Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Galang Dana, PSIS Gandeng Televisi Lokal

Kompas.com - 18/11/2008, 18:59 WIB

SEMARANG, SELASA - Manajemen PSIS Semarang menggandeng stasiun televisi lokal TVKU untuk menggalang dana bagi kelangsungan hidup tim. Kerja sama untuk menggelar acara "PSIS On Air" itu dijadwalkan mulai siar 2 Desember mendatang.

General Manajer PSIS, Anis Nugroho Widhiarto Selasa, mengatakan, melalui program ini pencinta PSIS bisa mengetahui persiapan tim dalam menghadapi putaran kedua Indonesia Super League (ISL) yang dimulai pada Januari 2009. Siaran program berdurasi satu jam itu akan mengupas segala hal tentang tim "Mahesa Jenar" tersebut dan akan berputar selama 12 episode.

"Selama ini masyarakat hanya tahu kalah, menang, atau seri, tetapi tidak tahu seluk beluk soal tim itu sendiri. Melalui program acara tersebut masyarakat bisa mengetahui segala sesuatu soal tim ini mulai dari pelatih, pemain, pengurus, hingga ke persiapan tim," kata Anis usai penandatanganan nota kesepahaman bersama di Semarang, Selasa (18/11).

Anis menambahkan, selama putaran pertama ISL, panitia pelaksana (panpel) pertandingan PSIS selalu mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah. Dengan adanya program on air tersebut, PSIS berharap dapat mendatangkan pemasukan untuk membiayai tim berlaga pada putaran berikutnya.

"Dari program itu diharapkan bisa memberi pemasukan dana kepada tim sebesar Rp20 juta setiap kali episode dan dana ini diharapkan bisa membantu keuangan tim," lanjutnya.

Sementara itu, Koordinator Produser TVKU, Muhammad Iqbal mengatakan, dengan program ini, pihaknya berharap dapat mengajak sponsor untuk ikut bergabung membantu PSIS. Iqbal menjelaskan, ada tiga kerja sama yang ditawarkan kepada masyarakat. Ketiganya adalah sponsor utama untuk pengusaha atau perorangan yang sanggup membayar total biaya Rp15 juta, sponsor pendamping dengan nilai kerja sama Rp10 juta, dan sponsor pendukung sebesar Rp5 juta.

Optimisme PSIS sempat mengundang tanda tanya sebab pada putaran pertama ISL lalu PSIS berada di papan bawah. Hal ini dapat membuat calon sponsor membatalkan niatnya untuk bekerja sama dengan tim kesayangan "Panser Biru" itu.

Menanggapi tentang pesimisme sponsor karena tim muda PSIS tidak cukup kuat berkompetisi di klasemen ISL, Iqbal menyatakan bahwa penggunaan pemain muda ini merupakan hal baru yang akan mengubah paradigma pencinta sepak bola. Lagi pula, penggunaan pemain berpengalaman dengan gaji besar saat ini justru menjadi bumerang bagi klub yang merekrutnya.

"Saya dengar beberapa tim besar membayar kontrak pemain bintang, tetapi dalam perjalanannya ternyata mereka kembang kempis, bahkan ada yang enam bulan atau tiga bulan tidak digaji," tandas Iqbal. (ANT)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com