Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemberian Wildcard Olimpiade bagi Firdasari Tak Sportif

Kompas.com - 05/06/2012, 20:08 WIB

SEMARANG, Kompas.com - Ketua PB Djarum Kudus Yoppy Rosimin mengatakan, pemberian wildcard Olimpiade 2012 kepada Adriyanti Firdasari tidak menunjukkan sportivitas karena ranking dunianya masih kalah dengan Maria Febe Kusumastuti.

"Saya tidak tahu proses yang di sana (pelatnas), tetapi seharusnya wildcard tersebut diberikan kepada pemain yang ranking dunianya paling tinggi," kata Yoppy ketika dihubungi dari Semarang, Selasa (5/6/2012).

Saat ini, Firdasari menempati peringkat 38 dunia, sedangkan Maria Febe, yang merupakan pemain yang berasal dari PB Djarum Kudus, menempati peringkat 33 dunia.

"Seharusnya pelatnas bersikap sportif dalam hal ini," katanya.

Ia mengatakan, bisa saja wildcard tersebut diberikan kepada pemain yang peringkatnya di bawahnya dengan catatan bahwa pemain yang menempati peringkat tertinggi sedang bermasalah seperti cedera atau lainnya. Kalau masih ragu, katanya, seharusnya dua pemain tersebut (Maria Febe dan Firdasari) ditandingkan di lapangan.

"Kalau seperti ini akan adil dan tidak diputuskan secara sepihak berdasarkan like and dislike," katanya.

Pada Olimpiade di London Inggris, 27 Juli hingga 12 Agustus 2012, cabang olahraga bulu tangkis meloloskan sembilan atlet yaitu Simon Santoso dan Taufik Hidayat (tunggal putra). Selain itu, pasangan Bona Septano/Mohammad Ahsan (ganda putra), Meiliana Jauhari/Greysia Polii (ganda putri), dan Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir (ganda campuran), serta Firdasari (tunggal putri).

Cabang olahraga bulu tangkis diharapkan mempertahankan tradisi medali emas pada pesta olahraga multievent dunia di Inggris mendatang.

Sejak cabang itu dipertandingkan pada Olimpiade, pebulu tangkis Indonesia selalu berhasil menyumbangkan medali emas untuk kontingen Indonesia. Hal itu diawali Susi Susanti dan Alan Budi Kusuma pada Olimpiade 1992 dan terakhir pasangan Markis Kido/Hendra Setiawan pada Olimpiade 2008.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com