Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Benalu yang Menguntungkan Operator Seluler

Kompas.com - 18/12/2012, 17:10 WIB

Aditya Panji/KompasTekno Diskusi Over the Top, Kawan atau Lawan

JAKARTA, KOMPAS.com - Keberadaan para pemain over the top (OTT) di dunia internet mulai meresahkan operator seluler. Layanan OTT menggunakan jaringan internet operator, dan menghabiskan banyak bandwidth, sementara operator merasa tak dapat keuntungan finansial langsung dari OTT.

Facebook, Twitter, Google, iTunes, WhatsApp, Skype, dan sebagainya, bisa disebut sebagai pemain OTT yang lalu-lalang di jaringan operator. Ibarat sebuah jalan tol, OTT masuk begitu saja tanpa izin dan tanpa membayar biaya tol kepada operator.

Beberapa operator menganggapnya sebagai benalu merugikan, yang membuat pendapatan voice (telepon) dan SMS menurun. Tapi, ada pula yang menganggapnya benalu menguntungkan. Operator bisa dapat untung dari pemakaian data (internet) oleh pengguna yang mengakses layanan OTT.

Menurut Director & Chief Commercial Officer Indosat Erik Meijer, OTT tak bisa hidup tanpa infrastruktur operator. "Tapi, infrastruktur operator juga akan sia-sia jika tak dipakai oleh OTT," kata Erik dalam Diskusi "Over the Top, Kawan atau Lawan?" yang diselenggarakan media bisnis telematika IndoTelko di Jakarta, Selasa (18/12/2012).

Untuk membangun infrastruktur telekomunikasi, operator butuh biaya yang tidak sedikit. Mereka dituntut berinvestasi besar di jaringan lokal dengan membangun BTS, serat optik, satelit, dan infrastruktur jaringan lainnya. Ini dilakukan agar trafik data yang disalurkan tidak drop.

Berkolaborasi

Erik menawarkan beberapa opsi yang bisa dilakukan operator dalam menghadapi OTT, yaitu mengabaikan, melawan, menetralisir, meniru, atau bermitra dengan OTT. Tapi saat ini, belum ada indikasi operator mengambil langkah melawan. Justru, operator turut mempromosikan layanan OTT.

Beberapa langkah yang dilakukan Indosat pun cenderung memilih bermitra dengan OTT. Pada paket kartu prabayar Mentari, Indosat memberi layanan data gratis untuk aplikasi pesan instan WhatsApp.

Hal senada diungkapkan operator seluler lainnya, yakni Telkomsel, XL Axiata, Axis Telekom, dan Smarftren, yang memilih berkolaborasi dengan OTT sebagai strategi mengetahui keinginan pengguna. Toh, layanan OTT sangat diminati oleh konsumen Indonesia. Konsekuensinya, operator harus membangun infrastruktur telekomunikasi dan meningkatkan kualitas layanan data.

Di tengah "kepasrahan" itu, operator harus berjuang dalam kompetisi perang tarif internet. Menurut Direktur Utama Telkomsel Alex Janangkih Sinaga, tarif internet di Indonesia termasuk murah dibandingkan negara lain.

"Tanpa OTT, trafik data mobile broadband tak akan setinggi sekarang. Kolaborasi dengan OTT untuk meningkatkan pendapatan dari layanan data," ujar Syakieb Sungkar, Director Sales and Distribution Axis Telekom.

Mau tak mau operator mencari cara lain mendapat untung. Beberapa gencar membundel perangkat ponsel dengan paket layanan seluler untuk meningkatkan trafik telepon dan SMS. Ada pula yang berjualan perangkat ponsel dan tablet dengan harga terjangkau.

Melawan

Operator seluler di beberapa negara mengambil langkah "melawan" OTT. Erik Meijer berkisah, operator T-Mobile di Jerman membanderol tarif tinggi layanan data bagi pengguna yang menggunakan aplikasi video call Skype. "Skype dianggap memakan banyak bandwidth dan mengganggu trafik," jelas Erik.

Selain itu, ada pula operator yang melarang pengguna mengakses Skype dengan jaringan 3G. Jadi, pengguna hanya bisa memakai Skype dengan jaringan Wi-Fi. Operator O2 di Inggris melawan pemain OTT dengan membuat aplikasi dan layanan tandingan. Langkah ini membuat produk O2 menjadi eksklusif.

Solusi lain adalah, operator dan para praktisi teknologi harus mendorong pemrogram komputer lokal agar lebih kreatif menciptakan produk digital. Operator lokal juga harus membantu promosi OTT lokal.

Langkah ini merupakan usaha meningkatkan konten lokal, melawan dominasi konten asing di internet Indonesia. "80% trafik data lari ke luar negeri. Digunakan untuk mengakses konten luar. Ini sama saja kita menghantarkan uang ke luar negeri," jelas Erik.

Memperkaya konten lokal juga dapat meminimalkan cost bandwidth operator yang lari ke luar negeri.

Anggota Komite Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), Nonot Harsono mengatakan, OTT adalah masa depan tapi juga suatu keniscayaan. Ia berharap masyarakat dapat menghargai jaringan lokal dan memperkuat OTT lokal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

Cara Mengaktifkan eSIM Telkomsel di HP Android dan iPhone

e-Business
Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan 'Sensa HD Haptics'

Razer Perkenalkan Kishi Ultra, Controller Game dengan "Sensa HD Haptics"

Gadget
10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

10 Cara Menghilangkan Iklan di HP Tanpa Aplikasi Tambahan, Mudah dan Praktis

Gadget
Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Rawan Rusak, Aksesori FineWoven iPhone dan Apple Watch Dihentikan?

Gadget
Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai  'Circle to Search' Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Fitur Penerjemah Kalimat Instan Pakai "Circle to Search" Sudah Bisa Dicoba di Indonesia

Software
Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Triwulan I-2024, Transaksi Judi Online di Indonesia Tembus Rp 100 Triliun

Internet
Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Polres Jakarta Selatan Tangkap Mantan Atlet E-sports Terkait Kasus Narkoba

Game
Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Microsoft Rilis Phi-3 Mini, Model Bahasa AI Kecil untuk Smartphone

Software
Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Meta Umumkan Horizon OS, Sistem Operasi untuk Headset VR Merek Apa Pun

Software
Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Tanda-tanda Smartphone iQoo Z9 dan Z9x Segera Masuk Indonesia

Gadget
Apple Gelar Acara 'Let Loose' 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Apple Gelar Acara "Let Loose" 7 Mei, Rilis iPad Baru?

Gadget
Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

Bos Samsung Lee Jae-yong Jadi Orang Terkaya di Korea Selatan untuk Pertama Kalinya

e-Business
Jadwal Maintenance 'Genshin Impact' 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Jadwal Maintenance "Genshin Impact" 24 April, Siap-siap Ada Karakter Baru Arlecchino

Game
'Free Fire' Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

"Free Fire" Rilis Update Patch Naga, Ada Karakter Baru Kairos dan Bisa Lawan Naga

Game
Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

Telkomsel, XL, Indosat Catatkan Kenaikan Trafik Data Selama Lebaran 2024

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com