YOGYAKARTA, KOMPAS.com - XL Axiata hingga saat ini telah berkomitmen untuk membangun lebih dari 30.000 Base Transceiver Station (BTS). Hal itu dilakukan untuk memberikan infrastruktur jaringan telekomunikasi seluler berkualitas di seluruh provinsi di Indonesia.
Presiden Direktur XL Axiata Hasnul Suhaimi menjelaskan pembangunan BTS tersebut untuk memenuhi harapan pemerintah dalam membangun jaringan telekomunikasi serta mendorong pemerataan pembangunan di pelosok daerah.
"Pembangunan BTS ini merupakan tanggung jawab perusahaan kepada pelanggan yang semakin banyak dan membutuhkan layanan terbaik dari kami, maupun bagi negara yang membutuhkan infrastruktur pendorong pembangunan nasional," kata Hasnul selepas peresmian BTS di lereng Gunung Merapi, Cangkringan Sleman Yogyakarta, Rabu (11/4/2012).
Peresmian BTS milik XL Axiata yang telah melampaui lebih dari 30.000 unit ini juga dilakukan di Pekanbaru Riau, Legian Bali, Maros Sulawesi Selatan, dan Cipularang Purwakarta.
Khusus di Yogyakarta, acara peresmian BTS tersebut dihadiri oleh Dirjen Sumber Daya, Perangkat Pos dan Informatika Kominfo Muhammad Budi Setiawan, Wakil Gubernur DI Yogyakarta Sri Paduka Pakualam IX serta VP XL Axiata Central Region (Jawa Barat, Jawa Tengah dan DI Yogyakarta) Kencono Wibowo.
Dengan tercapainya jumlah BTS lebih dari 30.000 unit tersebut, XL berkomitmen untuk memberikan cakupan layanan lebih luas, kapasitas semakin besar dan kualitas layanan yang lebih baik. Sehingga masyarakat Indonesia akan semakin nyaman dalam melakukan aktivitas komunikasi.
Hingga akhir 2011, jumlah pelanggan XL telah mencapai 46,4 juta. Sedangkan target pelanggan XL hingga akhir tahun 2012 mencapai sekitar 50-51 juta pelanggan.
"Penambahan BTS ini juga dilakukan karena permintaan pelanggan atas layanan data juga semakin besar," katanya.
Investasi besar
Untuk melaksanakan visi perusahaan, XL berkomitmen dalam mengalokasikan anggaran belanja modal. Di tahun ini, XL mengalokasikan anggaran belanja modal sebesar Rp 7-8 triliun.
"Sekitar 60 persen dari total anggaran itu akan dialokasikan untuk mendukung bisnis layanan data dan pengembangan infrastruktur," tambah Hasnul.
Pengembangan infrastruktur ini perlu dilakukan mulai dari akses, backhaul, jaringan inti, backbone, dan transmisi.
Dari lebih dari 30.000 unit BTS tersebut tersebar di Jawa (62 persen), Sumatera (20 persen) serta kawasan Indonesia Timur (Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Papua) sekitar 8,5 persen.
Sekitar 6.000 BTS yang ada merupakan BTS 3G, sedangkan 24.000 BTS merupakan BTS 2G.
"Saat ini kami fokus ke jaringan 3G karena lebih efisien," jelas Hasnul.
Tahun 2011 lalu, dari lebih 6.000 BTS baru, sebanyak 36 persen merupakan node B untuk jaringan 3G. Sehingga XL hingga akhir tahun lalu memiliki 4.910 node B di seluruh Indonesia.
Tahun ini, XL berencana membangun sekitar 6.000 BTS baru. Sekitar 4.000 BTS akan dialokasikan untuk BTS 3G.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.