Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Induk Facebook Mulai Putaran Terakhir PHK Massal 10.000 Karyawan

Kompas.com - 25/05/2023, 10:33 WIB
Lely Maulida,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

Sumber Guardian

KOMPAS.com - Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram dkk, dilaporkan mulai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) gelombang terakhir dari rencana PHK 10.000 karyawan yang diumumkan perusahaan pada Maret lalu.

Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, PHK gelombang terakhir ini sudah dimulai pada Rabu (24/5/2023) waktu Amerika Serikat (AS).

Karyawan yang terdampak PHK pada gelombang terakhir berasal dari divisi pemasaran, perekrutan, teknik, serta divisi komunikasi. Beberapa di antaranya mengumumkan kabar PHK ini melalui halaman LinkedIn mereka.

Berdasarkan unggahan karyawan Meta di halaman LinkedIn, induk WhatsApp itu juga diketahui memangkas karyawan yang fokus pada privasi dan integritas.

Baca juga: Induk Facebook Umumkan PHK Massal Gelombang Kedua, 10.000 Karyawan Terdampak

PHK massal yang diumumkan pada Maret lalu ini merupakan PHK putaran kedua.

Saat itu CEO Meta, Mark Zuckerberg berkata bahwa PHK putaran kedua akan bergulir dalam tiga fase dan fase terakhir berlangsung Mei ini, tetapi beberapa posisi kemungkinan menyusul setelah Mei.

Secara umum, PHK kali ini paling banyak menyasar pada karyawan non-teknis. Meta juga berjanji bahwa pihaknya akan merestrukturisasi tim bisnis secara substansial dan kembali mengoptimalkan peran teknis dibanding lainnya.

Menurut Meta, PHK gelombang terakhir ini akan berdampak pada sekitar 490 karyawan di kantor pusat Meta internasional di Dublin, Irlandia, atau sekitar 20 persen.

Sebelumnya, Meta sudah memangkas sekitar 4.000 karyawan pada April lalu, sebagai bagian dari putaran kedua PHK perusahaan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Guardian, Kamis (25/5/2023).

Meta PHK Massal sejak tahun lalu

PHK massal Meta sudah terjadi sejak bulan November 2022 lalu, saat itu Zuckerberg memangkas 11.000 karyawan atau sekitar 13 persen dari total pekerja di Meta.

Alasan PHK Meta saat itu adalah karena investasi besar-besaran Meta yang dimulai sejak awal pandemi, tidak sesuai ekspektasi perusahaan. Ditambah lagi masalah ekonomi makro global, terutama di Amerika serikat yang memengaruhi bisnis Meta.

Adapun untuk PHK 10.000 karyawan Meta yang terjadi pada Maret lalu, perusahaan tak memberikan alasan pasti.

Akan tetapi, Zuckerberg menyampaikan secara tersirat bahwa alasan PHK Meta gelombang kedua adalah terkait efisiensi atau yang dikatakan Zuck sebagai "Year of Efficiency" (Tahun Efisiensi).

Baca juga: Alasan Zuckerberg PHK Lagi 10.000 Karyawan Induk Facebook

Zuckerberg merinci tujuan di "tahun efisiensi", yakni menjadikan Meta perusahaan teknologi yang lebih baik dan meningkatkan kinerja keuangan di kondisi ekonomi yang sedang sulit saat ini.

"Upaya efisiensi kami terdiri dari beberapa alur kerja yang dilakukan secara paralel untuk meningkatkan efisiensi organisasi, meningkatkan produktivitas developer dan peralatan secara signifikan, mengoptimalkan pekerjaan terdistribusi, proses menyaring pekerjaan yang tidak perlu, dan masih banyak lainnya" tulis Zuckerberg.

Efisiensi tidak hanya berdampak pada pemangkasan jumla karyawan. Meta rencananya juga akan membatalkan beberapa projek non-prioritas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Guardian
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

Gadget
Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

Game
Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

e-Business
Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

Internet
Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

Internet
Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

e-Business
Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

Gadget
WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

Internet
Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

e-Business
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com