Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita "Startup" Jasa Laundry Melenggang ke Kompetisi Dunia

Kompas.com - 25/08/2016, 17:17 WIB
Fatimah Kartini Bohang

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Jay Jayawijayaningtiyas tak bisa menyembunyikan kesenangannya ketika Ahlijasa ditetapkan sebagai pemenang Startup World Cup Indonesia pada Selasa (23/8/2016) malam. Bergegas jalan ke tengah panggung Ballroom Balai Kartini, ia dan rekannya Made Dimas Astra Wijaya disambut konfeti warna-warni.

"Ini kejuaraan pertama kami untuk ke kompetisi dunia," kata Jay seraya tersenyum. Piala kemenangan sudah di tangan kanannya.

Jay selaku CEO dan Dimas sebagai CTO akan berangkat ke Silicon Valley, AS, pada Maret 2017 mendatang. Mereka menjadi perwakilan regional Asia Tenggara melawan tim startup terbaik dari seluruh dunia.

Untuk sampai ke tahap bergengsi itu, Ahlijasa melewati berbagai proses seleksi sejak Juni lalu. Mereka menyisihkan sekitar 800 usaha rintisan digital lain se-kawasan Asia Tenggara.

Terakhir, Ahlijasa masuk grand final dan bersanding dengan sembilan startup terbaik dari Indonesia, Singapura, dan Filipina. Masing-masing adalah U-Hop, QLue, Pro Sehat, Kashmi, Talenta, Recomn, Klikdaily, Kioson, dan Taralite.

"Mereka bagus-bagus banget. Kami kemarin justru santai karena yakin nggak menang," kata Dimas saat ditemui KompasTekno, Rabu (24/8/2016) di Conclave, Jakarta.

Salah satu kompetitor mereka, U-Hop, merupakan aplikasi berbasis on-demand untuk transportasi shuttle. Tiap bulan U-Hop menangani lebih dari 1,5 juta perjalanan dalam kota. Terakhir, startup asal Filipina tersebut mendapat pendanaan 7,4 juta dollar AS atau setara Rp 98,6 triliun.

Qlue tak kalah kuat sebagai saingan. Aplikasi pengaduan masyarakat itu spesifik ingin menumpas masalah di Ibukota. Bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, Qlue menjadi mediator komunikasi antara warga dengan para pemangku kebijakan.

Startup lainnya seperti Taralite, Talenta, dan Pro Sehat, sudah wara-wiri di berbagai perlombaan. Beberapa juga telah menerima suntikan dana dari investor.

Dibandingkan beberapa kompetitornya, Ahlijasa memang terhitung "hijau" di industri startup. Hingga kini, layanan serupa Uber di sektor jasa rumah tangga itu masih independen dengan modal dari kantong pribadi.

Kompas TV Ahlijasa Jadi Juara Startup Asia Tenggara


Menyederhanakan yang rumit

Salah satu kekuatan Jay dan Dimas adalah pemahaman mendalam soal bisnis yang mereka rintis, sehingga mampu mempresentasikan Ahlijasa secara simpel. Dua lulusan Singapura itu percaya bahwa bahasa rumit tak akan membuat khalayak paham esensi yang hendak disampaikan.

"Itu sudah malam (saat ide muncul), orang-orang juga mengantuk. Kami tak mau berpanjang lebar dengan bahasa yang berat," Jay menuturkan.

Ia mendefinisikan Ahlijasa sebagai layanan jasa rumah tangga terstandardisasi yang berbasis aplikasi dan situs. Beberapa kebutuhan yang telah terakomodir adalah laundry, servis AC, dan jasa pembersih rumah.

Sistem bisnisnya mengandalkan kemitraan dengan para pelaku bisnis kecil dan menengah. Mitra-mitra itu menyediakan jasa, sedangkan Ahlijasa menjadi pematok standar baku dan mediator ke pelanggan yang lebih luas.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com