KOMPAS.com - Oppo menjadi merek smartphone teratas di Indonesia pada kuartal II-2023. Setidaknya begitu menurut laporan terbaru firma riset Canalys tentang "Pengiriman smartphone di Indonesia kuartal II-2023".
Pada kuartal yang jatuh pada April-Juli itu, Oppo membukukan pangsa pasar (market share) 20 persen. Angka ini turun 7 persen dibanding pangsa pasar Oppo kuartal II-2022.
Sheng Win Chow, analis dari Canalys mengatakan, salah satu pendorong pertumbuhan pangsa pasar Oppo di Indonesia adalah adanya perluasan kapasitas produksi lokal di pabrik Oppo yang berada di kawasan Tangerang, Banten, khususnya untuk merakit ponsel lipat Oppo Find N2 Flip.
Oppo Find N2 Flip merupakan ponsel lipat pertama Oppo di Indonesia, sekaligus ponsel flagship pertama yang dirakit di Indonesia. Sebelumnya, pabrik itu dimanfaatkan untuk menggarap berbagai lini ponsel Oppo, mulai dari A Series hingga Reno Series.
Baca juga: 5 Besar Vendor HP di Indonesia Kuartal II-2023 Versi Canalys, Oppo Teratas
Nah, perluasan kapasitas produksi tersebut, Oppo dinilai mampu meningkatkan penawaran ponsel premium di Indonesia.
Terkait pertumbuhannya di kuartal II-2023, Oppo mengamini laporan terbaru Canalys, khususnya soal ponsel lipatnya yang turut berkontribusi pada pertumbuhan perusahaan.
"Oppo Find N2 Flip di kuartal II-2023 memang menjadi penyumbang terbesar market share Oppo di Indonesia saat ini," kata Chief Marketing Officer Oppo Indonesia, Patrick Owen dalam pernyataan kepada KompasTekno, Selasa (5/9/2023).
Patrick menambahkan, strategi pemasaran Oppo untuk ponsel lipat itu turut berkontribusi mendorong kesuksesan Find N2 Flip.
Pertumbuhan positif tersebut juga memotivasi Oppo untuk menghadirkan ponsel lipat generasi baru di Tanah Air. Setelah Find N2 Flip, Oppo berencana memboyong ponsel lipat anyarnya ke Indonesia, yakni Find N3.
Ponsel ini juga sudah terdaftar di laman sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri Kementerian Perindustrian (TKDN Kemeneperin) dan Pos dan Telekomunikasi (Postel) dari Direktorat Jenderal (Ditjen) Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika (SDPPI) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Baca juga: Oppo Find N3 Sudah Dapat Sertifikasi Postel dan TKDN Indonesia
Berbeda dengan Find N2 Flip yang menggunakan konsep lipatan ke atas mirip cangkang kerang (clamshell), Find N3 dilipat secara horisontal atau menyamping, layaknya membuka buku.
Belum diketahui kapan Oppo akan merilis Find N3 secara resmi di Indonesia. Ponsel ini baru diluncurkan di China akhir Agustus lalu.
Setelah Oppo, Samsung meraih pangsa pasar 19 persen dan menduduki posisi kedua sebagai lima vendor smartphone teratas di Indonesia.
Samsung mampu mempertahankan posisinya seperti di kuartal I-2023, berkat pengiriman sejumlah smartphone baru di lini seri Galaxy A, termasuk Galaxy A34, Galaxy A54 dan Galaxy A24.
Vivo juga bertahan di peringkat ketiga dengan pangsa pasar 18 persen, disumbang oleh beberapa model ponsel entry-level, seperti Y02t, Y16 dan Y02.
Sementara itu, Xiaomi berada di peringkat keempat dengan pangsa pasar 16 persen. Pencapaian ini diraih Xiaomi utamanya berkat peluncuran berbagai model baru di lini seri Redmi Note 12.
Adapun Transsion meraih pangsa pasar 13 persen. Menurut Chow, pencapaian ini didorong oleh berbagai model entry-level di bawah lini seri Spark, Hot dan Note dari sub-merek Tecno dan Infinix dengan harga yang terjangkau.
