Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ekspor Karet dan Kayu Kalbar Merosot Tajam

Kompas.com - 02/12/2008, 23:10 WIB

PONTIANAK, SELASA - Krisis ekonomi global turut menekan industri karet dan kayu Kalimantan Barat sehingga pada bulan Oktober lalu nilai ekspornya merosot tajam. Badan Pusat Statistik Kalbar mencatat, nilai ekspor karet bulan Oktober hanya 35,69 juta dolar AS atau menurun 30,86 persen dari bulan sebelumnya, sedangkan nilai ekspor kayu 13,29 juta dolar AS atau menurun 44,32 persen.

"Penurunan ekspor dipengaruhi menurunnya permintaan negara tujuan ekspor yang juga terdampak krisis ekonomi global," kata Kepala BPS Kalbar, Nyoto Widodo.

Penurunan ekspor karet dan kayu Kalbar te rsebut cukup mempengaruhi industri di Kalbar, mengingat kedua komoditas itu memiliki kontribusi hingga 90 persen dari total ekspor bulan Oktober yang mencapai 53,39 juta dolar AS.

Krisis pada industri karet dan kayu Kalbar dalam dua bulan terakhir juga tercermin dari kebijakan sejumlah perusahaan yang merumahkan dan bahkan melakukan pemutusan hubungan kerja bagi sejumlah karyawannya.

Secara terpisah, Kepala Bidang Hubungan Industrial dan Pengawasan Tenaga Kerja, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kalbar, Hot Jungjungan Simamora, mengatakan, perusahaan hutan tanaman industri (HTI) PT Finnantara Intiga di Kabupaten Sanggau yang memiliki 1.100 pekerja, telah melakukan PHK terhadap 470 buruhnya. Dalam pekan ini PT Finnantara juga tengah memproses PHK terhadap 100 buruhnya.

PT Sumber Alam di Pontianak yang bergerak di industri pengolahan karet merumahkan 50 dari 215 buruhnya. PT Sumber Jantin di Pontianak juga merumahkan 75 dari 173 buruhnya. Sementara dua pabrik karet di Kabupaten Kubu Raya, yakni PT Harapan Sentosa (204 buruh) dan PT Sentosa Baru (115 buruh), melakukan penghematan jam kerja dengan menerapkan ketentuan tiga hari kerja tiga hari libur.  

 

Kesejahteraan Petani

Krisis yang berujung pada penurunan harga sejumlah komoditas perkebunan, juga mempengaruhi penurunan kesejahteraan petani perkebunan rakyat di Kalbar. Hal ini tercermin dari nilai tukar petani (NTP) perkebunan rakyat yang pada bulan Oktober juga menurun 24,06 poin.

"NTP perkebunan rakyat bulan Oktober 2008 sebesar 98,11 poin, menurun 19,70 persen dari bulan sebelumnya," kata Kepala Bidang Statistik dan Produksi BPS Kalbar, Dwi Arsa Aritonang.

NTP Gabungan bulan Oktober di Kalbar tercatat 98,28 poin atau menurun 6,77 persen dari bulan sebelumnya. Penurunan itu paling tinggi dibanding NTP gabungan di provinsi lain di Pulau Kalimantan.

Sejalan dengan penurunan kesejahteraan petani di Kalbar, Kantor Bank Indonesia Pontianak beberapa waktu lalu merilis, kredit di sektor pertanian mendominasi kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) perbankan di Kalimantan Barat pada triwulan III tahun 2008 . Deputi Pimpinan Kantor Bank Indonesia Pontianak Bidang Ekonomi Ahmad Sobari menyatakan, NPL sektor pertanian sebesar Rp 69,38 miliar atau 36,41 persen dari NPL perbankan Kalbar yang mencapai Rp 191 miliar.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com