Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dominasi Google di Android Diklaim Curang

Kompas.com - 17/04/2015, 09:46 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

Sumber The Verge
KOMPAS.com - Hampir tiga tahun terakhir, Komisi Eropa mengamati gelagat Google dan sistem operasi Android. Kini, lembaga pemerintahan tersebut siap merilis investigasi formal untuk mengungkap kecurangan bundling aplikasi yang ditelurkan Google ke perangkat Android.

Seperti diketahui, layanan Google semacam Maps, Chrome dan YouTube selama ini tersemat otomatis di dalam perangkat-perangkat Android. Para kompetitor mengeluhkan sikap ini. Menurut mereka, Google meraup keuntungan dengan cara tak adil.

Sebelumnya, pemangku kebijakan di Eropa telah berdiskusi dengan penyedia layanan telekomunikasi dan vendor perangkat ihwal kecurangan ini. Pemerintah ingin melihat apakah ada indikasi penekanan dari Google ke para vendor dan operator seluler untuk menyematkan layanannya.

"Investigasi bakal fokus menyelidiki apakah Google berbuat curang untuk mematikan ekspansi kompetitornya dengan mendominasi sistem operasi, aplikasi, dan layanan untuk perangkat mobile," kata perwakilan Komisi Eropa, sebagaimana dilaporkan TheVerge dan dikutip KompasTekno, Kamis (16/4/2015).

Untuk mengungkap dugaan penelikungan dari Google, Komisi Eropa bakal masuk dari tiga area. Pertama, Komisi Eropa bakal mencari tahu apakah Google memberi insentif bagi para vendor perangkat untuk memuluskan jalannya dalam penyematan otomatis layanannya ke berbagai perangkat Android.

Kedua, Komisi Eropa bakal menelusuri apakah Google menghadang upaya vendor perangkat untuk memodifikasi aplikasi di dalam Android yang menjalankan layanan-layanan Google.

Terakhir, Komisi Eropa juga bakal menginvestigasi apakah Google megintegrasikan aplikasi dan layanannya pada perangkat Android dengan aplikasi dan layanan Google di luar yang biasa tersemat otomatis.

Menanggapi investigasi yang bakal dilancarkan Komisi Eropa menyusul berbagai tuduhan, Google berkilah. Menurut Vice President Google for Android Engineering Hiroshi Lockheimer, bundling layanan Google ke perangkat Android tak berdasar pada tujuan mematikan kompetitor.

"Kami ingin memastikan bahwa pengguna mendapat pengalaman yang luar biasa dengan aplikasi-aplikasi berguna pada perangkatnya," katanya. Selain itu, Lockheimer juga menyebut bahwa langkah ekspansi layanan Google bertujuan membantu perangkat Android bersaing dengan Apple dan Microsoft.

Terakhir, Lockheimer mengklaim bahwa dominasi yang dilakukan Google ke perangkat Android tak lebih parah daripada yang dilakukan Apple terhadap perangkat iOS. "Jauh lebih sedikit layanan Google yang disematkan pada perangkat Android jika dibandingkan layanan Apple pada perangkat iOS," ia menuturkan.

Pada satu titik, apa yang diungkapkan Lockheimer benar. Namun, perlu diingat bahwa perangkat Android mendominasi pemasaran ponsel pintar sebanyak 81,5 persen. Angka tersebut tepaut jauh dari pemasaran perangkat iOS yang hanya sebesar 14,8 persen. Jadi, dominasi Google tentu lebih mematikan bagi para pesaingnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Belum Banyak yang Tahu, Logo Apple di iPad Pro 2024 Punya Fungsi 'Tersembunyi'

Belum Banyak yang Tahu, Logo Apple di iPad Pro 2024 Punya Fungsi "Tersembunyi"

Hardware
Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com