Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Industri Game

Menanti Roda Bergerak Cepat

Kompas.com - 10/12/2011, 16:16 WIB

KOMPAS.com - Indonesia masih jadi tamu bagi industri ”video game” di negeri sendiri. Hal itu bisa terlihat dari dominasi permainan buatan luar negeri yang beredar di web, ”mobile”, hingga konsol di rumah. Ini bukan industri ”game” dalam negeri sedang koma, melainkan mereka sedang bergerak pelan dan sporadis demi jadi mandiri.

Gambaran tersebut bisa dilihat dari data yang menunjukkan bahwa hingga kini belum ada jumlah pasti studio pengembang game. Menurut catatan Masyarakat Industri Kreatif Teknologi Informasi dan Komunikasi (MIKTI), dari 66 studio, kebanyakan masih terkonsentrasi di Pulau Jawa. Forum Game Developer Indonesia hanya menyebut 39 studio. Kebanyakan dimulai dari ukuran kecil, menjual game, dan hasilnya dibuat untuk pengembangan lebih lanjut.

Salah satunya adalah Teelos Games Studio, sebuah studio pengembang game yang menggunakan telo, ubi dalam bahasa Jawa, sebagai maskot. Berbasis flash, produk yang mereka ciptakan dimainkan di web. Beberapa game yang diciptakan tidak jauh dari karakter telo, seperti Pirates of Teelonians, Teelonians Clan Wars, dan Teelombies Infection.

”Itu sekadar pengingat karena kami semua berasal dari Jawa,” ujar Aditya Sumantri dari Humas Teelos Games Studio sewaktu ditemui akhir Oktober lalu.

Berisi lima orang, studio ini sudah memproduksi tujuh game. Dana operasional studio ini didapatkan dari penjualan game tersebut. Menurut Aditya, pasar video game untuk pengembang di Indonesia saat ini kebanyakan masih harus memanfaatkan pihak ketiga, seperti portal game.

Aditya menerangkan, para pengembang menjual game dengan tiga skema, yakni eksklusif atau dijual putus; dijual dengan gabungan pemasangan iklan; dan site lock, yakni hanya bisa dimainkan di dalam situs portal game tersebut.

Nilai transaksi setiap permainan bervariasi, misalnya Pirates of Teelonians dibeli oleh salah satu portal game seharga 10.000 dollar AS atau setara Rp 90 juta, sementara Teelonians Clan Wars bisa seharga 5.000 dollar AS atau sekitar Rp 45 juta.

Dengan nilai game tersebut, Aditya dan kawan-kawannya mempunyai harapan banyak dari industri tersebut. Meskipun Aditya adalah lulusan Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, hobi menggambar membuat dia yakin untuk serius dalam industri video game.

Sukses besar

Hal serupa diutarakan Rifaudin Tsalitsy dari Creacle Game Studio yang berpusat di Yogyakarta. Salah satu game mereka yang berbasis Java, yakni Arjuna Sang Pemanah, mencetak sukses besar. Diluncurkan di Nokia Store, game aksi tersebut diunduh lebih dari 77.000 kali dalam waktu sebulan sejak diunggah.

Menurut Rifaudin, game yang dikembangkan dalam dua bulan itu bisa diunduh secara gratis. Namun, pihaknya menyediakan konten yang bisa didapatkan dengan membayar Rp 3.000 setiap game, dengan cara potong pulsa. Rencana berikutnya dari studio berisi 15 orang itu adalah mengembangkan game berlatar belakang tokoh lain Pandawa.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Game 'GTA 6' Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game "GTA 6" Dipastikan Meluncur September-November 2025

Game
Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Instagram Vs Instagram Lite, Apa Saja Perbedaannya?

Software
Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5'S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Menjajal Langsung Huawei MatePad 11.5"S PaperMatte Edition, Tablet yang Tipis dan Ringkas

Gadget
Game PlayStation 'Ghost of Tsushima Director's Cut' Kini Hadir di PC

Game PlayStation "Ghost of Tsushima Director's Cut" Kini Hadir di PC

Game
iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

iPhone dan iPad Bakal Bisa Dikendalikan dengan Pandangan Mata

Gadget
Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

Daftar Harga Gift TikTok Terbaru 2024 dari Termurah hingga Termahal

e-Business
Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Membandingkan Harga Internet Starlink dengan ISP Lokal IndiHome, Biznet, dan First Media

Internet
Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Smartphone Oppo A60 Dipakai untuk Belah Durian Utuh, Kuat?

Gadget
Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

Rutinitas CEO Nvidia Jensen Huang, Kerja 14 Jam Sehari dan Banyak Interaksi dengan Karyawan

e-Business
Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Smartphone Meizu 21 Note Meluncur dengan Flyme AIOS, Software AI Buatan Meizu

Gadget
Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Advan Rilis X-Play, Konsol Game Pesaing Steam Deck dan ROG Ally

Gadget
5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

5 Besar Vendor Smartphone Indonesia Kuartal I-2024 Versi IDC, Oppo Memimpin

e-Business
Epic Games Gratiskan 'Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition', Cuma Seminggu

Epic Games Gratiskan "Dragon Age Inquisition - Game of the Year Edition", Cuma Seminggu

Game
Motorola Rilis Moto X50 Ultra, 'Kembaran' Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Motorola Rilis Moto X50 Ultra, "Kembaran" Edge 50 Ultra Unggulkan Kamera

Gadget
Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

Merger XL Axiata dan Smartfren Kian Menguat, Seberapa Besar Entitas Barunya?

e-Business
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com