Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Faktor Kunci Akuisisi dan Investasi

Kompas.com - 07/01/2011, 17:16 WIB

KOMPAS.com - Salah satu masalah yang paling sering dibicarakan oleh pelaku bisnis digital startup adalah soal akuisisi. Sebuah startup yang diakusisi setidaknya telah membuktikan kualitasnya karena dipercaya investor. Apa saja yang membuat sebuah startup layak diakuisisi? Pertanyaannya kemudian, apakah bisnis digital yang dirintis harus rela diakuisisi? Kemudian, apa saja keuntungan jika diakuisisi? Apakah masih bisa menjalankan visi misi awal saat bisnis telah diakuisisi?

#StartupLokal Meetup v.9 yang berlangsung Kamis (6/1/2011) malam di Blacksteer fX Entertainment Center mendiskusikan masalah akuisisi tersebut. Mengusung tema "Acquitition, Take It or Leave It", pertemuan ini menghadirkan beberapa pembicara yakni Satya Witoelar, pentolan Koprol yang kini diakuisisi Yahoo!, Antonny Liem, COO PT Merah Cipta Media, dan Willson Cuaca, CEO Apps Foundry and Managing Partner in East Ventures.

Willson Cuaca menguraikan beberapa hal yang dilihat investor saat hendak mengakuisisi sebuah bisnis digital. Hal-hal tersebut berguna bagi para startup yang ingin mengembangkan bisnis dengan melirik kemungkinan akuisisi atau mengejar investasi dari luar.

"Tiga hal penting yang biasa kita lihat sebelum mengakuisisi bisnis adalah orang yang mengelolanya, produk yang dihasilkan, dan potensi pasar yang bisa disasar," jelas Willson. Produk yang dihasilkan menurutnya harus bisa dipakai banyak orang sehingga potensi pasarnya besar.

Willson yang perusahaannya telah berinvestasi di Tokopedia.com dan Urbanesia.com menambahkan, "Sekarang yang harus disiapkan adalah, apakah produk kalian ada yang memakainya. Kemudian target user-nya bagaimana, ada feedback tidak dari user. Lalu setelah itu, bagaimana rencana pengembangan bisnisnya."

Menurutnya, pemilik startup harus fokus ke produk dan jangan terlalu terbuai untuk fokus kepada cara menghasilkan uang atau me-monetize produknya. Sebab, begitu fokus untuk mencari uang, pengembangan produk bisa mandeg dan membuka peluang pesaing untuk mengejar.

Ia mengatakan investor seringkali tak langsung melihat apakah dalam waktu cepat perusahaan yang akan diakuisi segera menghasilkan uang. Contohnya, Tokopedia. Sejak diakuisisi sampai saat ini, Tokopedia belum menghasilkan revenue atau keuntungan sepeserpun.

Namun, potensi market yang berhasil digarap mengalami peningkatan pesat. Sebelum diakuisisi, cerita Willson, Tokopedia hanya memiliki anggota kurang dari 10.000 orang. Begitu diakuisisi, dalam beberapa bulan, penggunanya naik menjadi sekitar 70.000 orang dan yang menarik transaksi jual beli di Tokopedia naik dari sekitar Rp 300 juta menjadi Rp 2,5 miliar setiap bulannya.

Inilah potensi pasar yang menarik buat investor. Bayangkan saja, 70.000 orang menghasilkan transaksi 2,5 miliar. Sementara, pengguna internet Indonesia saat ini saja mencapai 45 juta orang menjadi potensi market yang masih sangat besar. Meski revenue masih nol, potensi pasar yang besar bikin giler investor dan akan menjadi fokus saat ini adalah menggapai market tersebut.

Seperti orang kawin

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Kacamata Pintar Meta 'Ray-Ban' Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

    Kacamata Pintar Meta "Ray-Ban" Sudah Bisa Dipakai Video Call WhatsApp

    Gadget
    Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

    Tanggal Rilis Game terbaru Hoyoverse Bocor di App Store

    Game
    Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

    Revisi UU Penyiaran, KPI Bisa Awasi Konten Netflix dan Layanan Sejenis

    e-Business
    Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

    Revisi UU Penyiaran Digodok, Platform Digital Akan Diawasi KPI

    Internet
    Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

    Arti Kata NT, Bahasa Gaul yang Sering Dipakai di Medsos dan Game

    Internet
    Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

    Profil Lee Jae-Yong, Bos Besar Samsung yang Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan

    e-Business
    Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

    Tablet Samsung Galaxy Tab S6 Lite 2024 Resmi di Indonesia, Ini Harganya

    Gadget
    WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

    WhatsApp Dituduh Bocorkan Informasi Warga Palestina ke Israel, Ini Faktanya

    Internet
    Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

    Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

    e-Business
    Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

    Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

    Gadget
    10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

    10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

    Gadget
    Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

    Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

    Gadget
    Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

    Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

    Software
    Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

    Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

    e-Business
    Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

    Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

    Game
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com