncur, Kamera Selfie 50 MP dan Fast Charging 80W

Gadget
Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Apa Itu WA Web Plus? Ini Fitur-fiturnya dan Cara Download

Software
Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

Desain Eye Catching, Daya Baterai Besar, dan Performa Andal Jadi Alasan Ponsel Lipat Begitu Dilirik

BrandzView
Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Arti Tanda Titik Koma atau “Semicolon” yang Sering Dibagikan di Medsos, Jangan Remehkan

Internet
WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

WhatsApp Tidak Dapat Membuka Kamera, Begini 2 Cara Mengatasinya

Software
Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Mengenal BTS yang Jadi Infrastruktur Penting untuk Telekomunikasi

Hardware
Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Cara Melihat Profil LinkedIn Seseorang Tanpa Diketahui

Software
Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

Riset Canalys: Samsung Galaxy S23 Ultra HP Android Terpopuler di Dunia

e-Business
Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Spesifikasi dan Harga Redmi Note 12 Pro 4G di Indonesia

Gadget
Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Motorola Moto G Stylus 5G 2023 Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1

Gadget
Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Arti Kata “Gamon” yang Sering Muncul di Twitter dan Tiktok

Internet
Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Asus Zenbook S13 OLED Resmi di Indonesia, Diklaim Laptop Tertipis di Dunia

Hardware
Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

Nvidia Jadi Perusahaan Bernilai 1 Triliun Dollar AS, Ikuti Apple, Microsoft, dkk

e-Business
Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Xiaomi Redmi Note 12 Pro 4G Dijual di Indonesia, Harga Mulai Rp 3,5 Juta

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com