Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aplikasi ChatGPT Hadir Eksklusif di iOS, Apple Malah Melarang

Kompas.com - 19/05/2023, 15:29 WIB
Bill Clinten,
Reza Wahyudi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - OpenAI resmi merilis aplikasi ChatGPT secara eksklusif untuk platform iOS pekan ini. Dengan begitu, pengguna iPhone dan iPad bisa memakai chatbot populer tersebut untuk mencari jawaban atas pertanyaan atau solusi dari masalah mereka.

Apple langsung bereaksi terhadap peluncuran aplikasi ChatGPT tersebut. Alih-alih antusias, Apple justru melarang karyawannya untuk memakai ChatGPT. 

Hal ini konon tercantum dalam sebuah memo internal perusahaan yang didapat oleh media internasional The Wall Street Journal (WSJ) belum lama ini. 

Selain ChatGPT, Apple juga kabarnya melarang karyawan mereka untuk menggunakan Copilot, platform AI serupa ChatGPT bikinan Microsoft yang bisa membuat dan menulis sesuatu menggunakan kode atau bahasa pemrograman secara otomatis. 

Kembali lagi ke memo internal tadi, dalam dokumen ini Apple menyebut bahwa pihaknya khawatir data rahasia perusahaan bisa bocor melalui platform ChatGPT, atau platform sejenisnya, yang digunakan oleh para karyawan mereka.

Seperti diketahui, ChatGPT memanfaatkan model kecerdasan buatan (AI) yang diklaim bisa mempelajari berbagai masukan atau "materi" baru yang ia belum pelajari ke dalam basis data pengetahuannya. 

Dengan begitu, ChatGPT akan semakin pintar apabila semakin banyak pengguna yang memakainya, lantaran potensi terkait banyaknya pertanyaan dan masukan baru yang bakal dikirimkan oleh pengguna. 

Nah, Apple konon takut dengan kemampuan platform AI seperti ini dan langsung melarang karyawan mereka untuk memakai ChatGPT atau platform sejenisnya.

Sebab, karyawan mereka bisa saja menyimpan data rahasia perusahaan untuk kepentingan pekerjaan, dan data semacam ini bisa dibilang berbahaya bagi perusahaan apabila bocor.

Baca juga: Sosok Penting di Balik ChatGPT Dibayar Rp 200.000 Per Jam

Bug ChatGPT Maret

Kekhawatiran Apple ini juga kemungkinan berasal dari adanya sebuah kesalahan sistem (bug) di dalam ChatGPT yang mencuat pada Maret lalu.

Pada saat itu, disebutkan bahwa bug ini memungkinkan seorang pengguna bisa melihat riwayat percakapan (chat history) dari pengguna ChatGPT lain.

Hal ini tentunya membuat ChatGPT memiliki pengetahuan baru yang berasal dari percakapan tersebut, sehingga pengguna lain akan bisa mengetahui apa informasi baru yang diberikan pengguna lainnya lewat ChatGPT. 

Nah, setelah bug ini muncul, OpenAI buka suara dan langsung menghadirkan fitur baru di ChatGPT, di mana pengguna kini bisa menonaktifkan ChatGPT supaya tidak memasukkan informasi baru yang dikirimkan pengguna ke dalam basis data pengetahuannya.

Terkait larangan menggunakan ChatGPT, Apple belum mengonfirmasi apakah memo internal yang didapat WSJ tadi benar atau tidak.

Namun yang jelas, apabila memo internal ini akurat, Apple akan mengikuti jejak perusahaan kenamaan lainnya yang sudah melarang penggunaan ChatGPT di lingkungan pekerjaan lebih dulu seperti JP Morgan Chase, Verizon, Amazon, dan lain sebagainya.

Baca juga: ChatGPT Lolos Ujian Masuk Google tapi Gagal Jawab Soal Anak SD

Apple tengah kembangkan model AI sendiri?

Menyoal AI, Apple sendiri kabarnya telah membuat sistem model AI serupa ChatGPT yang diberi nama "Bobcat".

Nantinya, Bobcat ini akan menjadi teknologi mirip ChatGPT yang disematkan ke dalam asisten digital Apple, yaitu Siri. Sehingga, Siri bakal bisa menjawab pertanyaan pengguna dengan bahasa yang mudah dimengerti yang "mirip manusia". 

Belum bisa dipastikan apakah informasi ini benar atau tidak. Namun terkait AI, CEO Apple Tim Cook sempat menyatakan pendapatnya seputar teknologi yang diandalkan ChatGPT tersebut beberapa waktu lalu.

Menurut dia, pengembangan AI dinilai cukup bagus, namun mereka yang mengembangkan teknologi ini harus tetap waspada ketika membuat sebuah produk yang memakai teknologi tersebut.

"Saya kira sangat penting bagi suatu perusahaan untuk berhati-hati dan bersikap bijaksana untuk melakukan atau menggodok teknologi AI," jelas Cook, dikutip KompasTekno dari WSJ, Jumat (19/5/2023).

"Selain itu, masih banyak isu dan masalah yang perlu disortir dan didiskusikan terkait teknologi AI ini. Namun, saya tak bisa menyangkal bahwa pengembangan teknologi ini sangat menarik," imbuh Cook.

Baca juga: ChatGPT Dipakai 100 Juta Orang Sebulan, OpenAI Tetap Rugi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com