Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Riset: ChatGPT Terkenal, tapi Tak Banyak Dipakai Warga AS

Kompas.com - 05/06/2023, 14:07 WIB
Galuh Putri Riyanto,
Yudha Pratomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - ChatGPT, chatbot berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) bikinan OpenAI, kini banyak digunakan oleh orang di seluruh dunia.

Menurut data terakhir, ChatGPT memiliki lebih dari 100 juta pengguna (user). Website ChatGPT disebut dikunjungi oleh 1,8 miliar pengunjung (visitor) tiap bulannya.

Namun, di balik popularitasnya yang tengah melejit, ChatGPT ternyata tak banyak digunakan di kampung halamannya, Amerika Serikat. Setidaknya begitulah menurut survei terbaru dari lembaga riset Pew Research Center.

Pew Research Center melakukan survei kepada 10.000 orang Amerika soal ChatGPT. Hasilnya, 6 dari 10 partisipan (sekitar 58 persen) mengaku familiar atau mengetahui soal chatbot AI bikinan OpenAI itu. Namun, hanya 1 dari 10 partisipan (sekitar 14 persen) yang pernah menggunakan ChatGPT.

Baca juga: Pakai ChatGPT untuk Tangani Kasus Hukum, Pengacara Ini Malah Terancam Sanksi

Dari angka tersebut, tak berlebihian bila ChatGPT disebut tak banyak digunakan oleh warga AS. Survei Pew Research Center ini juga mengungkap beberapa temuan lain soal warga AS dan ChatGPT.

Misalnya, secara umum, 18 persen orang dewasa AS yang disurvei mengatakan bahwa mereka mendengar banyak tentang ChatGPT, 39 persen mengatakan kurang akrab dengan ChatGPT, dan 42 persen menjawab mereka tidak tahu sama sekali soal ChatGPT.

Hasil survei Pew Research Center kepada 10.000 orang Amerika Serikat, soal ChatGPT.Pew Research Center Hasil survei Pew Research Center kepada 10.000 orang Amerika Serikat, soal ChatGPT.
Partisipan yang berusia di bawah 30 tahun cenderung pernah mendengar tentang ChatGPT dibandingkan mereka yang berusia di atas 30 tahun. Lalu partisipan yang berusia di bawah 50 tahun lebih cenderung menganggap ChatGPT sangat berguna daripada mereka yang berusia di atas 50 tahun.

Survei Pew Research Center mengungkap sejumlah partisipan, utamanya warga AS di rentang usia 18-29 tahun, menggunakan ChatGPT untuk keperluan hiburan, mempelajari sesuatu yang baru, dan memudahkan pekerjaan di kantor.

Temuan lainnya, penduduk AS dengan pendidikan dan pendapatan rumah tangga yang lebih tinggi, lebih familiar dengan ChatGPT.

Bila dirinci, partisipan dengan gelar pascasarjana (80 persen), sarjana (71 persen), perguruan tinggi (59 persen), dan sekolah menengah (41 persen), setidaknya tahu "banyak" atau "sedikit" tentang ChatGPT.

Baca juga: ChatGPT Bisa Rekam Data Pribadi dan Chat Pengguna, Begini Cara Menghapusnya

Bila dilihat dari aspek pendapatan rumah tangga, lebih dari separuh (55 persen) dari rumah tangga berpenghasilan rendah mengatakan bahwa mereka tidak tahu apa-apa tentang ChatGPT.

Sementara 40 persen rumah tangga berpenghasilan menengah tidak mengetahuinya dan hanya 24 persen rumah tangga berpenghasilan tinggi yang tidak tahu apa-apa tentang chatbot AI milik OpenAI ini, sebagaimana dihimpun KompasTekno dari TechSpot, Senin (5/6/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com