Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Depan, Minyak Sawit Mentah Cuma Gopek

Kompas.com - 04/12/2008, 10:47 WIB

NUSA DUA, KAMIS — Harga minyak sawit mentah (CPO) dunia diperkirakan berkisar 500 sampai 600 dollar AS pada tahun depan, turun dibandingkan dengan tahun ini, rata-rata mencapai 600-700 dollar AS per ton.
    
"Ini saat yang sulit bagi saya untuk memperkirakan harga CPO tahun depan," ujar Ketua Harian Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) Derom Bangun pada Konferensi Minyak Sawit Indonesia dan Tinjauan Harga 2009 di Nusa Dua, Bali, Kamis (4/12).
    
Kendati demikian, ia menyebutkan, harga CPO tahun depan akan berkisar 500-600 dollar AS per ton. Hal itu berbasis pada kecenderungan harga CPO yang dalam beberapa bulan terakhir turun sehingga pada 28 November 2008 harga CPO menyentuh 505 dollar AS per ton.
    
Padahal, pada Mei-April 2008 harga CPO sempat menyentuh 1.300 dollar AS per ton. Harga itu kemudian perlahan turun sehingga pada Agustus mencapai harga sekitar 800 dollar AS per ton.
    
"Prediksi harga 500 sampai 600 dollar AS per ton tersebut merupakan angka yang aman bagi saya. Sebab, kalaupun harga di atas 600 dollar AS per ton, biasanya orang tidak mengeluh karena harga lebih tinggi," katanya.
    
Derom khawatir penurunan harga tersebut merupakan siklus 6-7 tahunan. Ia tidak yakin apakah harga CPO akan kembali pulih tinggi atau semakin turun tahun depan karena situasi ekonomi dunia pasca-krisis keuangan sulit diprediksi.
    
Harga CPO nasional pada akhir November 2008, pasca-pemerintah mengeluarkan mandatori atau keharusan pencampuran bahan bakar nabati (BBN) dengan BBM cenderung membaik.
    
Harga CPO dunia (Rotterdam) pada 25 November mencapai 489 dollar AS per ton dan pada 28 November naik menjadi 505 dollar AS per ton. Kondisi serupa juga terjadi di dalam negeri. Pada 25 November harga CPO (FOB) Belawan/Dumai Rp 5.329 per kilogram dan pada 28 November sudah mencapai Rp 5.915 per kilogram.
    
Menurut Derom, ekspor CPO Indonesia pada Januari-Agustus 2008 telah mencapai sekitar 4,7 juta ton.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com