KOMPAS.com - Meta, perusahaan induk dari Facebook, Instagram dkk, dilaporkan mulai melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) gelombang terakhir dari rencana PHK 10.000 karyawan yang diumumkan perusahaan pada Maret lalu.
Menurut sumber yang dekat dengan masalah ini, PHK gelombang terakhir ini sudah dimulai pada Rabu (24/5/2023) waktu Amerika Serikat (AS).
Karyawan yang terdampak PHK pada gelombang terakhir berasal dari divisi pemasaran, perekrutan, teknik, serta divisi komunikasi. Beberapa di antaranya mengumumkan kabar PHK ini melalui halaman LinkedIn mereka.
Berdasarkan unggahan karyawan Meta di halaman LinkedIn, induk WhatsApp itu juga diketahui memangkas karyawan yang fokus pada privasi dan integritas.
Baca juga: Induk Facebook Umumkan PHK Massal Gelombang Kedua, 10.000 Karyawan Terdampak
PHK massal yang diumumkan pada Maret lalu ini merupakan PHK putaran kedua.
Saat itu CEO Meta, Mark Zuckerberg berkata bahwa PHK putaran kedua akan bergulir dalam tiga fase dan fase terakhir berlangsung Mei ini, tetapi beberapa posisi kemungkinan menyusul setelah Mei.
Secara umum, PHK kali ini paling banyak menyasar pada karyawan non-teknis. Meta juga berjanji bahwa pihaknya akan merestrukturisasi tim bisnis secara substansial dan kembali mengoptimalkan peran teknis dibanding lainnya.
Menurut Meta, PHK gelombang terakhir ini akan berdampak pada sekitar 490 karyawan di kantor pusat Meta internasional di Dublin, Irlandia, atau sekitar 20 persen.
Sebelumnya, Meta sudah memangkas sekitar 4.000 karyawan pada April lalu, sebagai bagian dari putaran kedua PHK perusahaan, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari The Guardian, Kamis (25/5/2023).
PHK massal Meta sudah terjadi sejak bulan November 2022 lalu, saat itu Zuckerberg memangkas 11.000 karyawan atau sekitar 13 persen dari total pekerja di Meta.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.