Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER TEKNO] Akun Google yang Tidak Aktif Akan Dihapus | Penyesalan Bill Gates di Masa Muda, Sekaligus Pesan untuk Si "Gila Kerja"

Kompas.com - 19/05/2023, 07:00 WIB
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Penulis

KOMPAS.com - Google akan melakukan bersih-bersih. Akun yang dianggap tidak aktif selama dua tahun, bakal dihapus. Kabar ini menjadi salah satu ebrita teknologi terpopuler di kanal KompasTekno.

Selain soal akun Google, berita lain yang menjadi sorotan adalah soal Samsung yang mengumumkan Galaxy S23 versi lebih tangguh. Ponsel edisi khusus ini dibekali spesifikasi yang berbeda, dibanding Galaxy S23 "reguler".

Sebab, ponsel ini ditujukan untuk pengguna yang kerap berada di kondisi atau medan yang ekstrem.

Berita teknologi populer lainnya juga datang dari Bill Gates yang curhat tentang salah satu penyesalannya di masa muda. Penyesalan ini juga bisa menjadi pesan bagi anak muda yang saat ini terlalu sibuk dalam bekerja.

Apa penyesalannya? Simak selengkapnya di rangkuman berita teknologi terpopuler di KompasTekno.

Baca juga: [POPULER TEKNO] Menkominfo Johnny G Plate Jadi Tersangka Korupsi BTS 4G | Akun Instagram Timnas Thailand Diserbu Warganet Indonesia

Akun Google yang tidak aktif akan dihapus

Google bakal menghapus akun-akun pengguna yang dinilai sudah tidak aktif. Akun Google tersebut meliputi Gmail, YouTube, Drive, Maps, Photos, dan lainnya.

Akun Google yang dikategorikan tidak aktif yaitu akun yang sudah terbengkalai selama dua tahun atau lebih tanpa login atau aktivitas lainnya. Tak hanya menutup akun, Google juga akan menghapus konten yang terkait dengan akun tersebut, termasuk konten yang disimpan di Gmail, Workspace, YouTube dan Google Photos.

Kebijakan penghapusan akun mangkrak tersebut akan diterapkan Google mulai Desember 2023 dan berlanjut secara bertahap. Informasi selengkapnya bisa menyimak artikel "Google Bersih-bersih, Gmail yang Tidak Aktif Bakal Dimatikan dan Dihapus Datanya".

Samsung S23 versi tangguh meluncur

Samsung mengumumkan Galaxy S23 versi tangguh atau disebut Galaxy S23 Tactical Edition. Ponsel ini diumumkan bersamaan dengan ponsel tangguh lainnya yaitu XCover 6 Pro Tactical Edition.

Galaxy S23 Tactical Edition ini berbeda dengan Samsung S23 versi "reguler". Sebab, Galaxy S23 Tactical Edition dan juga XCover 6 Pro Tactical Edition, dirancang sebagai ponsel yang tangguh di berbagai kondisi dan medan agar mendukung aktivitas kalangan militer.

Untuk mendukung ketangguhan Galaxy S23 Tactical Edition, Samsung menyertakan sertifikasi ketahanan air hingga kedalaman 1,5 meter selama 30 menit.

Layar ponsel juga dilapisi dengan pelindung layar Gorilla Glass Victus 2+ serta material Armor Aluminum untuk bodi ponsel. Samsung juga menyediakan casing ponsel yang tangguh dengan desain yang cocok bagi angkatan militer dan bisa dipasang di dada maupun lengan.

Spesifikasi lengkapnya bisa disimak di artikel "Samsung Umumkan Galaxy S23 Versi Tangguh, Apa Keunggulannya?".

Jutaan HP Android murah disusupi malware bawaan

Laporan terbaru dari perusahaan keamanan internet, Trend Micro mengungkap bahwa jutaan HP Android murah disusupi malware. Yang cukup mengkhawatirkan, malware itu disebut sudah ada, bahkan sebelum ponsel sampai ke tangan pengguna.

Dalam kasus ini, malware disebut bisa mencuri informasi pribadi pengguna dari ponsel budget alias smartphone murah. Informasi yang dicuri, seperti nama (username), kata sandi (password), dan pesan SMS.

Menurut penelitiannya, serangan malware ini terjadi karena persaingan produsen firmware yang sangat ketat. Sehingga, pabrikan smartphone memutuskan untuk membeli firmware dari produsen yang menawarkan harga murah.

Niatnya untuk berhemat, firmware yang murah ini ternyata disusupi plugin alias software tambahan bernama "silent plugins". Informasi selengkapnya bisa disimak di artikel "Jutaan HP Android Murah Disusupi Malware Bawaan".

10 Perusahaan yang menyerah jual smartphone, ada Nokia dan Blackberry

Nokia dan Blackberry pernah berjaya dan menjadi pilihan utama orang-orang ketika membeli ponsel. Sayangnya, kedua merek itu kini kalah saing dari merek ponsel lainnya seperti Samsung, Xiaomi, Apple, hingga Oppo.

Merek Nokia sendiri sebenarnya masih bisa dibilang eksis di pasar ponsel karena lisensi merek Nokia sudah dibeli oleh HMD Global dan hingga kini masih memproduksi smartphone berbasis Android.

Adapun Blackberry memilih hengkang dari bisnis ponsel dan fokus pada bisnis software. Selain kedua merek tersebut, masih ada beberapa perusahaan yang menyerah dari bisnis smartphone.

Daftar lengkapnya bisa disimak di artikel "10 Perusahaan yang Menyerah Jual Smartphone, Ada Nokia dan Blackberry".

Bill Gates menyesal tak lakukan ini saat muda

Seperti manusia pada umumnya, pendiri perusahaan teknologi raksasa Microsoft, Bill Gates juga memiliki penyesalan. Gates mengungkapkan rasa penyesalannya tentang hal yang tidak ia lakukan semasa muda. Penyesalan ini juga menjadi pesan bagi anak muda, terutama bagi si "gila kerja".

Dalam sebuah kesempatan, Gates mengatakan bahwa dirinya tidak menyadari pentingnya waktu istirahat dan "work life balance" saat usia muda. Saat itu, ia hanya fokus untuk bekerja terus menerus.

Bahkan, ia tidak begitu peduli dengan libur akhir pekan. Ia tetap bekerja bersama timnya, di kala orang-orang menikmati liburan di hari Sabtu dan Minggu. Pengakuan Gates selengkapnya bisa disimak di artikel "Bill Gates Menyesal Hal Ini Tidak Ia Lakukan saat Masih Muda".

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com