Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara WhatsApp Tangani Semiliar Pengguna dengan 57 Orang

Kompas.com - 16/04/2016, 11:44 WIB
Oik Yusuf

Penulis


KOMPAS.com - Februari lalu, WhatsApp mengumumkan bahwa jumlah pengguna layanannya sudah mencapai angka 1 miliar. Meski demikian, tim perusahaan pesan instan itu tetap “langsing” dengan jumlah engineer hanya 57 orang.

Menurut programer WhatsApp Rick Reed, berkat jumlah karyawan yang sedikit itu, WhatsApp bisa bergerak dengan “gesit”, karena semua orang punya visi yang sama.

“Budaya inilah yang memungkinkan kami meningkatkan skala,” ujar Reed ketika berbicara dalam konferensi Facebook F8, sebagaimana dirangkum KompasTekno dari Business Insider, Sabtu (16/4/2016).

Selain itu, imbuh dia, kunci kesuksesan WhatsApp terletak pada fokus perusahaan yang sedari dulu hanya menyediakan layanan chatting.

Meskipun layanan lain, seperti Facebook Messenger dan Google Hangout sibuk menambah fitur, kata Reed, WhatsApp memilih untuk tetap fokus membangun aplikasi chat yang sederhana.

“Misi kami adalah menyediakan alat komunikasi yang bisa diandalkan tanpa banyak pernak-pernik lain,” jelasnya. Filosofi WhatsApp adalah “engineering secukupnya” agar bisa tetap fokus.

Kantor tenang

Demi fokus itu, WhatsApp pun sangat jarang melakukan rapat. Sebagai gantinya, para karyawan memakai “berbagai program chatting” untuk mengobrol dalam grup-grup kecil, sesuai proyek masing-masing.

“Kebijakan ini benar-benar membuat kami tetap fokus pada apa yang sedang dilakukan dan membuat kantor menjadi tenang,” ujar Reed.

WhatsApp juga memiliki “kelebihan” dibanding perusahaan-perusahaan teknologi lain yang lebih besar, seperti Google atau Facebook tadi.

Dua raksasa ini mesti mempekerjakan banyak orang serta membangun infrastruktur yang banyak pula untuk menangani aneka macam produk dan layanan.

Sebaliknya, WhatsApp bisa menekan jumlah pegawai dan infrastruktur karena hanya punya satu produk. Semakin kecil ukuran perusahaan, semakin sedikit pula kesalahan yang bisa terjadi.

WhatsApp kini berada di bawah Facebook semenjak diakuisi senilai 19 miliar dollar AS pada 2014 lalu.

Selain WhatsApp, Facebook juga memiliki aplikasi chat lain bernama Messenger. Perusahaan jejaring sosial ini cenderung bereksperimen menambah fitur baru di Messenger, sementara WhatsApp dibiarkan mengambil keputusan sendiri dan tidak direcoki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Huawei Pura 70 Ultra Meluncur, Lensa Kamera Bisa Keluar-Masuk

Gadget
Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Huawei Pura 70, 70 Pro, dan 70 Pro Plus Meluncur, Debut Smartphone Pura Series

Gadget
Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Penampakan HP Non-Nokia Pertama dari HMD Global, Ada Dua Versi

Gadget
Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

Apple Investasi Rp 255 Triliun di Vietnam, di Indonesia Hanya Rp 1,6 Triliun

e-Business
Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Samsung Perkenalkan Memori LPDDR5X Terkencang untuk Ponsel dan AI

Hardware
Penerbit 'GTA 6' PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Penerbit "GTA 6" PHK 600 Karyawan dan Batalkan Proyek Rp 2,2 Triliun

Game
TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

TikTok Notes, Aplikasi Pesaing Instagram Meluncur di Dua Negara

Software
HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

HP Vivo T3X 5G Meluncur dengan Snapdragon 6 Gen 1 dan Baterai Jumbo

Gadget
Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat 'Ngetwit'

Siap-siap, Pengguna Baru X Twitter Bakal Wajib Bayar Buat "Ngetwit"

Software
Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

Daftar Paket Internet eSIM Telkomsel, PraBayar, Roaming, Tourist

e-Business
8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

8 Cara Mengatasi Kode QR Tidak Valid di WhatsApp atau “No Valid QR Code Detected”

e-Business
Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Ramadhan dan Idul Fitri 2024, Trafik Internet Telkomsel Naik 12 Persen

Internet
Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Tampilan Baru WhatsApp Punya 3 Tab Baru, “Semua”, “Belum Dibaca”, dan “Grup”, Apa Fungsinya?

Software
HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang 'Membosankan'

HMD Perkenalkan Boring Phone, HP yang Dirancang "Membosankan"

Gadget
7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

7 HP Kamera Boba Mirip iPhone Lengkap dengan Harga dan Spesifikasinya

Gadget
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com