Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inikah Tampilan Platform Baru Instagram untuk Saingi Twitter?

Kompas.com - 23/05/2023, 12:00 WIB
Caroline Saskia,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Beberapa waktu lalu, Meta, induk perusahaan Facebook, Instagram, dan WhatsApp, disebut-sebut ingin membuat platform baru yang akan menyaingi Twitter. Platform tersebut akan berbasis teks, persis seperti mikroblogging berlogo burung biru tersebut.

Kini, kehadiran platform itu semakin jelas. Desain platform itu sudah beredar di dunia maya dan pertama kali diungkap oleh Lia Habermen, kreator dari newsletter ICYMI.

Dalam newsletter-nya tidak dirinci nama media sosial (medsos) baru berbasis teks itu. Akan tetapi, dilihat dari desainnya, aplikasi itu kemungkinan bakal "mengekor" Instagram.

Aplikasi percakapan berbasis teks itu sementara ini memiliki kode nama P92, atau Project 92, atau Barcelona. Media sosial itu juga dilaporkan bakal meluncur awal bulan depan.

Baca juga: Meta Mau Bikin Media Sosial Baru Pesaing Twitter

Dari unggahan yang dibagikan, tampilan berandanya mirip gabungan antara Instagram dan Twitter. Sebab, medsos misterius itu mengadopsi bahasa desain dari Instagram, tetapi isinya berbasis teks. Bukan gambar foto atau video seperti tampilan beranda Instagram.

Meta tengah berencana aplikasi baru berbasis teks mirip TwitterThe Verge Meta tengah berencana aplikasi baru berbasis teks mirip Twitter
Bagian bawah aplikasi terdapat lima tombol ikon berbentuk persegi dengan titik hitam di dalam kotak. Kemungkinan, ikon ini adalah untuk tombol Home/beranda.

Kemudian, ada ikon kaca pembesar yang merupakan fitur Search, ikon tambah (+) untuk membuat postingan baru, ikon hati, dan ikon Profile. Beberapa logo lainnya juga mirip Instagram, seperti ikon “Share” yang memiliki bentuk segitiga mirip pesawat kertas.

Bocoran lainnya mengungkapkan bahwa pengguna dimungkinkan mengunggah konten berbasis teks sebanyak 500 karakter. Tulisan tersebut bisa menyertakan elemen visual, seperti foto, video, hingga tautan (link).

Pengguna juga dimungkinkan untuk login (masuk) ke aplikasi tersebut menggunakan akun yang sudah terdaftar di Instagram. Hanya dengan satu ketukan saja, pengguna dapat mengakses aplikasi menggunakan username (handles) dan kata sandi (password) Instagram.

“Bangun audiensmu dengan cepat. Dalam satu ketukan, semua orang dapat mengikuti seluruh akun yang sudah mereka ikuti di Instagram,” tulis keterangan di dalam media sosial itu, sebagaimana dalam tangkapan layar yang diunggah Haberman.

Tidak hanya itu, seluruh data di Instagram juga bakal langsung terintergrasi ke aplikasi baru tersebut. Jadi, seluruh pengikut (followers), handles, bio profil, hingga lencana biru yang dimiliki pengguna langsung ikut pindah ke media sosial berbasis teks itu.

Baca juga: Fitur Komentar Pakai GIF di Instagram Resmi Dirilis

Seperti yang disebut di atas, cara kerja aplikasi ini cukup serupa dengan Twitter. Termasuk soal siapa saja yang bisa membalas atau reply postingan, serta siapa saja yang bisa menandai (tagging) pengguna. Fitur itu sudah tersedia di Twitter sejak beberapa tahun lalu.

Seperti yang dikutip KompasTekno dari The Verge, Selasa (23/5/2023), tampaknya akun-akun yang sebelumnya pernah diblokir di Instagram juga akan ditransfer ke media sosial yang baru. Tujuannya agar tiap pengguna bisa tetap merasa aman untuk berinteraksi dengan sesama pengguna.

“Akun yang Anda blokir akan ditransfer dari Instagram, kami menerapkan aturan Pedoman Komunitas untuk membantu memastikan setiap orang dapat berinteraksi dengan cara yang otentik dan aman,” tulis bocoran fitur media sosial itu.

Dalam laporan yang sama, unggahan yang dilampirkan Habermen juga menuliskan bahwa aplikasi berbasis teks milik Instagram bakal kompatibel dengan aplikasi lain, seperti Mastodon.

"Ke depannya, aplikasi kami akan kompatibel dengan beberapa aplikasi tertentu, seperti Mastodon," begitu keterangan dalam tangkapan layar bocoran media sosial itu.

Mastodon merupakan jejaring sosial baru mirip Twitter yang dibuat oleh pendiri Twitter, Jack Dorsey. Platform ini terdesentralisasi dan bersifat open-source (terbuka).

Baca juga: Ramai Digunakan Warganet Twitter, Apa itu Mastodon?

Apabila aplikasi Instagram versi teks ini meluncur secara publik, popularitas Instagram kemungkinan dapat lebih meningkat dari sebelumnya.

Namun, di sisi lain, hal tersebut dapat merugikan Twitter. Sebab, pengguna akan memiliki lebih banyak pilihan untuk mengunggah konten di Instagram.

Data pengguna yang langsung ditransfer ke media sosial baru juga memudahkan pengguna atau konten kreator memperluas audiens yang sudah dibangun di Instagram.

Kreator tidak perlu membangun ulang personal branding-nya atau konten baru dan dapat langsung melanjutkan apa yang sebelumnya sudah dibangun/unggah ke Instagram. Sampai artikel ini ditulis, Meta belum mengumbar informasi apapun terkait aplikasi baru ini.

Kendati begitu, pada Maret lalu, Instagram pernah memberi pernyataan bahwa pihaknya tengah menguji coba aplikasi berbasis teks yang berdiri sendiri (standalone).

“Kami sedang mengeksplorasi jejaring sosial yang terdesentralisasi sendiri (standalone) untuk berbagi (konten berbasis) teks. Kami percaya ada peluang dan ruang di antara kreator dan publik figur yang ingin berbagai konten berdasarkan minat mereka,” jelas Meta kepada Platformer, Jumat (10/3/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com