Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Komentari Apple Vision Pro, Zuckerberg: Futuristik tapi Bukan yang Saya Mau

Kompas.com - 09/06/2023, 10:00 WIB
Bill Clinten,
Wahyunanda Kusuma Pertiwi

Tim Redaksi

Sumber The Verge

KOMPAS.com - Apple pekan ini resmi memperkenalkan Vision Pro, sebuah kacamata (headset) yang memiliki kemampuan augmented reality (AR) dan virtual reality (VR). 

Perangkat perdana Apple di bidang AR dan VR ini tentunya akan menjadi kompetitor dari perangkat serupa bikinan induk Facebook, Instagram, WhatsApp Meta, yaitu headset VR dari lini Quest Series. 

Untuk "menyambut" kompetitor baru ini, CEO Meta, Mark Zuckerberg baru-baru ini menggelar sebuah rapat dengan para karyawan Meta.

Menurut pria yang akrab disapa Zuck tersebut, Vision Pro bisa saja menjadi perangkat futuristik yang berguna di masa depan.

Baca juga: Vision Pro Resmi, Headset AR Pertama Apple yang Manusiawi

Namun, alat tersebut tidak sesuai dengan apa yang Zuck inginkan, terutama apabila berbicara soal impian dan tujuannya di bidang AR dan VR.

"Vision Pro bisa saja merupakan alat futuristik yang mendefinisikan cara baru menggunakan komputer. Sebab, Apple hanya menunjukkan kegunaan Vision Pro lewat orang yang duduk di kursi sendirian melakukan berbagai hal. Namun, ini bukan yang saya mau," ucap Zuck.

"Visi kami di bidang AR dan VR adalah supaya pengguna bisa berinteraksi satu sama lain lewat metaverse dengan cara baru. Selain itu, perangkat kami juga bertujuan supaya pengguna bisa melakukan beragam aktivitas 'secara nyata' tanpa harus keluar rumah," tambah Zuck. 

Harga yang lebih terjangkau

Selain tidak sesuai dengan visi Meta, Zuck juga menilai bahwa Vision Pro juga tak dibekali dengan teknologi baru yang "belum pernah" ditelusuri Meta. Artinya, teknologi yang diadopsi Vison Pro kemungkinan sudah mereka pelajari pula sebelumnya.

Zuck juga menyebut headset AR dan VR tersebut tak punya keunggulan yang dimiliki perangkat milik Meta, yaitu harga perangkat yang terjangkau. 

Apple Vision ProApple Apple Vision Pro

Headset VR terbaru Meta Quest 3 yang diumumkan beberapa hari lalu, misalnya, dibanderol dengan harga 500 dollar AS (sekitar Rp 7,4 juta). Di sisi lain, Vision Pro dijual dengan harga 3.500 dollar AS (sekitar Rp 52 juta).

"Kami memastikan bahwa produk kami dijual dengan harga terjangkau supaya bisa diakses banyak orang. Dan ini terbukti karena kami hingga saat ini sudah menjual hingga puluhan juta unit headset VR Meta Quest," klaim Zuck.

Baca juga: Headset VR Meta Quest 3 Meluncur, Harganya Rp 7 Jutaan 

Zuck juga menyebut Vision Pro sangat boros dalam konsumsi daya. Sebab, pengguna diharuskan untuk memakai baterai dan kabel daya (power) yang harus dicolokkan ke sumber aliran listrik setiap saat secara bersamaan. 

Terlepas dari beragam keunggulan dan visi seputar headset VR ini, Zuck mengatakan bahwa ia sangat antusias menyambut kompetisi lewat kehadiran produk baru bikinan Apple ini. 

"Saya belum tahu betul bagaimana pengalaman saya dan pengguna lainnya ketika memakai Vision Pro, karena saya memang belum mencobanya sendiri," ucap Zuck, sebagaimana dikutip KompasTekno dari TheVerge, Jumat (9/6/2023). 

"Namun melihat visi mereka yang dibawa melalui Vision Pro, saya semakin bersemangat dan optimis bahwa hal yang kami lakukan selama ini bermakna dan akan berhasil di masa depan. Ini akan menjadi perjalanan (kompetisi) yang menyenangkan," pungkas Zuck. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber The Verge
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com