Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/06/2023, 08:30 WIB
Bill Clinten,
Reska K. Nistanto

Tim Redaksi

Sumber Gizmochina

KOMPAS.com - Oppo, OnePlus, dan Realme merupakan vendor smartphone yang tergabung dalam satu grup besar yang bernama BBK Electronics. 

Karena merupakan satu keluarga, ponsel OnePlus dan Realme bisa dibuat di pabrik Oppo, dan masing-masing perusahaan bisa menggunakan teknologi yang dibuat oleh "saudaranya" sendiri. 

Namun kini, ketiga vendor smartphone tersebut kabarnya sudah resmi terpisah menjadi satu perusahaan masing-masing, setidaknya untuk pasar di India. 

Baca juga: Oppo Reno 10 Series Resmi, Versi Pro Pakai Charger 100 Watt

Menurut kabar yang beredar, OnePlus nantinya akan memiliki nama OnePlus Technology, sedangkan Realme akan memiliki nama Realme Mobile Telecommunications (India). Lalu, Oppo masih akan bernama Oppo Mobiles India.

Pemisahan PT ini nantinya bakal berpengaruh pada proses distribusi, pembuatan ponsel, serta kegiatan marketing masing-masing perusahaan. Sebelumnya, proses produksi dan distribusi ponsel OnePlus dan Realme digabung menjadi satu dengan Oppo. 

Logo OnePlus yang tampak di dalam acara OnePlus Ramadhan Media Gathering #NeverSettle? yang digelar di restoran Kaum Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).KOMPAS.com/Bill Clinten Logo OnePlus yang tampak di dalam acara OnePlus Ramadhan Media Gathering #NeverSettle? yang digelar di restoran Kaum Jakarta, Jakarta Pusat, Kamis (13/4/2023).

Menyoal pemisahan ini, OnePlus dan Realme kabarnya tengah mencari beberapa mitra yang berkaitan dengan proses distribusi ponsel mereka di India. Lantas, mengapa ketiga perusahaan ini bisa berpisah?

Menurut kabar yang beredar, pemisahan ketiga merek smartphone ini dipicu oleh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah India untuk menertibkan operasi berbagai perusahaan asal China di sana, supaya mereka tidak melakukan kegiatan bisnis ilegal.

Baca juga: Dua Smartphone OnePlus Muncul di Halaman TKDN Indonesia

Seperti diketahui, pemerintah India beberapa waktu lalu menduga Oppo melakukan praktik bisnis ilegal, yaitu tidak membayar biaya bea cukai terhadap perangkat-perangkatnya yang masuk dan dijual di India. 

Konon, biaya pajak yang tidak dibayar ini mencapai angka 43 miliar rupee atau setara dengan Rp 7,9 triliun (estimasi 1 rupee: Rp 180).

Logo Realme dan suasana peluncuran Realme X di Beijing, China, Kamis (16/5/2019).KOMPAS.com/Bill Clinten Logo Realme dan suasana peluncuran Realme X di Beijing, China, Kamis (16/5/2019).

Karena adanya dugaan ini, beberapa rekening bank Oppo di India, yang konon memiliki nilai mencapai 20 miliar rupee (sekitar Rp 3,6 triliun), kabarnya langsung diblokir.

Baca juga: Web Realme Indonesia Perbaikan Sebulan, Konsumen Tak Bisa Beli HP di Situs Resmi

Hal ini boleh jadi memicu BBK Electronics memutuskan untuk memisahkan Oppo, OnePlus, dan Realme, supaya bisnis masing-masing perusahaan tersebut aman dari incaran pemerintah India, dan tentunya tidak terkait satu sama lain jika ada kasus.

Belum bisa dipastikan apakah kebijakan BBK Electronics yang berlaku di India akan diterapkan di wilayah lain, seperti di Indonesia, atau tidak. 

Namun yang jelas, pemisahan Oppo, OnePlus, dan Realme tentunya akan berpengaruh pada proses manufaktur dan distribusi ketiga ponsel tersebut, apabila terjadi di negara lain, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Gizmochina, Kamis (8/6/2023). 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Sumber Gizmochina
Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com