Berikut rangkuman 5 besar vendor smartphone di Indonesia kuartal II-2023 versi Canalys.
Peringkat | Merek | Pangsa pasar kuartal II-2023 | Pertumbuhan dari kuartal II-2022 |
1 | Oppo | 20 persen | -7 persen |
2 | Samsung | 19 persen | -16 persen |
3 | Vivo | 18 persen | -16 persen |
4 | Xiaomi | 16 persen | -16 persen |
5 | Transsion | 13 persen | -12 persen |
Sekadar informasi, riset pasar smartphone Indonesia di kuartal II-2023 dari Canalys ini menggunakan metode dengan menghitung data pengiriman sell-in.
Metode ini sejatinya menghitung berapa banyak sebenarnya smartphone yang dikirimkan dari vendor ke distributor atau toko-toko ponsel yang ada di pasaran dalam periode tertentu.
Baca juga: Canalys: Total Pengiriman Ponsel di Indonesia Capai 8 Juta Unit di Kuartal II-2023
Selain sell-in, ada metode lain yang umumnya digunakan periset pasar, yakni sell-out. Berbeda dengan sell-in, sell-out akan menghitung unit smartphone yang sudah dibeli konsumen dari para distributor atau toko yang menjual ponsel tersebut.
Artinya, riset Canalys dengan metode sell-in bisa dibilang belum bisa merefleksikan berapa banyak unit smartphone yang sudah ada di tangan konsumen atau sudah terjual di Indonesia pada kuartal II-2023.
Secara umum pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal II-2023 sebesar 8 juta unit, sebagaimana laporan Canalys. Angka ini turun 8 persen dibanding periode yang sama 2022, yang kala itu mencapai 9,1 juta.
Penurunan pangiriman smartphone sebelumnya juga dilaporkan oleh firma riset Counterpoint untuk kuartal II-2023.
Menurut Counterpoint, pengiriman smartphone di Indonesia pada kuartal II-2023, turun 10 persen, dibanding kuartal yang sama pada tahun 2022 (year-on-year/YoY). Tren negatif ini berlanjut sejak kuartal I-2023 lalu.
Kala itu, masih berdasarkan laporan Counterpoint, pengiriman ponsel di Indonesia turun 8,1 persen secara YoY.
Sayangnya, pada periode ini, Counterpoint tak merinci berapa jumlah unit smartphone yang dikirimkan pada periode April-Juni 2023.
Counterpoint memaparkan, penyebab utama lesunya pasar ponsel di Indonesia pada kuartal II-2023 adalah rendahnya kegiatan belanja smartphone pada momen Ramadhan hingga Idul Fitri atau Lebaran 2023 lalu. Padahal, periode tersebut biasanya menjadi momen di mana orang-orang mengganti smartphone ke model yang lebih baru.
Berbagai vendor smartphone sebenarnya menyediakan aneka promosi, mulai dari diskon harga, tukar tambah, program cicilan hingga paket bundling. Namun, strategi ini rupanya belum mampu menggenjot penjualan secara signifikan.
Ketimbang membeli smartphone baru, Counterpoint menyebutkan bahwa konsumen lebih memilih membeli kebutuhan pokok lain, termasuk bahan bakar, produk rumah tangga dan pribadi, serta melakukan perjalanan.
Baca juga: Pasar Ponsel Indonesia Lesu, Promo Lebaran dan Diskon Tak Cukup Merayu
Hal tersebut cukup masuk akal, mengingat tahun ini menjadi Lebaran pertama yang cukup dilonggarkan, setelah beberapa tahun sebelumnya pemerintah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM). PPKM dilakukan untuk membendung peyebaran virus Covid-19 yang mewabah sejak tahun 2020.
Counterpoint memprediksi, kondisi pasar ponsel di Indonesia akan mulai pulih pada kuartal III dan IV-2023. Nah, untuk menjaga minat konsumen, firma riset itu menyarankan para vendor smartphone agar tetap memberikan benefit menarik, seperti diskon, bonus dan skema tukar tambah.
Pasalnya, aspek harga akan menjadi perhatian konsumen di tengah kondisi ekonomi yang belum stabil.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.